28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Sumpah Pemuda, Baju Adat sebagai Pengingat

PAKAIAN ADAT: Karyawan PT Railink mengenakan pakaian adat saat melayani pengunjung kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Bandara Kualanamu Medan, Senin (28/10). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
PAKAIAN ADAT: Karyawan PT Railink mengenakan pakaian adat saat melayani pengunjung kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Bandara Kualanamu Medan, Senin (28/10). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Ada pemandangan yang berbeda dari para petugas yang melayani operasional Kereta Api Bandara Kualanamu, kemarin. Mereka menanggalkan seragam sehari-hari dan berganti dengan pakaian adat dari berbagai daerah yang popular di tanah air. Tentu saja hal itu mencuri focus pengguna jasa kereta api.

Direktur Komersial dan Humas PT Railink, Mey Hasibuan mengatakan hal ini karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. “Hari ini (kemarin, Red), 85 tahun yang lalu merupakan hari yang cukup penting bagi Indonesia. Di mana hari tersebut menjadi salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan harus selalu diingat oleh masyarakat Indonesia,” terangnya kemarin.

Karenanya, Mey mengatakan pihaknya merasa perlu untuk turut andil memperingatinya. Selain itu, pengenaan baju adat ini juga memiliki tujuannya untuk mengingatkan masyarakat yang terlalu sibuk dengan pekerjaan tentang hari bersejarah ini.

“Dan benar saja, ternyata masih banyak para pengguna jasa yang tak mengingat akan hari ini dan baru menyadari bahwa hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda setelah melihat penampilan petugas Railink di lapangan. Bahkan, ada beberapa penumpang menyempatkan diri untuk berfoto bersama petugas,”ungkapnya.

Mey menambahkan, dengan melihat pakaian khas yang dikenakan petugas di lapangan, dirinya berharap bahwa masyarakat tidak hanya sebatas mengingat nama Hari Sumpah Pemuda. Namun, lebih dari itu, juga dapat mengingat kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam isi Sumpah Pemuda itu sendiri, yaitu bersatu menjadi sebuah bangsa yang merdeka seutuhnya.

Dipusatkan di Langkat

Terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-58, Pemprovsu memusatkan momen itu Kabupaten Langkat. Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang menjadi pembina upacara mengharapkan gerakan kepemudaan semakin ditingkatkan di bidang kewirausahaan untuk mendorong perbaikan ekonomi Sumatera Utara yang lebih baik ke depannya.

Upacar peringatan tingkat provinsi itu dihadiri Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Dan Lanud Soewondo, Wadan Lantamal, dan unsur FKPD Kabupaten Langkat. Upacara yag digelar di Lapangan Amir Hamzah Kompleks Perkantoran Pemkab Langkat ini  berlangsung khidmat. Gubsu membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Roy Suryo yang menekankan harapan pemerintah agar semua organisasi kepemudaan dapat menyesuaikan diri dengan UU No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Hal ini dikarenakan Oktober ini berlaku secara penuh UU tentang Kepemudaan tersebut. Hal luar biasa lainnya bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini diterbitkannya Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2013 yang telah ditandatangani presiden pada 12 Setember 2013 tentang Pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP). Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda Indonesia.

Dalam upacara tersebut Gubsu menyerahkan penghargaan kepada para pemenang pemilihan  pemuda pelopor tingkat Provinsi Sumatera Utara. Adapun para pemenang pemuda dibidang Bidang Kepeloporan Wirausaha adalah Aswan Swandy Hutagalung asal Kota Sibolga, Dody Herizal asal Kota Tebingtinggi, dan Sri Lestari dari Kabupaten Tapanuli Selatan serta Bidang Seni Budaya dimenangkan Rani Ramadhani asal Kota Binjai.

Sementara itu, Hinda Gita Amelia asal Langkat yang menjadi Pemenang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2013 yang tengah berada di Provinsi Kalimantan Timur mengikuiti peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat nasional dan sekaligus menerima Piagam Penghargaan dari presiden. Hinda menjadi pemenang Bidang Kepeloporan Kelautan Pemuda.

