31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

PDT Dimulai Hari Ini

Dianggap Sekadar Proyek Menghabiskan Anggaran

MEDAN-Setelah lama tak ada kabar, akhirnya Pesta Danau Toba 2012 digelar mulai hari ini, 28-31 Desember mendatang. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, PDT dianggap kurang serius. Selain itu, PDT pun dianggap sekadar proyek menghabiskan anggaran.

“Jelas terlihat bahwa PDT hanya sebagai rutinitas semata yang tujuannya hanya menghambur-hamburkan uang. PDT tak memberikan dampak yang baik untuk kemajuan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Kawasan Danau Toba,” ujar Drs Jhonson Pardosi MSi, dosen pada Jurusan Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU), kemarin.

Dia menambahkan, idealnya jauh hari sebelum PDT dilaksanakan, panitia harus duduk bersama dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan dengan penyelenggaraan PDT agar konsepnya lebih jelas. “Tapi yang saya ketahui, hal ini tak pernah dilakukan. PDT berjalan atas semau panitia saja dan akhirnya tak ada hasil positif yang diperoleh. Tidak ada berdampak pada peningkatan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Juga tak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Sehabis PDT, Kawasan Danau Toba tetap begitu-begitu saja, malah sampah yang berserakan di mana-mana,” kritiknya.

Jhonson menambahkan, setiap penyelenggaraan PDT, seharusnya dilakukan evaluasi setelah penyelenggaraan selesai. Dengan begitu, akan diketahui apa-apa saja yang harus dibenahi untuk pelaksanaan PDT tahun berikutnya. “Selama ini hal-hal yang saya ungkapkan tadi sama sekali tidak ada terlaksana. Dan akhirnya, pelaksanaan yang sekedar seremonial untuk mendapatkan proyek jadi tujuan utama. Sementara tujuan untuk memperbaiki citra Danau Toba dan meningkatkan kunjungan wisatawan dianggap angin lalu saja. Sungguh menyedihkan,” kesalnya.

Dia berharap, panitia PDT ke depannya tidak seperti panitia yang lalu, apalagi seperti panitia tahun ini. “Harus punya target dong. Harus bisa meningkatkan jumlah kunjungan, meningkatkan lama kunjungan wisatawan, dan dengan begitu akan lebih banyak mereka mengeluarkan uang di Kawasan Danau Toba yang tentunya akan membangkitkan perekonomian masyarakat. Begitu seharusnya, bukan malah hanya sekedar menghabiskan uang negara,” ujarnya.

Sekretaris Umum Panitia Penyelenggara PDT Imman Nainggolan yang dihubungi tidak bersedia mengangkat telepon selularnya. Saat dikirimkan pesan singkat, dia menjawab agar lebih baik konfirmasi ke seksi humas.

Terkait dengan itu, tokoh berdarah Batak, Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, terang-terangan menilai, Pesta Danau Toba sudah tidak punya gaung. “Dari tahun ke tahun ya begitu-begitu saja. Gaung memang kurang,” ujar Luhut di Jakarta, kemarin.

Namun, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu tidak menyalahkan sepenuhnya pemda. Menurut pria kelahiran Simanggala( Hutanamora), Tapanuli, 28 September 1947, itu tanpa keterlibatan pemerintah pusat, upaya untuk mendongkrak wisata Danau Toba, akan sulit dilakukan.
Selama infrastuktur jalan dari Medan yang mengakses ke Danau Toba belum diperbaiki, maka wisatawan tetap saja akan malas datang ke acara Pesta Danau Toba.

“Harus ada partisipasi pemerintah pusat. Jalan harus diperbaiki. Coba, berapa jam itu perjalanan dari Medan. Jalan jelek, lima jam. Itu yang membuat wisatawan malas datang,” ujar Komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Detasemen Penaggulangan Teror/Gultor) 81 itu.
Karenanya, dia mengatakan, yang jauh lebih penting dari Pesta Danau Toba adalah lobi ke pusat agar infrastruktur segera dibenahi. “Misal dari bandara Silangit, perjalanan daratnya juga harus 1,5 jam. Wisatawan tetap enggan karena wisatawan itu mencari kemudahan,” ujar alumni Akademi Militer 1970 itu.

Luhut sendiri, sebagai tokoh Batak yang cukup lama berkiprah di Jakarta, mengaku sudah sering mendorong pusat untuk memberi perhatian pada wisata Danau Toba. “Waktu Menteri Pariwisata dijabat Jero Wacik, saya katakan, harus ada keterlibatan pusat untuk pengembangan Danau Toba.
Selain masalah infrastrktur jalan, pria yang lama berkarir di Kopassus (Komando Pasukan Khusus) itu mengatakan, fasilitas di sekitar Danau Toba juga belum mampu mengundang ketertarikan wisatawan untuk datang. “Hotel pun tidak ada yang lumayan baik. Sejak dulu sampai sekarang tidak ada perubahan. Turis yang datang hanya sedikit,” pungkasnya.

