MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 menjadi ajang ‘pertarungan’ mantan tentara dan birokrat ulung. Hal ini menjadi daya tarik dan membuat Pilgubsu menjadi lebih seru.
Penilaian itu disampaikan musisi legendaris Iwan Fals, menjawab pertanyaan yang dilontarkan Sumut Pos di Hotel Four Point Medan, Sabtu (27/1) malam. “Pasti seru Pilkada Sumut ini. Ada tentara (Edy Rahmayadi), ada juga birokrat berpengalaman dan jagoan politik seperti Djarot. So pasti seru ini,” ungkap Iwan Fals.
Namun, pelantun lagu Bento itu mengimbau agar semua pasangan yang bertarung harus menjunjung sportivitas. “Seperti apa, saya tidak tahu lah. Harus sportif lah. Menang kalah sudah, jangan curang-curang. Klimaks dari politik adalah perang,” kata Iwan.
Musisi yang memiliki nama asli Virgiawan Listanto ini mengungkapkan, jangan karena berbeda pandangan politik harus terpecah hingga menimbulkan kerusahan di Sumut. “Masyarakat berdagang, pekerja nelayan dan petani, masih bercanda-canda di warung, masa rusak gara-gara (Pilkada) rusak persahabatannya. Nggak benar ini,” jelasnya.
Iwan juga meminta kepada media untuk menyampaikan edukasi politik, yang sehat kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak terpecah belah, akibat Pilgubsu. “Makanya, rekan-rekan media menyampaikan kepada masyarakat. Ini Sumatera Utara indah, makannya enak-enak semuanya dan orangnya baik-baik. Jangan gara-gara kursi (Pilgub Sumut). Itu orang jadi berantam,” ujarnya.
Iwan Fals juga meminta kepada masyarakat di Sumut untuk melihat secara objektif Pilkada Sumut, agar tidak terprovokasi dengan isu SARA yang tidak jelas dan hanya memecah belah masyarakat Sumut. “Jangan berantam dengan isu agama, suku dan segala macam,” tegas Iwan.
Tak lupa, dia mengimbau seluruh masyarakat Sumut untuk tetap menggunakan hak pilihnya, tidak Golput. Namun, di tahun politik ini Iwan mengaku netral, tidak berpihak kepada satu calon pun. Dan ia juga mengaku belum ada tawaran untuk menjadi juru kampanye pasangan calon. “Saya tidak ikutan itu. Saya sadar bahwa politik menentukan semua harga gula dan sembako. Tapi, kenapa saya tidak suka itu. Kalau diperalat, apalah penyanyi,” jelasnya.
Iwan juga menyebutkan, para politikus itu juga memilik rasa cinta di dalam hatinya untuk semua. “Cinta alam, cinta masyarakat, dan cinta diri sendiri,” tandasnya.(gus/adz)