30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tak Kalah dengan Bali, Sandiaga: Jaga Kearifan Lokal Danau Toba

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin pariwisata di Indonesia termasuk di Danau Toba segera bangkit, dengan penerapan protokol kesehatan yang tegas dan disiplin. Untuk itu, kata dia, Pemerintah Indonesia hadir di tengah masyarakat untuk mengembalikan dan memulihkan kondisi ekonomi terkena imbas pandemi Covid-19.

KUNJUNGAN: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, mengunjungi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/3).

“Selama 3 bulan saya menjadi Menteri, sudah tiga kali saya datang ke Danau Toba. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk membangun sektor parekraf di Danau Toba. Tidak hanya infrastruktur namun SDM juga kita kembangkan,” ungkap Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Danau Toba, Sabtu (27/3).

Dalam kunjungan kerja bersama sejumlah anggota Komisi X DPR RI hadir bersama rombongan Komisi X DPR RI yang diketuai oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. Kemudian, anggota Komisi X yang lain yakni Hetifah Sjaifudian, Sofyan Tan, Obon Tabroni, Ratih Megasari, Ledia Hanifa, dan Dewi Coryati.

Sandiaga mengungkapkan, Danau Toba merupakan destinasi superprioritas yang tengah dibangun, tidak hanya infrastruktur namun juga kapasitas SDM di bidang wisata. “Sehingga nantinya muncul harapan, semangat, dan motivasi untuk kebangkitan dan pemulihan sektor parekraf di Danau Toba,” tuturnya.

Menparekraf Sandiaga Uno juga mendorong masyarakat agar dapat menjaga rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba. Untuk itu, perlu terjalin kolaborasi membangun kawasan danau terbesar di Asian Tenggara itu, antara warga sekitar dan pemerintah. “Keamanan dan kenyamanan wisatawan bisa menjadi bagian adaptasi kita di tengah pandemi,” jelas Sandiaga.

Sandiaga menyebutkan, wisata Danau Toba tidak kalah dengan pariwisata Bali. “Insyaallah kalau kita kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas, mudah-mudahan pariwisata Danau Toba bisa setara dengan Bali,” jelas Sandiaga.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai upaya mengembangkan SDM pariwisata di kawasan Danau Toba.

Dalam kunker tersebut, Sandiaga juga melepas Siswa Magang Kawasan Badan Otorita Danau Toba ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali di Kaldera Toba, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Ia berharap, para siswa magang kelak menjadi garis depan pengembangan pariwisata di Danau Toba.

“Bali memang terkenal dengan budaya dan hospitality. Namun budaya gotong royong juga kental di Danau Toba. Inilah yang kita harus kita gali. Meskipun sudah belajar di Bali dengan standar global, kalian tidak boleh lupa pada kearifan lokal,” tutur Sandiaga.

Ia menjelaskan, selain membangun infrastruktur, namun pengembangan SDM pun harus berjalan beriringan di tengah pengembangan infrastruktur. “Pengembangan infrastruktur tidak akan sukses jika SDM dan masyarakatnya juga tidak dibangun. Jadi bangun raganya, bangun jiwanya. Bukan hanya membangun infrastrukturnya saja tapi juga membangun manusianya. Jadi pendidikan ini sangat penting. Sampaikan kepada orang tua kalian, meskipun magang ke Bali, nanti kalian akan ‘kem-Bali’ membangun Danau Toba,” sebut Sandiaga.

Ia berharap para siswa magang bisa menyerap ilmu dengan baik selama belajar praktik langsung selama 8 bulan di Bali, sehingga Danau Toba bisa menjadi Destinasi Super Prioritas yang memiliki SDM berkualitas.

“Selain pelayanan standar SDM meningkat, standar protokol kesehatan 3M juga tetap dijaga dengan ketat dan disiplin. Karena kemungkinan COVID-19 masih kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” tandas Sandiaga.

