29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Pemko Medan Ditarget 23.195 Testing Covid-19 per Hari, Terealisasi Cuma 2 Ribu Testing Sehari

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan memberikan target kepada Pemko Medan melakukan 23.195 testing Covid-19 setiap harinya. Hal itu harus dilakukan, mengingat Kota Medan masih masuk dalam kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4.

Dengan tercapainya target 23.195 testing per hari di Kota Medan, maka langkah penanganan dapat lebih dimaksimalkan. Dengan begitu, tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Medan dapat ditekan secara maksimal.

Namun dari target 23.195 tersebut, angka testing harian yang bisa direalisasikan Pemko Medan masih disekitar 1.500 sampai 2.000 testing per hari. Atas hal itu, Pemko Medan pun mengaku akan terus berusaha untuk memenuhi target yang diberikan Kementerian Kesehatan. “Testing hari ini angkanya masih 1.500 hingga 2.000 per hari. Sementara target dari Kemenkes itu, untuk Kota Medan targetnya 23 ribu testing per hari,” kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Jumat (27/8).

Dikatakan Bobby, angka testing harian yang diharapkan Pemko Medan dapat mencapai 23 ribu akan dimaksimalkan dari hasil tracing. “Angka 23 ribu ataupun angka yang hari ini bisa kita capai, ini kita optimalkan harus dari tracing. Persentase yang dicapai harus dari tracing, optimalnya seperti itu,” ujarnya.

Untuk kemarin, kata Bobby, kecilnya angka di Kota Medan, salah satunya dikarenakan masih banyaknya jumlah warga Medan yang melakukan testing secara mandiri. Hal itu dilakukan masyarakat dengan berbagai kebutuhan masing-masing, mulai dari kebutuhan syarat perjalanan luar kota, syarat mengikuti rapat atau pertemuan, hingga untuk kebutuhan lainnya

Untuk itu, saat ini Pemko Medan terus berusaha untuk semakin gencar dalam melakukan testing dan tracing dengan memaksimalkan personel yang ada. Bobby mengaku optimis, nantinya jika angka testing harian saat ini digabungkan dengan data testing mandiri, maka Pemko Medan akan dapat mencapai target testing yang telah ditetapkan Kemenkes RI.

Dijelaskannya, dalam melakukan tracing dan testing, Pemko Medan menurunkan 160 orang petugas dari 41 Puskemas dan 39 Puskemas pembantu. Para petugas kesehatan itu akan difungsikan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR.

Sedangkan untuk melakukan tracing, Pemko Medan akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, serta dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan, dan Kodim 0201/BB Medan. “Untuk kelengkapan petugas tracer, seperti APD dan alat testing akan disiapkan Pemko Medan. Sebab kita mendapat kabar, tidak sedikit petugas tracer yang ‘bertumbangan’ saat menjalankan tugas,” ujarnya.

Bobby mengakui, saat ini jumlah petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak lah cukup. Apalagi, para petugas dari puskesmas dan pustu juga fokus dalam melakukan vaksinasi. Untuk itu, Bobby mengaku akan menjalin kerjasama dengan berbagai klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Bobby berharap, tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal terhadap 8 orang dalam satu kelurahan yang sempat melakukan kontak erat dengan warga terpapar Covid-19. Setelah itu, tim juga akan melakukan testing untuk memastikan apakah kedelapan orang tersebut reaktif atau non reaktif. “Bila hasil non reaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama lima hari karena masa inkubinasi Covid-19 lima hari. Apabila tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Medan Surianto mengatakan, langkah Pemko Medan yang akan terus berusaha dalam meningkatkan Testing Covid-19 di Kota Medan adalah langkah preventif yang paling tepat untuk dilakukan dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Dan kita yakin, Pemko akan segera menyusun strategi untuk dapat meningkatkan jumlah Testing Covid-19 di Medan. Testing memang sangat penting, utamanya melakukan testing dari hasil tracing. Kalau sudah begitu, akan cepat terlacak siapa-siapa saja yang terpapar, cepat juga diambil tindakan, jadi penularan bisa ditekan semaksimal mungkin,” kata Surianto kepada Sumut Pos, Jumat (27/8).

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan yang kerap disapa Butong itu juga menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Medan juga harus peka terhadap kebutuhan Kota Medan akan peningkatan Testing Covid-19. “Saya yakin, Wali Kota Medan pasti berharap agar Plt Kadis Kesehatan Kota Medan yang baru, yaitu Mardohar Tambunan dapat turut bekerjakeras dalam meningkatkan jumlah testing di Kota Medan, kami di Komisi II juga berharap demikian. Semakin cepat peningkatan testing dilakukan, semakin cepat penyebaran ini dapat kita tekan,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan memberikan target kepada Pemko Medan melakukan 23.195 testing Covid-19 setiap harinya. Hal itu harus dilakukan, mengingat Kota Medan masih masuk dalam kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4.

