MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam dua pekan terakhir, stok vaksin Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kian menipis. Karenanya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) menyurati Pemerintah Pusat agar segera mengirim vaksin ke Sumut.
Permintaan tersebut langsung ditangapi pemerintah pusat. Sayangnya, dari 2 juta dosis yang diminta Pemprov Sumut, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hanya mengirimkan 3 koli dengan isi 14.500 dosis.
Vaksin tersebut telah tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Selasa (27/7) sore. Dengan pengawalan ketat personel Brimob Polda Sumut bersenjara lengkap vaksin Astra Zeneca langsung dibawa menuju gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumut, Jalan Prof M Yamin Medan.
“Vaksin tiba di Terminal Kargo pada pukul 16.00 WIB. Vaksin dibawa dengan menggunakan pesawat Garuda GA-118 dan langsung bergerak menuju Gudang Farmasi Dinkes Pemprovsu dengan pengawalan ketat oleh personel Brimob,” kata Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut, Kompol Heriyono.
Dikatakannya, pengawalan tersebut dipimpin Wakasubden Jibom Detasemen Gegana Iptu Budi Setiawan dan dalam pengawalan vaksin, kegiatan berjalan dengan aman dan lancar. “Vaksin tiba di Gudang Farmasi Dinkes Pemprov Sumut pada pukul 17.10 WIB, dan diterima Ibu Hotma Naibaho dan Bapak Reza selaku pembantu pengurus barang Gudang Farmasi Dinkes Pemprovsu,” ungkap Kompol Heriyono.
Vaksin ini, lanjutnya, akan di data oleh Dinkes dan selanjutnya akan didistribusikan ke daerah-daerah yang akan menerima vaksinasi. “Nantinya akan dibagi sesuai dengan instruksi oleh Pemerintah pusat agar masyarakat mendapatkan vaksinasi sebagai antibodi pencegahan Covid-19,” pungkasnya.
Tepisah, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah ketika dikonfirmasi terkait stok vaksin corona di Sumut yang menipis, mengakui memang ada keterlambatan dalam distribusi vaksin tetapi tetap berlanjut terus. “Masalah vaksin bukan karena stok minim. Vaksin inikan datangnya bergulir terus, karena dari pemerintah pusat akan dibagi ke seluruh provinsi. Jadi, bukan stok yang minim, tetapi setiap masuk langsung didistribusikan. Kita memang tidak stok, kita habiskan sesuai dengan kebutuhan yang akan divaksin,” ungkapnya ketika diwawancarai saat menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 di kawasan Medan Perjuangan, Rabu (28/7).
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk segera mendapat kiriman vaksin Covid-19 tambahan. Agar program vaksinasi tetap bisa berjalan. Edy mengaku, vaksin Covid-19 dari Kemenkes dalam proses pengiriman dari Jakarta. “Vaksin nanti dikirim dari Jakarta. Lagi proses pengiriman. Vaksin belum tahu saya jumlahnya. Rencana sebanyak banyaknya,” ucap Edy, Senin (26/7).
Saat itu Edy menyebut, realisasi vaksinasi di Sumut baru mencapai 13 persen. Sehingga Sumut masih membutuhkan banyak vaksin Covid-19, agar semua warga Sumut bisa tervaksinasi. Semakin banyak banyak masyarakat yang disuntikkan vaksin maka besar kemungkinan tercapai kekebalan imunitas kelompok (herd immunity). “Kita kan sekarang baru 13 persen. Berarti masih butuh banyak lagi,” kata Edy.
Masih 30 Persen
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini jumlah vaksin Covid-19 di Indonesia baru terpenuhi sebanyak 30 persen dari total yang dibutuhkan. Kebutuhan vaksin Covid-19 Indonesia itu sendiri adalah 426,5 juta dosis. “Yang baru kita terima dari produsen vaksin 150 juta dosis. Baru 30 persen dari kebutuhan kita,” kata Nadia, Rabu (28/7).
Nadia mengatakan, saat ini sebanyak 64 juta dosis vaksin sudah diberikan kepada masyarakat. Kemudian, terdapat 5 juta dosis vaksin yang sudah terdistribusi untuk disuntikkan. “Sementara sisanya masih dalam proses untuk menjadi vaksin jadi dan mengalami proses quality control sebelum didistribusikan,” ujar Nadia.
lanjut Nadia menjelaskan, sisa dosis vaksin yang dibeli akan dikirimkan secara bertahap hingga Desember 2021 nanti. Diharapkan pada waktu itu, total kebutuhan dosis vaksin bisa terpenuhi seluruhnya.
Adapun untuk vaksin-vaksin di daerah yang mengalami kekurangan, pihaknya sudah mulai mendistribusikannya. Pasalnya saat ini di beberapa daerah banyak masyarakat yang sudah disuntik dosis pertama, tetapi belum mendapat suntikan dosis kedua karena ketersediaan vaksin yang tidak ada. “Nanti segera kita sudah mulai distribusi untuk penyuntikan dosis kedua,” ucap Nadia. Sebelumnya, pemerintah menargetkan agar vaksinasi Covid-19 dapat rampung pada Agustus 2021. Baca juga: Kemenkes: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Cegah Risiko Dirawat di RS Akibat Varian Delta Pemerintah juga menargetkan vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari populasi penduduk Indonesia. Hal tersebut ditujukan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas dalam menghadapi pandemi Covid-19. (mag-1/bbs)