Pembangunan SDM

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan pemerintah Indonesia mengucurkan anggaran besar untuk membangun destinasi super prioritas (DSP) di Kawasan Danau Toba. Dengan tujuan membangun pariwisata untuk memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Belanja masalah dibutuhkan, karena Danau Toba sudah ditetapkan sebagai DSP. Ada alokasi anggaran yang cukup besar yang dianggarkan pemerintah di 5 DSP. Untuk itu, kami harus melihat dahulu sudah siapkah untuk menerima investasi yang begitu besar,” ungkap Dede Yusuf.

Dede Yusuf mengingatkan Kemenparekraf juga membangun SDM untuk menunjang DSP Danau Toba ke depannya lebih baik lagi. Untuk itu, DPR akan berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya untuk mendorong kawasan Danau Toba siap menjadi kawasan DSP.

Ia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah untuk menata dan mengelola destinasi wisata agar semakin unggul. “Negara sudah mulai memikirkan bagaimana caranya untuk rebound pasca pandemi. Kalau kita melihat negara lain, seperti Dubai hingga Thailand sudah membuka sektor pariwisatanya. Ini momentum yang sangat bagus. Kita sepakat salahsatu sektor yang didorong untuk rebound adalah pariwisata,” pungkas Dede Yusuf.

Sowan ke Gubsu

Menteri Sandiaga Uno juga sowan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. “Saya ke sini untuk menyampaikan beberapa program percepatan pada salah satu destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, agar bisa dieksekusi dengan baik,” ujarnya dalam silaturahmi dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (27/3).

Menurut Sandi, ada tiga hal yang bisa diterapkan guna membangkitkan dunia pariwisata di Sumut. Pertama, dengan menerapkan protokol kesehatan pada daerah wisata. Kedua, memanfaatkan teknologi terutama teknologi informasi. Dan terakhir, membentuk desa wisata.

“Menerapkan protokol kesehatan menjadi yang utama di saat situasi pandemi ini, langkah tepat yang akan terus dilakukan ialah dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Kita pun ingin melakukan kegiatan yang terukur agar pariwisata segera bangkit tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan di daerah wisata,” terangnya.

Menparekraf menyadari tentang besarnya peluang di sektor ekonomi kreatif, bila mampu memanfaatkan teknologi. Seperti baju yang dikenakannya, merupakan hasil produksi salah satu ekonomi kreatif di Sumut. “Seperti baju yang saya kenakan ini adalah baju hasil dari salah satu ekonomi kreatif di Sumut, kuncinya adalah adaptasi terhadap teknologi, mulai dari pemasaran hingga pembayaran harus bisa menerapkan teknologi,” ujarnya.

Ia juga berharap agar Sumut menjalankan program Desa Wisata, di mana program itu bisa menghadirkan wisata inklusif, berkualitas dan berkelanjutan. Kunjungannya ke Sumut, juga dalam rangka memberi semangat para pelaku wisata untuk segera bangkit kembali.

“Kehadiran saya juga ingin memberikan semangat pada pelaku wisata. Sebab hampir satu tahun lebih masyarakat khususnya pelaku wisata menghadapi kesulitan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Saya berharap agar kawan-kawan lekas memupuk harapan untuk segera bangkit,” katanya.

Gubsu Edy Rahmayadi pun menyambut baik kunjungan silaturahmi tersebut. Ia berjanji akan segera melakukan perencanaan yang terukur guna menggeliatkan pariwisata di Sumut terkhusus Danau Toba. “Dengan kehadiran beliau (Menparekraf), bisa melihat secara pasti, sehingga kita bisa menyiapkan apa yang perlu disiapkan untuk membangun wisata super prioritas Danau Toba,” ujarnya.

Edy juga memperkenalkan beberapa pariwisata yang ada di Sumut, seperti Sungai Green Canyon (Sei Bah Bolon), keindahan Pulau Nias, keasrian alam di Tangkahan dan masih banyak lagi lainnya. “Ke depannya itu juga akan kita galakkan, selain wisata super prioritas Danau Toba,” tambahnya.

Pada pertemuan itu, turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Asisten Administrasi Umum Mhd Fitriyus, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, dan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua. (prn/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin pariwisata di Indonesia termasuk di Danau Toba segera bangkit, dengan penerapan protokol kesehatan yang tegas dan disiplin. Untuk itu, kata dia, Pemerintah Indonesia hadir di tengah masyarakat untuk mengembalikan dan memulihkan kondisi ekonomi terkena imbas pandemi Covid-19.

KUNJUNGAN: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, mengunjungi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/3).

“Selama 3 bulan saya menjadi Menteri, sudah tiga kali saya datang ke Danau Toba. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk membangun sektor parekraf di Danau Toba. Tidak hanya infrastruktur namun SDM juga kita kembangkan,” ungkap Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Danau Toba, Sabtu (27/3).

Dalam kunjungan kerja bersama sejumlah anggota Komisi X DPR RI hadir bersama rombongan Komisi X DPR RI yang diketuai oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. Kemudian, anggota Komisi X yang lain yakni Hetifah Sjaifudian, Sofyan Tan, Obon Tabroni, Ratih Megasari, Ledia Hanifa, dan Dewi Coryati.

Sandiaga mengungkapkan, Danau Toba merupakan destinasi superprioritas yang tengah dibangun, tidak hanya infrastruktur namun juga kapasitas SDM di bidang wisata. “Sehingga nantinya muncul harapan, semangat, dan motivasi untuk kebangkitan dan pemulihan sektor parekraf di Danau Toba,” tuturnya.

Menparekraf Sandiaga Uno juga mendorong masyarakat agar dapat menjaga rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba. Untuk itu, perlu terjalin kolaborasi membangun kawasan danau terbesar di Asian Tenggara itu, antara warga sekitar dan pemerintah. “Keamanan dan kenyamanan wisatawan bisa menjadi bagian adaptasi kita di tengah pandemi,” jelas Sandiaga.

Sandiaga menyebutkan, wisata Danau Toba tidak kalah dengan pariwisata Bali. “Insyaallah kalau kita kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas, mudah-mudahan pariwisata Danau Toba bisa setara dengan Bali,” jelas Sandiaga.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai upaya mengembangkan SDM pariwisata di kawasan Danau Toba.

Dalam kunker tersebut, Sandiaga juga melepas Siswa Magang Kawasan Badan Otorita Danau Toba ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali di Kaldera Toba, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Ia berharap, para siswa magang kelak menjadi garis depan pengembangan pariwisata di Danau Toba.

“Bali memang terkenal dengan budaya dan hospitality. Namun budaya gotong royong juga kental di Danau Toba. Inilah yang kita harus kita gali. Meskipun sudah belajar di Bali dengan standar global, kalian tidak boleh lupa pada kearifan lokal,” tutur Sandiaga.

Ia menjelaskan, selain membangun infrastruktur, namun pengembangan SDM pun harus berjalan beriringan di tengah pengembangan infrastruktur. “Pengembangan infrastruktur tidak akan sukses jika SDM dan masyarakatnya juga tidak dibangun. Jadi bangun raganya, bangun jiwanya. Bukan hanya membangun infrastrukturnya saja tapi juga membangun manusianya. Jadi pendidikan ini sangat penting. Sampaikan kepada orang tua kalian, meskipun magang ke Bali, nanti kalian akan ‘kem-Bali’ membangun Danau Toba,” sebut Sandiaga.

Ia berharap para siswa magang bisa menyerap ilmu dengan baik selama belajar praktik langsung selama 8 bulan di Bali, sehingga Danau Toba bisa menjadi Destinasi Super Prioritas yang memiliki SDM berkualitas.

“Selain pelayanan standar SDM meningkat, standar protokol kesehatan 3M juga tetap dijaga dengan ketat dan disiplin. Karena kemungkinan COVID-19 masih kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” tandas Sandiaga.

Pembangunan SDM

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan pemerintah Indonesia mengucurkan anggaran besar untuk membangun destinasi super prioritas (DSP) di Kawasan Danau Toba. Dengan tujuan membangun pariwisata untuk memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Belanja masalah dibutuhkan, karena Danau Toba sudah ditetapkan sebagai DSP. Ada alokasi anggaran yang cukup besar yang dianggarkan pemerintah di 5 DSP. Untuk itu, kami harus melihat dahulu sudah siapkah untuk menerima investasi yang begitu besar,” ungkap Dede Yusuf.

Dede Yusuf mengingatkan Kemenparekraf juga membangun SDM untuk menunjang DSP Danau Toba ke depannya lebih baik lagi. Untuk itu, DPR akan berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya untuk mendorong kawasan Danau Toba siap menjadi kawasan DSP.

Ia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah untuk menata dan mengelola destinasi wisata agar semakin unggul. “Negara sudah mulai memikirkan bagaimana caranya untuk rebound pasca pandemi. Kalau kita melihat negara lain, seperti Dubai hingga Thailand sudah membuka sektor pariwisatanya. Ini momentum yang sangat bagus. Kita sepakat salahsatu sektor yang didorong untuk rebound adalah pariwisata,” pungkas Dede Yusuf.

Sowan ke Gubsu

Menteri Sandiaga Uno juga sowan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. “Saya ke sini untuk menyampaikan beberapa program percepatan pada salah satu destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, agar bisa dieksekusi dengan baik,” ujarnya dalam silaturahmi dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (27/3).

Menurut Sandi, ada tiga hal yang bisa diterapkan guna membangkitkan dunia pariwisata di Sumut. Pertama, dengan menerapkan protokol kesehatan pada daerah wisata. Kedua, memanfaatkan teknologi terutama teknologi informasi. Dan terakhir, membentuk desa wisata.

“Menerapkan protokol kesehatan menjadi yang utama di saat situasi pandemi ini, langkah tepat yang akan terus dilakukan ialah dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Kita pun ingin melakukan kegiatan yang terukur agar pariwisata segera bangkit tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan di daerah wisata,” terangnya.

Menparekraf menyadari tentang besarnya peluang di sektor ekonomi kreatif, bila mampu memanfaatkan teknologi. Seperti baju yang dikenakannya, merupakan hasil produksi salah satu ekonomi kreatif di Sumut. “Seperti baju yang saya kenakan ini adalah baju hasil dari salah satu ekonomi kreatif di Sumut, kuncinya adalah adaptasi terhadap teknologi, mulai dari pemasaran hingga pembayaran harus bisa menerapkan teknologi,” ujarnya.

Ia juga berharap agar Sumut menjalankan program Desa Wisata, di mana program itu bisa menghadirkan wisata inklusif, berkualitas dan berkelanjutan. Kunjungannya ke Sumut, juga dalam rangka memberi semangat para pelaku wisata untuk segera bangkit kembali.

“Kehadiran saya juga ingin memberikan semangat pada pelaku wisata. Sebab hampir satu tahun lebih masyarakat khususnya pelaku wisata menghadapi kesulitan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Saya berharap agar kawan-kawan lekas memupuk harapan untuk segera bangkit,” katanya.

Gubsu Edy Rahmayadi pun menyambut baik kunjungan silaturahmi tersebut. Ia berjanji akan segera melakukan perencanaan yang terukur guna menggeliatkan pariwisata di Sumut terkhusus Danau Toba. “Dengan kehadiran beliau (Menparekraf), bisa melihat secara pasti, sehingga kita bisa menyiapkan apa yang perlu disiapkan untuk membangun wisata super prioritas Danau Toba,” ujarnya.

Edy juga memperkenalkan beberapa pariwisata yang ada di Sumut, seperti Sungai Green Canyon (Sei Bah Bolon), keindahan Pulau Nias, keasrian alam di Tangkahan dan masih banyak lagi lainnya. “Ke depannya itu juga akan kita galakkan, selain wisata super prioritas Danau Toba,” tambahnya.

Pada pertemuan itu, turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Asisten Administrasi Umum Mhd Fitriyus, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, dan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua. (prn/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/