MEDAN, SUMUTPOS.CO -Setelah diperiksa di laboratorium Litbangkes, swap tenggorokan dari 4 pasien suspect Difteri yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, negatif Difteri. Karena itu, keempat pasien telah diizinkan pulang oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Hal tersebut disampaikan Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting, melalui seorang stafnya, Ade, Selasa (26/12) lalu.
Lebih lanjut Ade mengatakan, hasil pemeriksaan swap yang sudah diterima RSUP H Adam Malik, yakni pemeriksaan atas swap pasien SM (12) asal Dolok Sanggul, dan NM (15) asal Asahan. Kemudian hasil yang diterima adalah hasil pemeriksaan atas swap pasien MRH (7) asal Medan, dan RS (19) asal Lubukpakam. Ia mengakui, semua hasil pemeriksaan menyatakan negatif Difteri.
“Untuk pasien SM dan NM, pulang pada 20 Desember lalu. Dan pasien MRH pulang pada 22 Desember. Mereka pulang, selain karena hasil pemeriksaan swap negatif, kondisi mereka juga baik setelah diberi penanganan,” kata Ade.
Disinggung soal pasien RS, Ade mengatakan belum bisa pulang. Menurutnya, hal itu karena kondisi RS belum benar-benar baik. Selain itu, RS juga diduga mengidap HIV. Karena itu, RS masih diberikan perawatan intensif. Dengan begitu, pasien suspect Difteri yang dirawat di RSUP H Adam Malik tinggal satu orang, yakni DSN (24) asal Medan. “Untuk satu pasien lagi suspect Difteri yang masih dirawat, masih menunggu hasil pemeriksaan swap dari Litbangkes Jakarta,” jelas Ade.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Setelah diperiksa di laboratorium Litbangkes, swap tenggorokan dari 4 pasien suspect Difteri yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, negatif Difteri. Karena itu, keempat pasien telah diizinkan pulang oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Hal tersebut disampaikan Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting, melalui seorang stafnya, Ade, Selasa (26/12) lalu.
Lebih lanjut Ade mengatakan, hasil pemeriksaan swap yang sudah diterima RSUP H Adam Malik, yakni pemeriksaan atas swap pasien SM (12) asal Dolok Sanggul, dan NM (15) asal Asahan. Kemudian hasil yang diterima adalah hasil pemeriksaan atas swap pasien MRH (7) asal Medan, dan RS (19) asal Lubukpakam. Ia mengakui, semua hasil pemeriksaan menyatakan negatif Difteri.
“Untuk pasien SM dan NM, pulang pada 20 Desember lalu. Dan pasien MRH pulang pada 22 Desember. Mereka pulang, selain karena hasil pemeriksaan swap negatif, kondisi mereka juga baik setelah diberi penanganan,” kata Ade.
Disinggung soal pasien RS, Ade mengatakan belum bisa pulang. Menurutnya, hal itu karena kondisi RS belum benar-benar baik. Selain itu, RS juga diduga mengidap HIV. Karena itu, RS masih diberikan perawatan intensif. Dengan begitu, pasien suspect Difteri yang dirawat di RSUP H Adam Malik tinggal satu orang, yakni DSN (24) asal Medan. “Untuk satu pasien lagi suspect Difteri yang masih dirawat, masih menunggu hasil pemeriksaan swap dari Litbangkes Jakarta,” jelas Ade.