MEDAN, SUMTUPOS.CO – Suasana tenang di Jl. Pasar II, Gang Sedayu Kelambir V, Kec. Hamparan Perak mendadak mencekam setelah diserang puluhan pria bersenjata parang, kelewang, softgun dan balok. Setiba di lokasi, massa PTPN II itu langsung menembak dan membacok kelompok tani yang tengah menanam ubi serta jagung di lahan garapan, Selasa (28/10) sekira pukul 12.00 WIB.
Data dihimpun, selain menyerang kelompok tani, massa yang datang ke lokasi mengendarai dua truk dan satu unit alat berat (beko) itu juga menjarah dan dan membakar rumah warga.
Dua orang warga menderita luka bacokan yakni Jakem Purba (63) dan Darman Saragih (53). Untuk mendapatkan perawatan medis, keduanya langsung dilarikan ke RSU Sundari Jl. TB Simatupang, Kec. Sunggal.
Saat ditemui di ruang IGD, Darman Saragih yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya itu mengatakan, penyerangan ini dipicu karena PTPN II mengkalim kepemilikan lahan garapan yang mereka tempati. “Lahan yang kami tempati dan kami garap itu diklaim pihak PTPN sebagai miliknya, tetapi saat kami minta bukti, mereka tak dapat menunjukkannya,” jelas pria paruh baya yang mengaku sudah 10 tahun menggarap lahan itu.
Lanjut Darman, sepengetahuan mereka lahan itu adalah milik pihak ketiga yang selama ini tak pernah bermasalah. “Setahu kami lahan ini milik pihak ketiga, milik Cina. Dan selama ini kami garap tidak pernah ada masalah. Tiba-tiba kejadian seperti ini,” terang korban yang menderita luka bacok di kepalanya.
Selama ini menurutnya, tidak pernah ada pemberitahuan sama sekali kepada warga dan penyerangan ini baru pertama kali terjadi. “Tidak pernah ada pemberitahuan dengan kami sebelumnya, dan ini pun kali pertama terjadi penyerangan seperti ini,” jelasnya.
Sementara Jakem Purba terlihat hanya terbaring di tempat tidur dan mengaku kalau dirinya langsung dikejar dan kemudian dibacok sama pelaku. “Aku lagi di ladang, tiba-tiba orang itu datang mengejarku dan menginjak-injak dan kepalaku dibacok parang dua kali,” ujar pria paruh baya itu.
Tetapi para pelaku dengan kejam membacoknya sehingga kepala Jakem pun mendapat 35 jahitan dan lengan kirinya mendapat 5 jahitan. Para pelaku juga beberapa kali menembakkan softgunnya ke arah warga yang berlari ketakutan. Salah seorang warga bernama Beniyami Zaluhu (49) terkena tembakan softgun di rusuk sebelah kanannya.
“Orang itu cepat sekali. Datang bawa kelewang dan langsung menyerang kami. Ini badanku kena tembak,” jelas pensiunan guru ini sembari menunjukkan luka memar di rusuk kanannya. Selain itu, pelaku juga menyisir rumah yang ada di lokasi dan mengusir orang yang berada di dalamnya.
Setelah itu, pelaku menghancurkan peralatan rumah seperti televisi, lemari, kaca dan pintu. Bahkan uang dan pompa air milik warga pun ikut dirampas pelaku. Usai merusak dan menjarah harta, para pelaku kemudian membakar rumah warga. Kamsiar boru Tambunan (30) mengatakan, para pelaku masuk saat dirinya tengah memberi makan anaknya.
“Aku lagi ngasih makan anakku, tiba-tiba orang itu datang dan pintu rumah kami didobrak. Aku disuruh keluar, terus TV, lemari, kaca di rumah dirusak orang itu,” kenang ibu dua anak ini yang terlihat masih syok itu.
Setidaknya ada 8 rumah yang dirusak, dijarah dan dibakar pelaku. Selain itu, 3 sepeda motor Mio Soul BK 6377 OF, Supra Fit BK 2316 HB dan Honda Vario CBS milik warga juga turut dirusak.
“Ini pertama kali dilakukan, sebelumnya kami belum ada mendapatkan surat pemberitahuan, kami sudah lama menggarap lahan ini dan pihak PTPN tidak dapat menunjukkan bukti kalau lahan ini milik mereka,” ujar H. Abdi Maksum selaku Sekretaris Kelompok Tani Karya Lestari Indonesia.