28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tak Diangkut Berhari-hari di Binjai, Medan Denai, Sampah Warga Sampai Berbelatung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meskipun tanggung jawab pengangkutan sampah telah dialihkan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan ke pihak kecamatan, namun masyarakat tetap mengeluhkan sampah yang tak kunjung diangkut oleh petugas.

Alhasil, sampah rumah tangga milik masyarakat menumpuk di depan-depan rumah warga selama berhari-hari, hingga berbelatung dan jadi tempat berkumpul tikus.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Reses Masa Sidang 2, Tahun Ketiga Tahun Anggaran (TA) 2022 yang digelar Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution di Jalan Selamat (Bromo Ujung), Gang Sederhana, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Sabtu (27/8) lalu.

“Di sini sampah bisa berhari-hari enggak diangkut pak. Truk atau becak yang ngangkut sampah cuma lewat jalan-jalan besar saja, enggak masuk ke gang-gang kecil ini. Kalaupun ada, sudah berhari-hari baru lewat. Terakhir sampah kami jadi menumpuk, bau, berbelatung, dan didatangi banyak tikus,” ungkap seorang warga sekitar, Ridwan.

Di hadapan Lurah Binjai Awal Syahputra, perwakilan Camat Medan Denai, perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Sosial, serta Dinas PU, Ridwan juga meminta agar Pemko Medan dapat menambah jumlah tong sampah di Kelurahan Binjai, khususnya di depan rumah-rumah warga yang berada di dalam gang.

“Selama ini agar tak berserakan, terpaksa kami masukkan ke dalam plastik dan kami gantung di gerbang rumah. Kalau langsung diangkut setiap hari ya gak apa-apa pak, tapi ini diangkutnya entah kapan, jelek kali rasanya sampah tergantung berhari-hari seperti itu, belum lagi baunya itu,” katanya.

Sementara warga lainnya, Puspita, meminta Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera membuat drainase baru di Kelurahan Binjai. Pasalnya saat ini, drainase tidak berfungsi secara baik dalam mengalihkan air ke drainase sekunder. Selain karena sedimentasi (pendangkalan), ukuran dan kedalaman drainase juga dinilai sudah terlalu kecil, sehingga tidak mampu lagi menampung debit air dalam jumlah besar.

“Jadi kalau hujan, sering tergenang air di jalan ini pak. Tolonglah pak, dibuatkan saja drainase yang baru,” harapnya.

Puspita juga meminta kepada Pemko Medan melalui Dinas Sosial Kota Medan segera mendata kembali warga tidak mampu di Kelurahan Binjai. Sebab sampai saat ini, masih banyak warga tidak mampu yang belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Menanggapi aspirasi warga, Dedy meminta pihak Kecamatan Medan Denai dan Kelurahan Binjai, untuk segera memperbaiki sistem pengangkutan sampah. Dia meminta, sampah-sampah rumah tangga milik masyarakat dapat diangkut setiap hari, atau paling lama 2 hari sekali. Dia pun meminta kepada pihak Kecamatan Medan Denai segera mengajukan penambahan armada pengangkutan sampah ke pihak DKP Kota Medan, bila memang minimnya armada yang menjadi kendala. “Saat ini Wali Kota Medan sedang fokus untuk masalah sampah, satu di antaranya dengan memindahkan tanggung jawab pengangkutan sampah dari DKP ke kecamatan. Tolong pihak kecamatan mendukung keseriusan Wali Kota Medan, jangan sampai tidak ada perbaikan pengangkutan sampah sekalipun tanggung jawabnya sudah dipindahkan ke kecamatan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengaku akan mendorong DKP Kota Medan, selaku counterpartnya di Komisi 4 DPRD Medan, agar dapat menambah tong sampah ke lingkungan-lingkungan warga. Selain itu, Dedy juga mendorong Dinas PU Kota Medan melalui OPD-nya, untuk segera meninjau drainase di Kelurahan Binjai yang dinilai warga sudah tidak layak.

“Kalau memang tidak layak, tolong dibuatkan drainase baru yang memadai. Nanti kita akan lihat, apakah itu memang harus dikerjakan Dinas PU atau bisa dikerjakan melalui Dana Kelurahan,” tuturnya.

Menanggapi aspirasi warga dan dorongan Dedy, perwakilan Dinas PU Kota Medan, Dhani Wardhana mengaku, segera meninjau lokasi-lokasi drainase yang disebut warga sudah tidak layak. Bila memang tidak layak dan memungkinkan dibangun yang baru, maka pihaknya akan melakukan perbaikan atau pembangunan drainase dalam waktu dekat. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meskipun tanggung jawab pengangkutan sampah telah dialihkan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan ke pihak kecamatan, namun masyarakat tetap mengeluhkan sampah yang tak kunjung diangkut oleh petugas.

