32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Hutan Rusak, Budayakan Menanam Pohon

MEDAN- Ancaman kerusakan hutan di Sumut sudah semakin mengkhawatirkan, bencana alam seperti banjir bandang terus mengancam. Persoalan inilah yang harus dituntaskan dengan cara budaya menanam.

Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia (AHTRMI), Basyaruddin Siregar SP, Rabu (27/4) ketika ditemui di kantornya Jalan Sei Putih Medan.

Dia menyebutkan, secara nasional kerusakan hutan setiap tahunnya mencapai 1,2 juta hektar habis, kondisi tersebut sudah terjadi hingga lima tahun terakhir ini. akibatnya luas hutan di Indonesia seluas 140 juta hektar semakin terkikis. Berbicara di Sumut, juga sama terjadi kerusakannya.

“Buktinya di wilayah Tapanuli dan pantai Timur khususnya Langkat, sudah terjadi banjir bandang, masih ada daerah yang mengancam lagi,” sebutnya didampingi Ketua DPW AHTRMI Sumut, Novri Dian Purnama Nasution.
Siregar memaparkan, kondisi ini memang tidak bisa saling salah menyalahkan berbagai pihak, namun harus dibawa ke jalur solusi yakni penanaman kembali di sejumlah hutan di Sumut. Penanaman ini tidak bisa hanya sebatas menanam saja, melainkan harus adanya perawatan teknis selama pohon itu mulai membesar.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, sekarang ini secara nasional pihaknya sudah berbuat di Indonesia seperti di Riau. Pihaknya menanam pohon berikut dengan teknis perawatannya, termasuk di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) akan melakukan penaman di lima kabupaten/kota yang ada di wilayah tersebut sebanyak sejuta pohon.
Dikatakannya, penanaman pohon itu dipusatkan di Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) pada 14 dan 15 Mei mendatang. Pada penenaman ini juga pihaknya akan menyebarkan ke seluruh wilayah lainnya untuk kerjasama.

“Selama ini memang banyak penaman dilakukan, tapi tak melibatkan perawatan. Kami hadir untuk menanam dan melibatkan sejumlah DPD AHTRMI di setiap kabupaten/kota untuk melakukan perawatannya,” paparnya.
Di tempat yang sama, Novri memaparkan, wilayah Sumut menjadi tujuan utama dilakukan penaman sejuta pohon, lantaran Sumut memiliki wilayah hutan yang luas, tapi kondisinya sudah banyak kerusakan akibat pembalakan liar. Makanya, sangat penting kegiatan menanam digalakkan di  wilayah Sumut.
Dia menyebutkan  seperti diketahui bersama, dari sekitar 3 juta haktare wilayah hutan di Sumut, diperkirakan 50 persen sudah masuk dalam keadaan kritis, mulai kayunya ditumbangi dan lahannya diduduki banyak pihak. “Makanya sangat penting menanam dan menanam,” tegasnya. (ril)

MEDAN- Ancaman kerusakan hutan di Sumut sudah semakin mengkhawatirkan, bencana alam seperti banjir bandang terus mengancam. Persoalan inilah yang harus dituntaskan dengan cara budaya menanam.

Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia (AHTRMI), Basyaruddin Siregar SP, Rabu (27/4) ketika ditemui di kantornya Jalan Sei Putih Medan.

Dia menyebutkan, secara nasional kerusakan hutan setiap tahunnya mencapai 1,2 juta hektar habis, kondisi tersebut sudah terjadi hingga lima tahun terakhir ini. akibatnya luas hutan di Indonesia seluas 140 juta hektar semakin terkikis. Berbicara di Sumut, juga sama terjadi kerusakannya.

“Buktinya di wilayah Tapanuli dan pantai Timur khususnya Langkat, sudah terjadi banjir bandang, masih ada daerah yang mengancam lagi,” sebutnya didampingi Ketua DPW AHTRMI Sumut, Novri Dian Purnama Nasution.
Siregar memaparkan, kondisi ini memang tidak bisa saling salah menyalahkan berbagai pihak, namun harus dibawa ke jalur solusi yakni penanaman kembali di sejumlah hutan di Sumut. Penanaman ini tidak bisa hanya sebatas menanam saja, melainkan harus adanya perawatan teknis selama pohon itu mulai membesar.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, sekarang ini secara nasional pihaknya sudah berbuat di Indonesia seperti di Riau. Pihaknya menanam pohon berikut dengan teknis perawatannya, termasuk di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) akan melakukan penaman di lima kabupaten/kota yang ada di wilayah tersebut sebanyak sejuta pohon.
Dikatakannya, penanaman pohon itu dipusatkan di Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) pada 14 dan 15 Mei mendatang. Pada penenaman ini juga pihaknya akan menyebarkan ke seluruh wilayah lainnya untuk kerjasama.

“Selama ini memang banyak penaman dilakukan, tapi tak melibatkan perawatan. Kami hadir untuk menanam dan melibatkan sejumlah DPD AHTRMI di setiap kabupaten/kota untuk melakukan perawatannya,” paparnya.
Di tempat yang sama, Novri memaparkan, wilayah Sumut menjadi tujuan utama dilakukan penaman sejuta pohon, lantaran Sumut memiliki wilayah hutan yang luas, tapi kondisinya sudah banyak kerusakan akibat pembalakan liar. Makanya, sangat penting kegiatan menanam digalakkan di  wilayah Sumut.
Dia menyebutkan  seperti diketahui bersama, dari sekitar 3 juta haktare wilayah hutan di Sumut, diperkirakan 50 persen sudah masuk dalam keadaan kritis, mulai kayunya ditumbangi dan lahannya diduduki banyak pihak. “Makanya sangat penting menanam dan menanam,” tegasnya. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/