35.6 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Cewek yang Dipukuli Prada TNI Itu Tunggu Atasan Pelaku

Foto: Ilham/PM Ratna Hutapea, cewek yang dipukuli dan dirampok Prada TNI, menunggu kepastian hukum dari atasan pelaku.
Foto: Ilham/PM
Ratna Hutapea, cewek yang dipukuli dan dirampok Prada TNI, menunggu kepastian hukum dari atasan pelaku.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratna Hutapea (21), korban penganiayaan dan perampokan oleh oknum TNI Prada Sahedil, masih terbaring lemah. Pecahan tengkorak kepala bagian belakangnya pun masih disimpan di dalam perutnya. Hanya saja, cewek Asal Sidikalang ini dalam perawatan jalan di rumah keluarganya di Tanjung Selamat, Medan Sunggal.

Namun hingga kemarin (27/9), Ayah Ratna, Jhon Hutapea (42) yang ditemui mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui kemana lagi harus mengadukan kasus penganiayaan yang dialami anaknya itu. Sebab, pihak keluarga belum mendapat keterangan dan tindak lanjut dari pihak Den Pom I/5 Medan. Apalagi, lanjut Jhon, anak sulungnya itu masih trauma dan mengalami cacat fisik hingga akhir hayatnya. “Kami menunggu kepastian hukum di negara ini,” ujar Jhon.

Sebelumnya, pihak Den Pom I/5 BB Medan telah menerima laporan tentang perampokan dan penganiayaan yang dilakukan Prada Sahedil pada Jumat (21/8) lalu. Dengan bukti laporan bernomor TBLP-05/VIII/2015/I/5. Prada Sahedil telah diamankan pada Senin (24/8) lalu, atau 3 hari pasca kejadian. Bahkan pihak PM pun telah melihat kondisi Ratna saat mendapat perawatan di RSUP Haji Adam Malik.

Sementara kondisi Ratna sampai sekarang ini sangat memperihatinkan, bahkan bisa sangat buruk karena perutnya masih berlubang dan bernanah. Pihak keluarga pun khawatir akan infeksi batok kepala Ratna yang masih ditanam dalam perutnya. “Mau kami bawa ke rumah sakit lagi, hutang kami saja masih ada. Mau berobat pakai apa? Kami pun membayar biaya itu dengan mencicil,” ujar Jhon sedih.

Belum selesai masalah kepastian hukum, pihak keluarga juga terbebani soal sepeda motor Ratna yang dirampok Prada Sahedil. Sebab, Honda Beat biru putih BK 2396 AFL, ternyata masih kredit. Pihak Showroom PT Sukses Motor Globalindo tempat Ratna mencicil kredit sepeda motornya, hanya mengembalikan uang DP (Down Payment) sebesar 8,3 juta rupiah.

“Dari showroom bilang cuma DP aja yang dikembalikan. Padahal Ratna sudah bayar angsurannya selama 7 bulan. Ini ‘kan pembayaran 7 bulan itu dianggap hangus. Ini lah namanya sudah jatuh ketimpa tangga lagi,” sesal Jhon, seraya mengatakan dirinya sudah melampirkan surat keterangan polisi dengan nomor : STTLP/1638/IX/2015/SPKT/SEKTA DELTA, terkait sepeda motor Ratna yang dirampok Prada Sahedil. (ham)

Foto: Ilham/PM Ratna Hutapea, cewek yang dipukuli dan dirampok Prada TNI, menunggu kepastian hukum dari atasan pelaku.
Foto: Ilham/PM
Ratna Hutapea, cewek yang dipukuli dan dirampok Prada TNI, menunggu kepastian hukum dari atasan pelaku.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratna Hutapea (21), korban penganiayaan dan perampokan oleh oknum TNI Prada Sahedil, masih terbaring lemah. Pecahan tengkorak kepala bagian belakangnya pun masih disimpan di dalam perutnya. Hanya saja, cewek Asal Sidikalang ini dalam perawatan jalan di rumah keluarganya di Tanjung Selamat, Medan Sunggal.

Namun hingga kemarin (27/9), Ayah Ratna, Jhon Hutapea (42) yang ditemui mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui kemana lagi harus mengadukan kasus penganiayaan yang dialami anaknya itu. Sebab, pihak keluarga belum mendapat keterangan dan tindak lanjut dari pihak Den Pom I/5 Medan. Apalagi, lanjut Jhon, anak sulungnya itu masih trauma dan mengalami cacat fisik hingga akhir hayatnya. “Kami menunggu kepastian hukum di negara ini,” ujar Jhon.

Sebelumnya, pihak Den Pom I/5 BB Medan telah menerima laporan tentang perampokan dan penganiayaan yang dilakukan Prada Sahedil pada Jumat (21/8) lalu. Dengan bukti laporan bernomor TBLP-05/VIII/2015/I/5. Prada Sahedil telah diamankan pada Senin (24/8) lalu, atau 3 hari pasca kejadian. Bahkan pihak PM pun telah melihat kondisi Ratna saat mendapat perawatan di RSUP Haji Adam Malik.

Sementara kondisi Ratna sampai sekarang ini sangat memperihatinkan, bahkan bisa sangat buruk karena perutnya masih berlubang dan bernanah. Pihak keluarga pun khawatir akan infeksi batok kepala Ratna yang masih ditanam dalam perutnya. “Mau kami bawa ke rumah sakit lagi, hutang kami saja masih ada. Mau berobat pakai apa? Kami pun membayar biaya itu dengan mencicil,” ujar Jhon sedih.

Belum selesai masalah kepastian hukum, pihak keluarga juga terbebani soal sepeda motor Ratna yang dirampok Prada Sahedil. Sebab, Honda Beat biru putih BK 2396 AFL, ternyata masih kredit. Pihak Showroom PT Sukses Motor Globalindo tempat Ratna mencicil kredit sepeda motornya, hanya mengembalikan uang DP (Down Payment) sebesar 8,3 juta rupiah.

“Dari showroom bilang cuma DP aja yang dikembalikan. Padahal Ratna sudah bayar angsurannya selama 7 bulan. Ini ‘kan pembayaran 7 bulan itu dianggap hangus. Ini lah namanya sudah jatuh ketimpa tangga lagi,” sesal Jhon, seraya mengatakan dirinya sudah melampirkan surat keterangan polisi dengan nomor : STTLP/1638/IX/2015/SPKT/SEKTA DELTA, terkait sepeda motor Ratna yang dirampok Prada Sahedil. (ham)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/