Dari Tebingtinggi, walau diguyur gerimis, peringatan Sumpah Pemuda berlangsung khidmad. Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan memimpin langsung upacara yang digelar di Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo. Hadir pada upacara tersebut Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom, Ketua DPRD Syahrial Malik, Muspida, SKPD, camat dan lurah se-Kota Tebingtinggi, pelajar, Ormas, OKP, TNI, Polri, dan jajaran PNS Kota Tebingtinggi.

Setelah selesai membacakan amanat Menpora, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengungkapkan melihat akhir-akhir ini di Sumut  cuaca cukup ekstrem, khususnya Kota Tebingtinggi. Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa kecamatan dengan meluapnya Sungai Padangi. “Untuk itu diharapkan kepada seluruh unsur Muspida dan lapisan masyarakat agar saling bergotong royong dalam mengantisipasi terjadinya bencana tersebut,” pinta Umar.

Aksi berbeda dilakukan mahasiswa di Medan. Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda, mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Perjuangan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Jalan Sisingamangaraja memilih melakukan aksi demonstrasi di depan kampus. Aksi ini menjadi sebuah refleksi kondisi yang terjadi pada Pemuda Indonesia saat ini, khususnya mahasiswa UISU.

“Mari kita refleksikan lebih mendalam kondisi yang terjadi pada pemuda Indonesia yang harusnya kita dapat mengisi kemerdekaan dengan kekayaan intelektual bukan dengan perilaku hedonis,” ujar Koordinator Aksi, Fahrul.

Dikemukakannya saat ini seluruh mahasiswa UISU untuk segera mengkritisi konflik UISU yang masih mengambang dalam penyelesaiannya. “Kami sebagai mahasiswa UISU menuntut segera selesaikan konflik UISU, hentikan diskriminasi di dunia pendidikan,” ujarnya. (tri/rud/jie/ian/put)

PAKAIAN ADAT: Karyawan PT Railink mengenakan pakaian adat saat melayani pengunjung kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Bandara Kualanamu Medan, Senin (28/10). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
PAKAIAN ADAT: Karyawan PT Railink mengenakan pakaian adat saat melayani pengunjung kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Bandara Kualanamu Medan, Senin (28/10). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Ada pemandangan yang berbeda dari para petugas yang melayani operasional Kereta Api Bandara Kualanamu, kemarin. Mereka menanggalkan seragam sehari-hari dan berganti dengan pakaian adat dari berbagai daerah yang popular di tanah air. Tentu saja hal itu mencuri focus pengguna jasa kereta api.

Direktur Komersial dan Humas PT Railink, Mey Hasibuan mengatakan hal ini karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. “Hari ini (kemarin, Red), 85 tahun yang lalu merupakan hari yang cukup penting bagi Indonesia. Di mana hari tersebut menjadi salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan harus selalu diingat oleh masyarakat Indonesia,” terangnya kemarin.

Karenanya, Mey mengatakan pihaknya merasa perlu untuk turut andil memperingatinya. Selain itu, pengenaan baju adat ini juga memiliki tujuannya untuk mengingatkan masyarakat yang terlalu sibuk dengan pekerjaan tentang hari bersejarah ini.

“Dan benar saja, ternyata masih banyak para pengguna jasa yang tak mengingat akan hari ini dan baru menyadari bahwa hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda setelah melihat penampilan petugas Railink di lapangan. Bahkan, ada beberapa penumpang menyempatkan diri untuk berfoto bersama petugas,”ungkapnya.

Mey menambahkan, dengan melihat pakaian khas yang dikenakan petugas di lapangan, dirinya berharap bahwa masyarakat tidak hanya sebatas mengingat nama Hari Sumpah Pemuda. Namun, lebih dari itu, juga dapat mengingat kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam isi Sumpah Pemuda itu sendiri, yaitu bersatu menjadi sebuah bangsa yang merdeka seutuhnya.