Alhasil, sampah rumah tangga milik masyarakat menumpuk di depan-depan rumah warga selama berhari-hari, hingga berbelatung dan jadi tempat berkumpul tikus.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Reses Masa Sidang 2, Tahun Ketiga Tahun Anggaran (TA) 2022 yang digelar Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution di Jalan Selamat (Bromo Ujung), Gang Sederhana, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Sabtu (27/8) lalu.

“Di sini sampah bisa berhari-hari enggak diangkut pak. Truk atau becak yang ngangkut sampah cuma lewat jalan-jalan besar saja, enggak masuk ke gang-gang kecil ini. Kalaupun ada, sudah berhari-hari baru lewat. Terakhir sampah kami jadi menumpuk, bau, berbelatung, dan didatangi banyak tikus,” ungkap seorang warga sekitar, Ridwan.

Di hadapan Lurah Binjai Awal Syahputra, perwakilan Camat Medan Denai, perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Sosial, serta Dinas PU, Ridwan juga meminta agar Pemko Medan dapat menambah jumlah tong sampah di Kelurahan Binjai, khususnya di depan rumah-rumah warga yang berada di dalam gang.

“Selama ini agar tak berserakan, terpaksa kami masukkan ke dalam plastik dan kami gantung di gerbang rumah. Kalau langsung diangkut setiap hari ya gak apa-apa pak, tapi ini diangkutnya entah kapan, jelek kali rasanya sampah tergantung berhari-hari seperti itu, belum lagi baunya itu,” katanya.

Sementara warga lainnya, Puspita, meminta Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera membuat drainase baru di Kelurahan Binjai. Pasalnya saat ini, drainase tidak berfungsi secara baik dalam mengalihkan air ke drainase sekunder. Selain karena sedimentasi (pendangkalan), ukuran dan kedalaman drainase juga dinilai sudah terlalu kecil, sehingga tidak mampu lagi menampung debit air dalam jumlah besar.

“Jadi kalau hujan, sering tergenang air di jalan ini pak. Tolonglah pak, dibuatkan saja drainase yang baru,” harapnya.

Puspita juga meminta kepada Pemko Medan melalui Dinas Sosial Kota Medan segera mendata kembali warga tidak mampu di Kelurahan Binjai. Sebab sampai saat ini, masih banyak warga tidak mampu yang belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Menanggapi aspirasi warga, Dedy meminta pihak Kecamatan Medan Denai dan Kelurahan Binjai, untuk segera memperbaiki sistem pengangkutan sampah. Dia meminta, sampah-sampah rumah tangga milik masyarakat dapat diangkut setiap hari, atau paling lama 2 hari sekali. Dia pun meminta kepada pihak Kecamatan Medan Denai segera mengajukan penambahan armada pengangkutan sampah ke pihak DKP Kota Medan, bila memang minimnya armada yang menjadi kendala. “Saat ini Wali Kota Medan sedang fokus untuk masalah sampah, satu di antaranya dengan memindahkan tanggung jawab pengangkutan sampah dari DKP ke kecamatan. Tolong pihak kecamatan mendukung keseriusan Wali Kota Medan, jangan sampai tidak ada perbaikan pengangkutan sampah sekalipun tanggung jawabnya sudah dipindahkan ke kecamatan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengaku akan mendorong DKP Kota Medan, selaku counterpartnya di Komisi 4 DPRD Medan, agar dapat menambah tong sampah ke lingkungan-lingkungan warga. Selain itu, Dedy juga mendorong Dinas PU Kota Medan melalui OPD-nya, untuk segera meninjau drainase di Kelurahan Binjai yang dinilai warga sudah tidak layak.

“Kalau memang tidak layak, tolong dibuatkan drainase baru yang memadai. Nanti kita akan lihat, apakah itu memang harus dikerjakan Dinas PU atau bisa dikerjakan melalui Dana Kelurahan,” tuturnya.

Menanggapi aspirasi warga dan dorongan Dedy, perwakilan Dinas PU Kota Medan, Dhani Wardhana mengaku, segera meninjau lokasi-lokasi drainase yang disebut warga sudah tidak layak. Bila memang tidak layak dan memungkinkan dibangun yang baru, maka pihaknya akan melakukan perbaikan atau pembangunan drainase dalam waktu dekat. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/