Dengan tercapainya target 23.195 testing per hari di Kota Medan, maka langkah penanganan dapat lebih dimaksimalkan. Dengan begitu, tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Medan dapat ditekan secara maksimal.

Namun dari target 23.195 tersebut, angka testing harian yang bisa direalisasikan Pemko Medan masih disekitar 1.500 sampai 2.000 testing per hari. Atas hal itu, Pemko Medan pun mengaku akan terus berusaha untuk memenuhi target yang diberikan Kementerian Kesehatan. “Testing hari ini angkanya masih 1.500 hingga 2.000 per hari. Sementara target dari Kemenkes itu, untuk Kota Medan targetnya 23 ribu testing per hari,” kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Jumat (27/8).

Dikatakan Bobby, angka testing harian yang diharapkan Pemko Medan dapat mencapai 23 ribu akan dimaksimalkan dari hasil tracing. “Angka 23 ribu ataupun angka yang hari ini bisa kita capai, ini kita optimalkan harus dari tracing. Persentase yang dicapai harus dari tracing, optimalnya seperti itu,” ujarnya.

Untuk kemarin, kata Bobby, kecilnya angka di Kota Medan, salah satunya dikarenakan masih banyaknya jumlah warga Medan yang melakukan testing secara mandiri. Hal itu dilakukan masyarakat dengan berbagai kebutuhan masing-masing, mulai dari kebutuhan syarat perjalanan luar kota, syarat mengikuti rapat atau pertemuan, hingga untuk kebutuhan lainnya

Untuk itu, saat ini Pemko Medan terus berusaha untuk semakin gencar dalam melakukan testing dan tracing dengan memaksimalkan personel yang ada. Bobby mengaku optimis, nantinya jika angka testing harian saat ini digabungkan dengan data testing mandiri, maka Pemko Medan akan dapat mencapai target testing yang telah ditetapkan Kemenkes RI.

Dijelaskannya, dalam melakukan tracing dan testing, Pemko Medan menurunkan 160 orang petugas dari 41 Puskemas dan 39 Puskemas pembantu. Para petugas kesehatan itu akan difungsikan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR.

Sedangkan untuk melakukan tracing, Pemko Medan akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, serta dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan, dan Kodim 0201/BB Medan. “Untuk kelengkapan petugas tracer, seperti APD dan alat testing akan disiapkan Pemko Medan. Sebab kita mendapat kabar, tidak sedikit petugas tracer yang ‘bertumbangan’ saat menjalankan tugas,” ujarnya.

Bobby mengakui, saat ini jumlah petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak lah cukup. Apalagi, para petugas dari puskesmas dan pustu juga fokus dalam melakukan vaksinasi. Untuk itu, Bobby mengaku akan menjalin kerjasama dengan berbagai klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Bobby berharap, tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal terhadap 8 orang dalam satu kelurahan yang sempat melakukan kontak erat dengan warga terpapar Covid-19. Setelah itu, tim juga akan melakukan testing untuk memastikan apakah kedelapan orang tersebut reaktif atau non reaktif. “Bila hasil non reaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama lima hari karena masa inkubinasi Covid-19 lima hari. Apabila tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Medan Surianto mengatakan, langkah Pemko Medan yang akan terus berusaha dalam meningkatkan Testing Covid-19 di Kota Medan adalah langkah preventif yang paling tepat untuk dilakukan dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Dan kita yakin, Pemko akan segera menyusun strategi untuk dapat meningkatkan jumlah Testing Covid-19 di Medan. Testing memang sangat penting, utamanya melakukan testing dari hasil tracing. Kalau sudah begitu, akan cepat terlacak siapa-siapa saja yang terpapar, cepat juga diambil tindakan, jadi penularan bisa ditekan semaksimal mungkin,” kata Surianto kepada Sumut Pos, Jumat (27/8).

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan yang kerap disapa Butong itu juga menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Medan juga harus peka terhadap kebutuhan Kota Medan akan peningkatan Testing Covid-19. “Saya yakin, Wali Kota Medan pasti berharap agar Plt Kadis Kesehatan Kota Medan yang baru, yaitu Mardohar Tambunan dapat turut bekerjakeras dalam meningkatkan jumlah testing di Kota Medan, kami di Komisi II juga berharap demikian. Semakin cepat peningkatan testing dilakukan, semakin cepat penyebaran ini dapat kita tekan,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru