MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan terus mengejar percepatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar, sebagai persiapan gelaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sehingga nantinya diharapkan para pelajar memiliki perlindungan kesehatan dalam menjalani proses pembelajaran.
Hal tersebut terungkap saat Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, menerima audiensi Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek di Kantor Wali Kota Medan, Senin (27/9) lalu.
Didampingi Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, dan beberapa pimpinan OPD terkait lainnya, Bobby mengatakan, saat ini Pemko Medan tengah bersiap dan fokus terhadap persiapan PTM. Karena itu, Pemko Medan terus berupaya mempercepat vaksinasi terhadap para pelajar. Dia pun menyebutkan, dari sebanyak 105.000 siswa, baru sekitar 5.000 siswa yang telah memproleh vaksinasi Covid-19 di Kota Medan.
“Kita terus mengejar vaksinasi untuk pelajar, ini strategi kita agar kesehatan anak-anak lebih terjamin pada saat bersekolah,” ungkap Bobby.
Selain mengejar target vaksinasi tersebut, di hadapan para tamu yang hadir, di antaranya Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek Jumeri, Sesditjen Sutanto, Kepala LPMP Sumut Afrizal Sihotang, serta Kepala BP PAUD dan Dikmas Sumut Suryatanti Supriyadi, Bobby menyatakan, Pemko Medan terus berupaya memperbaiki citra dunia pendidikan di Kota Medan. Perbaikan dilakukan di seluruh aspek sekolah, mulai dari kepala sekolah, tenaga pengajar, serta sarana dan prasarana.
“Saya menyadari sistem pendidikan kita saat ini sudah sangat baik, namun penerapan di lapangan pasti berbeda di setiap daerah. Karena itu, kami terus berupaya memperbaiki dunia pendidikan di Medan agar lebih baik lagi,” jelas Bobby, seraya berharap, agar Kemendikbudristek dapat terus memperhatikan pendidikan di Kota Medan.
Sebelumnya Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek, Jumeri menjelaskan, kunjungannya ke daerah bertujuan untuk berkomunikasi dengan wali kota/bupati guna mengetahui permasalahan pendidikan yang ada di daerah, sehingga dapat dibantu.
Selain itu, dia juga menyampaikan sejumlah program yang telah dijalankan Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek. Satu di antaranya adalah program Merdeka Belajar.
Program ini menggunakan Assesmen Nasional (AN) sebagai ganti dari Ujian Nasional (UN). Artinya, ujian dilakukan untuk melihat nilai anak secara komperhensif berdasarkan kemampuannya. Selanjutnya adalah program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), yang ditransfer secara langsung ke sekolah, sehingga dapat lebih cepat dimanfaatkan untuk operasional.
“Selain itu, kami juga memiliki Program Sekolah Penggerak, yakni melakukan transformasi di sekolah dengan cara memberikan pelatihan terhadap kepala sekolah dan guru. Sehingga diharapkan SDM ini dapat melakukan perubahan di sekolah, hingga menjadikan sekolah tersebut lebih unggul,” pungkas Jumeri. (map/saz)