MEDAN- Puluhan pemuda yang tergabung dalam Front Rakyat dan Pemuda Indonesia (Framindo) menggelar aksi damai memperingati hari sumpah pemuda di Bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (28/10) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam aksinya mereka membawa poster dan brosur yang isinya mengajak seluruh pemuda di Indonesia untuk bangkit melawan para koruptor di tanah air sebagai wujud membela bangsa dari koruptor yang merugikan negera.
“Kita harus mampu membela NKRI hingga tetes darah terakhir, pemuda harus melawan semua penindak dan penindasan di dalam negeri, termasuk melawan para koruptor di Indonesia yang sudah merugikan tanah air,” ucap J Surmalin SH Koordinator Aksi dalam orasinya.
Dirinya juga mengkritisi bagaimana saat ini keadaan Indonesia yang terus mengalami bencana dan permasalah kompleks yang harus diselesaikan demi kemajuan bangsa. Untuk itu diperlukan pemikiran yang baru dari kaum muda yakni kaum intelektual generasi penurus bangsa ini.
Massa aksi bersama-sama menyatakan sikap dalam satu sumpah yakni sumpah pemuda yang berisikan kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra-putri Indonesia, berbahasa satu, bahasa Indonesia dan Kami putra-putri Indonesia bertanah air satu, tanah air Indonesia. Aksi itu juga dimeriahkan dengan penampilan Band Street Punk Rock (SPR) yang perfromance membuat perhatian para pengguna jalan yang menyaksikan aksi itu.
Lain halnya yang dilakukan Ikatan Alumni SMA Negeri 2 Medan. Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-84 ini, mereka menggelar berbagai kegiatan yakni gerak jalan antar pelajar SMA se-Kota Medan, bazaar, penyuluhan dan pentas seni siswa Minggu (28/10).
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumatera Utara Drs H Bahauddin Manik menyebutkan para pemuda utamanya kaum pelajar perlu mendapatkan dukungan khusus. Sehingga segala kegiatan yang dilakukan siswa mampu membentuk karakter diri dan kemampuan mengelola daya pikir untuk hal positif.
“Keberhasilan para pelajar dalam berbagai even lomba dari sekolah sampai tingkat nasional akan terus diperhatikan dan akan diberikan dukungan. Mereka generasi bangsa kita, karena itu pengaruh buruk seperti narkoba dan keterlibatan mereka pada kelompok geng kereta harus mendapat perhatian serius,”ujarnya.
Dalam rangka pencegahan itu sambung Bahauddin, pihak sekolah harus terlibat untuk merubah prilaku buruk siswa lewat berbagai kegiatan positif. “Untuk itu, pengadaan fasilitas, sarana dan prasarana di sekolah saat ini harus terus dikembangkan pihak sekolah dengan dukungan dana dari pemerintah. Hanya saja perlu mengajukan proposal untuk pembuatan sarana tersebut,”ungkapnya.
Dia juga mengingatkan pemuda utamanya pelajar untuk meningkatkan kemampuan diri sebagai sosok yang akan menjadi tumpuan masa depan bangsa, agar negara ini lebih baik kedepannya. (gus/uma/mag-19)