Dipusatkan di Langkat

Terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-58, Pemprovsu memusatkan momen itu Kabupaten Langkat. Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang menjadi pembina upacara mengharapkan gerakan kepemudaan semakin ditingkatkan di bidang kewirausahaan untuk mendorong perbaikan ekonomi Sumatera Utara yang lebih baik ke depannya.

Upacar peringatan tingkat provinsi itu dihadiri Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Dan Lanud Soewondo, Wadan Lantamal, dan unsur FKPD Kabupaten Langkat. Upacara yag digelar di Lapangan Amir Hamzah Kompleks Perkantoran Pemkab Langkat ini  berlangsung khidmat. Gubsu membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Roy Suryo yang menekankan harapan pemerintah agar semua organisasi kepemudaan dapat menyesuaikan diri dengan UU No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Hal ini dikarenakan Oktober ini berlaku secara penuh UU tentang Kepemudaan tersebut. Hal luar biasa lainnya bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini diterbitkannya Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2013 yang telah ditandatangani presiden pada 12 Setember 2013 tentang Pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP). Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda Indonesia.

Dalam upacara tersebut Gubsu menyerahkan penghargaan kepada para pemenang pemilihan  pemuda pelopor tingkat Provinsi Sumatera Utara. Adapun para pemenang pemuda dibidang Bidang Kepeloporan Wirausaha adalah Aswan Swandy Hutagalung asal Kota Sibolga, Dody Herizal asal Kota Tebingtinggi, dan Sri Lestari dari Kabupaten Tapanuli Selatan serta Bidang Seni Budaya dimenangkan Rani Ramadhani asal Kota Binjai.

Sementara itu, Hinda Gita Amelia asal Langkat yang menjadi Pemenang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2013 yang tengah berada di Provinsi Kalimantan Timur mengikuiti peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat nasional dan sekaligus menerima Piagam Penghargaan dari presiden. Hinda menjadi pemenang Bidang Kepeloporan Kelautan Pemuda.

Dari Tebingtinggi, walau diguyur gerimis, peringatan Sumpah Pemuda berlangsung khidmad. Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan memimpin langsung upacara yang digelar di Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo. Hadir pada upacara tersebut Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom, Ketua DPRD Syahrial Malik, Muspida, SKPD, camat dan lurah se-Kota Tebingtinggi, pelajar, Ormas, OKP, TNI, Polri, dan jajaran PNS Kota Tebingtinggi.

Setelah selesai membacakan amanat Menpora, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengungkapkan melihat akhir-akhir ini di Sumut  cuaca cukup ekstrem, khususnya Kota Tebingtinggi. Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa kecamatan dengan meluapnya Sungai Padangi. “Untuk itu diharapkan kepada seluruh unsur Muspida dan lapisan masyarakat agar saling bergotong royong dalam mengantisipasi terjadinya bencana tersebut,” pinta Umar.

Aksi berbeda dilakukan mahasiswa di Medan. Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda, mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Perjuangan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Jalan Sisingamangaraja memilih melakukan aksi demonstrasi di depan kampus. Aksi ini menjadi sebuah refleksi kondisi yang terjadi pada Pemuda Indonesia saat ini, khususnya mahasiswa UISU.

“Mari kita refleksikan lebih mendalam kondisi yang terjadi pada pemuda Indonesia yang harusnya kita dapat mengisi kemerdekaan dengan kekayaan intelektual bukan dengan perilaku hedonis,” ujar Koordinator Aksi, Fahrul.

Dikemukakannya saat ini seluruh mahasiswa UISU untuk segera mengkritisi konflik UISU yang masih mengambang dalam penyelesaiannya. “Kami sebagai mahasiswa UISU menuntut segera selesaikan konflik UISU, hentikan diskriminasi di dunia pendidikan,” ujarnya. (tri/rud/jie/ian/put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/