Terlepas dari itu, Pemkab Simalungun sebagai penyelanggara telah menyiapkan beberapa agenda seperti parade budaya, arak-arakan dan penyalaan api obor Pesta Danau Toba, festival alat musik khas budaya Sumut, pameran dan lomba olahraga. Kegiatan lainnya adalah pemajangan pohon natal raksasa setinggi 30 meter lebih di perairan Danau Toba.

Untuk menyukseskan pelaksanaan Pesta Danau Toba tahun ini, Pemkab Simalungun bekerja sama dengan seluruh Pemkab di sekitar kawasan Danau Toba. Daerah yang akan ikut menyemarakkan Pesta Danau Toba 2012 antara lain Kabupaten Samosir, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Padanglawas.

Untuk mengentisipasi gangguan dalam pelaksanaan Pesta Danau Toba 2012 ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menyiapkan 450 personel Polisi gabungan dari Polres Simalungun dana Samosir. “Kita juga siapkan Polisi Perairan lengkap dengan speedboat nya,” ujar Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Poldasu, Kombes Pol Iwan Hary Sugiarto.

Kepada Sumut Pos, Iwan mengatakan, saat ini dirinya sedang di perjalanan menuju Parapat mendampingi Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro untuk memantau langsung kesiapan personel dalam pengaman Pesta Danau Toba tersebut. Iwan menyebut, sejak Kamis (27/12) pagi, personel yang disipakan sudah mulai bekerja dalama mulai melakukan pengamanan. “Saya sedang di perjalanan mendampingi Kapolda untuk melihat langsung kesiapan personel. Selain itu, nanti kita juga sempatkan untuk mantau Pos Pengamanan Operasi Lilin Toba di daerah,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, sistem pengamanan yang diterapkan dalam perayaan Pesta Danau Toba kali ini tidak berbeda dari pengamanan Pesta Danau Toba tahun sebelumnya. “Sistem pengamanannya sama seperti tahun lalu. Anggota akan beri pengamanan terhadap masyarakat yang akan melaksanakan Pesta Danau Toba, baik pengamanan di darat maupun di perairan,” ungkap Iwan. (ara/smg/sam/ial)

Dianggap Sekadar Proyek Menghabiskan Anggaran

MEDAN-Setelah lama tak ada kabar, akhirnya Pesta Danau Toba 2012 digelar mulai hari ini, 28-31 Desember mendatang. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, PDT dianggap kurang serius. Selain itu, PDT pun dianggap sekadar proyek menghabiskan anggaran.

“Jelas terlihat bahwa PDT hanya sebagai rutinitas semata yang tujuannya hanya menghambur-hamburkan uang. PDT tak memberikan dampak yang baik untuk kemajuan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Kawasan Danau Toba,” ujar Drs Jhonson Pardosi MSi, dosen pada Jurusan Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU), kemarin.

Dia menambahkan, idealnya jauh hari sebelum PDT dilaksanakan, panitia harus duduk bersama dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan dengan penyelenggaraan PDT agar konsepnya lebih jelas. “Tapi yang saya ketahui, hal ini tak pernah dilakukan. PDT berjalan atas semau panitia saja dan akhirnya tak ada hasil positif yang diperoleh. Tidak ada berdampak pada peningkatan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Juga tak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Sehabis PDT, Kawasan Danau Toba tetap begitu-begitu saja, malah sampah yang berserakan di mana-mana,” kritiknya.

Jhonson menambahkan, setiap penyelenggaraan PDT, seharusnya dilakukan evaluasi setelah penyelenggaraan selesai. Dengan begitu, akan diketahui apa-apa saja yang harus dibenahi untuk pelaksanaan PDT tahun berikutnya. “Selama ini hal-hal yang saya ungkapkan tadi sama sekali tidak ada terlaksana. Dan akhirnya, pelaksanaan yang sekedar seremonial untuk mendapatkan proyek jadi tujuan utama. Sementara tujuan untuk memperbaiki citra Danau Toba dan meningkatkan kunjungan wisatawan dianggap angin lalu saja. Sungguh menyedihkan,” kesalnya.

Dia berharap, panitia PDT ke depannya tidak seperti panitia yang lalu, apalagi seperti panitia tahun ini. “Harus punya target dong. Harus bisa meningkatkan jumlah kunjungan, meningkatkan lama kunjungan wisatawan, dan dengan begitu akan lebih banyak mereka mengeluarkan uang di Kawasan Danau Toba yang tentunya akan membangkitkan perekonomian masyarakat. Begitu seharusnya, bukan malah hanya sekedar menghabiskan uang negara,” ujarnya.

