26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Kumpulkan Seragam untuk Adik Kelas

MEDAN-Ujian nasional (UN) SMP, kemarin (28/4), berakhir. Ratusan siswa dari berbagai sekolah meluapkan kegembiraannya. Banyak yang langsung melakukan corat-coret seragam, banyak pula yang melakukann konvoi di jalanan. Namun ada hal yang berbeda di SMPN 16, Jalan Karya II, Medan.

Usai mengikuti UN terakhir, seluruh siswa mengumpulkan seragam yang mereka pakai. Rencananya, seragam itu akan diberikan kepada adik kelas atau siswa dari sekolah lain yang membutuhkan seragam itu.

Aksi mengumpulkan pakaian seragam ini telah direncanakan pihak sekolah, jauh hari sebelumnya. Aksi amal ini dianggap lebih bijak daripada corat-coret yang dianggap mubazir. “Hal ini sudah kita rencanakan sebelumnya karena untuk mencegah hal yang tidak berguna seperti coret-coretan seragam sekolah, lebih baik seragamnya dikumpuli kemudian digunakan oleh adik kelas yang membutuhkan atau siswa yang luar sekolah yang juga membutuhkan,” kata Irnawati, Kepala Sekolah SMPN 16.

Saat bel berbunyi pertanda UN telah berakhir, Irnawati langsung membariskan siswanya di halaman. Satu-persatu para siswa melepaskan seragam yang mereka pakai untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Sebelumnya pihak sekolah sudah mengimbau para siswa untuk memakai pakaian rangkap di hari terakhir UN.

Ismi Lestari, siswa IX mengatakan, dia bangga bisa menyumbangkan seragamnya untuk adik kelas atau orang yang lebih membutuhkan. “Dari pada coret-coretan seragam sekolah, mubazir dan tidak berguna, lebih baik seragamnya dikumpulkan kemudian dibagikan kepada siswa yang membutuhkan,” katanya. (mag-7)

MEDAN-Ujian nasional (UN) SMP, kemarin (28/4), berakhir. Ratusan siswa dari berbagai sekolah meluapkan kegembiraannya. Banyak yang langsung melakukan corat-coret seragam, banyak pula yang melakukann konvoi di jalanan. Namun ada hal yang berbeda di SMPN 16, Jalan Karya II, Medan.

Usai mengikuti UN terakhir, seluruh siswa mengumpulkan seragam yang mereka pakai. Rencananya, seragam itu akan diberikan kepada adik kelas atau siswa dari sekolah lain yang membutuhkan seragam itu.

Aksi mengumpulkan pakaian seragam ini telah direncanakan pihak sekolah, jauh hari sebelumnya. Aksi amal ini dianggap lebih bijak daripada corat-coret yang dianggap mubazir. “Hal ini sudah kita rencanakan sebelumnya karena untuk mencegah hal yang tidak berguna seperti coret-coretan seragam sekolah, lebih baik seragamnya dikumpuli kemudian digunakan oleh adik kelas yang membutuhkan atau siswa yang luar sekolah yang juga membutuhkan,” kata Irnawati, Kepala Sekolah SMPN 16.

Saat bel berbunyi pertanda UN telah berakhir, Irnawati langsung membariskan siswanya di halaman. Satu-persatu para siswa melepaskan seragam yang mereka pakai untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Sebelumnya pihak sekolah sudah mengimbau para siswa untuk memakai pakaian rangkap di hari terakhir UN.

Ismi Lestari, siswa IX mengatakan, dia bangga bisa menyumbangkan seragamnya untuk adik kelas atau orang yang lebih membutuhkan. “Dari pada coret-coretan seragam sekolah, mubazir dan tidak berguna, lebih baik seragamnya dikumpulkan kemudian dibagikan kepada siswa yang membutuhkan,” katanya. (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/