MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara (Sumut), Parulian Tampubolon, meninggal dunia di Rumah Sakit Bunda Thamrin dalam kondisi terkonfirmasi Covid-19, Senin (28/9) siang. Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah membenarkan kabar meninggalnya Parulian Tampubolon. Karena itu, terhadap jenazah pria yang juga Ketua DPC GAMKI Medan ini akan dikebumikan sesuai protokol pemulasaran Covid-19.
“Mendiang meninggal dalam kondisi terkonfirmasi. Untuk itu, pemulasaran pasti dilakukan dengan protokol Covid-19. Tapi informasi yang diperoleh dari rumah sakit, katanya (jenazahnya) mau dimakamkan di Tebing Tinggi,” ujar Aris.
Dijelaskannya, sebelum diketahui terpapar Covid-19, Parulian Tampubolon pada Senin (21/9) sempat melakukan test swab di Dinas Kesehatan Sumut. Namun, pada malam hari Parulian mengeluh kondisi kesehatannya dan memutuskan untuk masuk ke Rumah Sakit Bunda Thamrin. “Pada 22 September kembali dilakukan swab, hasilnya positif,” terang Aris.
Ia melanjutkan, setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut selama beberapa hari, kondisi kesehatan Parulian memburuk. Pada Minggu (27/9), dia masuk ruang ICU hingga akhirnya meninggal dunia. “Kita turut berduka cita atas meninggalnya ketua KPID Sumut,” ucapnya.
Lebih lanjut Aris mengatakan, diingatkan kembali kepada masyarakat agar terus menjaga kesehatan dan tetap selalu mematuhi protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker secara benar. “Banyaknya kasus konfirmasi yang didapat, karena kita telah melakukan swab secara masif. Meski begitu, angka kesembuhan yang kita dapatkan juga tinggi,” cetusnya.
Sementara itu, terkait jumlah kasus konfirmasi Covid-19, papar Aris, saat ini sudah mencapai 10.123 kasus. Sedangkan untuk kasus sembuh, lanjut Aris, saat ini sudah sebanyak 6.635 orang atau terjadi penambahan sebanyak 193 orang dari hari sebelumnya. Kemudian untuk pasien meninggal, bertambah tiga orang, sehingga totalnya kini menjadi 424. “Untuk kasus aktif saat ini berjumlah 3.064 orang, suspek 948 dan sampel swab yang diperiksa sudah mencapai 89.294 spesimen,” katanya.
Meninggalnya Parulian Tampubolon, membuat komisioner KPID Sumut lainnya berduka. Mutia Atiqah selaku Koordinator Bidang Perizinan KPI Sumut mengaku begitu terpukul. Mutia lantas mengisahkan pertemuannya dalam dunia profesionalitas sebagai bagian dari KPI Sumut. “Saya kenal Ketua Parulian secara pertemanan dan juga secara profesional bekerja di KPI Sumut sejak 2012 hingga sekarang,” katanya.
Dia juga mengisahkan, Parulian adalah orang yang rendah hati. “Sepengetahuan saya, beliau adalah orang yang humble yang sangat mudah untuk diajak kerja sama dan kooperatif,” sambungnya.
Selain rendah hati, dia juga dikenal sebagai orang yang terbuka dengan banyak orang. Dia juga mengisahkan bagaimana perjuangan mereka di KPID Sumut. “Dia juga wellcome pada setiap orang, dan saya dengan beliau itu punya kenangan sama-sama fight, sama-sama berjuang untuk KPID Sumut yang lebih baik dari tahun ke tahun. Sampai saat ini kami sudah dua periode,” katanya.
Dari penuturannya, kisah perjuangan mereka di KPI pada tahun 2012. “Jadi saya punya banyak kenangan dengan ketua sejak tahun 2012, waktu itu dia belum jadi ketua, nmun sebagai koordinator bidang kelembagaan,” ujarnya.
Pada 2016, Parulian didaulat menjadi Ketua KPID Sumut. “Dan beliau itu juga sebagai seorang yang agamis, karena beliau adalah pendeta di gereja GBI. Kemudian dia juga sebagai Ketua GAMKI Kota Medan,” pungkasnya.
Kapasitas Uji Swab Meningkat Drastis
Sementara, Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut lainnya, Whiko Irwan mengatakan, kapasitas pemeriksaan sampel swab yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut meningkat drastis. Dalam sepekan terakhir, GTPP Covid-19 Sumut berhasil menguji 18.775 sampel atau 2.682 sampel per hari. Jumlah ini meningkat sekitar 10.000 sampel dibanding beberapa minggu sebelumnya. Bahkan pada tahap II di Bulan Juli 2020, hanya mampu memeriksa sekitar 3.000 sampel.
“Kurang lebih kenaikan 10.000 spesimen per minggu, bahkan 1 minggu terakhir GTPP Covid-19 melaksanakan pemeriksaan 18.775 spesimen swab PCR. Dari hasil pemeriksaan swab PCR massif ini dideteksi angka Covid-19 yang relatif meningkat,” kata Whiko Irwan saat live streaming update Covid-19 Sumut di Media Center GTPP Covid-19 Sumut, Lantai 6 Kantor Gubernur, Senin (28/9).
Dari peningkatan pemeriksaan spesimen swab PCR, ditemukan adanya peningkatan kesembuhan 4,08 poin dari 60,09 persen minggu lalu menjadi 64,17 persen. Begitu juga dengan kematian yang menurun 0,7 poin, dari 4,26 persen menjadi 4,19 persen per 27 September 2020. “Angka Covid-19 relatif meningkat, namun kita tidak perlu berkecil hati karena penderita yang sembuh juga relatif lebih banyak, demikian juga dengan angka kematian yang menurun,” tambah Whiko.
Selain itu, Whiko juga mengingatkan kepada masyarakat terutama pemilik usaha untuk menerapkan protokol kesehatan. Pelanggar protokol kesehatan akan mendapatkan sanksi teguran sampai denda dan pencabutan ijin usaha.
“Pemprov Sumut, Pemkab dan Pemko gencar melakukan penindakan dan pendisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Petugas gabungan melaksanakan sweeping protokol kesehatan di tempat-tempat umum seperti jalan raya, rumah makan, kafe dan hiburan malam. Bila melanggar ada sanksi teguran hingga pencabutan ijin usaha,” tegas Whiko.
Data per tanggal 28 September 2020 konfirmasi positif di Sumut mencapai angka 10.123 kasus, meningkat 670 kasus dibanding minggu lalu dan suspek 948 orang. Sedangkan untuk kesembuhan meningkat 812 kasus dengan total 6.635 dan meninggal minggu ini 21 orang. Total spesimen yang telah diuji GTPP Covid-19 Sumut saat ini 89.294.
“Kita harus menyadari saat ini kita hidup berdampingan dengan Covid-19. Untuk itu marilah kita melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan cara gunakan masker pelindung hidung dan mulut, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan hindari kerumunan,” terang Whiko. (ris)