Sekretaris Umum Panitia Penyelenggara PDT Imman Nainggolan yang dihubungi tidak bersedia mengangkat telepon selularnya. Saat dikirimkan pesan singkat, dia menjawab agar lebih baik konfirmasi ke seksi humas.

Terkait dengan itu, tokoh berdarah Batak, Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, terang-terangan menilai, Pesta Danau Toba sudah tidak punya gaung. “Dari tahun ke tahun ya begitu-begitu saja. Gaung memang kurang,” ujar Luhut di Jakarta, kemarin.

Namun, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu tidak menyalahkan sepenuhnya pemda. Menurut pria kelahiran Simanggala( Hutanamora), Tapanuli, 28 September 1947, itu tanpa keterlibatan pemerintah pusat, upaya untuk mendongkrak wisata Danau Toba, akan sulit dilakukan.
Selama infrastuktur jalan dari Medan yang mengakses ke Danau Toba belum diperbaiki, maka wisatawan tetap saja akan malas datang ke acara Pesta Danau Toba.

“Harus ada partisipasi pemerintah pusat. Jalan harus diperbaiki. Coba, berapa jam itu perjalanan dari Medan. Jalan jelek, lima jam. Itu yang membuat wisatawan malas datang,” ujar Komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Detasemen Penaggulangan Teror/Gultor) 81 itu.
Karenanya, dia mengatakan, yang jauh lebih penting dari Pesta Danau Toba adalah lobi ke pusat agar infrastruktur segera dibenahi. “Misal dari bandara Silangit, perjalanan daratnya juga harus 1,5 jam. Wisatawan tetap enggan karena wisatawan itu mencari kemudahan,” ujar alumni Akademi Militer 1970 itu.

Luhut sendiri, sebagai tokoh Batak yang cukup lama berkiprah di Jakarta, mengaku sudah sering mendorong pusat untuk memberi perhatian pada wisata Danau Toba. “Waktu Menteri Pariwisata dijabat Jero Wacik, saya katakan, harus ada keterlibatan pusat untuk pengembangan Danau Toba.
Selain masalah infrastrktur jalan, pria yang lama berkarir di Kopassus (Komando Pasukan Khusus) itu mengatakan, fasilitas di sekitar Danau Toba juga belum mampu mengundang ketertarikan wisatawan untuk datang. “Hotel pun tidak ada yang lumayan baik. Sejak dulu sampai sekarang tidak ada perubahan. Turis yang datang hanya sedikit,” pungkasnya.

Terlepas dari itu, Pemkab Simalungun sebagai penyelanggara telah menyiapkan beberapa agenda seperti parade budaya, arak-arakan dan penyalaan api obor Pesta Danau Toba, festival alat musik khas budaya Sumut, pameran dan lomba olahraga. Kegiatan lainnya adalah pemajangan pohon natal raksasa setinggi 30 meter lebih di perairan Danau Toba.

Untuk menyukseskan pelaksanaan Pesta Danau Toba tahun ini, Pemkab Simalungun bekerja sama dengan seluruh Pemkab di sekitar kawasan Danau Toba. Daerah yang akan ikut menyemarakkan Pesta Danau Toba 2012 antara lain Kabupaten Samosir, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Padanglawas.

Untuk mengentisipasi gangguan dalam pelaksanaan Pesta Danau Toba 2012 ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menyiapkan 450 personel Polisi gabungan dari Polres Simalungun dana Samosir. “Kita juga siapkan Polisi Perairan lengkap dengan speedboat nya,” ujar Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Poldasu, Kombes Pol Iwan Hary Sugiarto.

Kepada Sumut Pos, Iwan mengatakan, saat ini dirinya sedang di perjalanan menuju Parapat mendampingi Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro untuk memantau langsung kesiapan personel dalam pengaman Pesta Danau Toba tersebut. Iwan menyebut, sejak Kamis (27/12) pagi, personel yang disipakan sudah mulai bekerja dalama mulai melakukan pengamanan. “Saya sedang di perjalanan mendampingi Kapolda untuk melihat langsung kesiapan personel. Selain itu, nanti kita juga sempatkan untuk mantau Pos Pengamanan Operasi Lilin Toba di daerah,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, sistem pengamanan yang diterapkan dalam perayaan Pesta Danau Toba kali ini tidak berbeda dari pengamanan Pesta Danau Toba tahun sebelumnya. “Sistem pengamanannya sama seperti tahun lalu. Anggota akan beri pengamanan terhadap masyarakat yang akan melaksanakan Pesta Danau Toba, baik pengamanan di darat maupun di perairan,” ungkap Iwan. (ara/smg/sam/ial)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/