26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Suami Ajak Istri Bulan Madu Bawa 1,3 Kg Sabu

Ini tampilan barang yang normal saat di X-ray.
Ini tampilan barang yang normal saat di X-ray.

PENGAMANAN BANDARA KUALA NAMU BOBOL

Sementara, status internasional bagi Bandara Kuala Namu, tidak menjamin sistem pengamanannya hebat. Terbukti, dua penumpang Lion Air yang terbang dari Bandara Kuala Namu, ditangkap di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Dari mereka disita sabu seberat 1,3 kg yang disimpan di dalam kotak teh.

Ini menunjukkan lemahnya pengawasan petugas keamanan (AVSEC) Bandara Kuala Namu. Sebab pasutri itu bisa lolos dan tetap bisa terbang ke Jakarta meskipun membawa sabu. Inipula yang dikuatirkan jadi celah sindikat pengedar narkoba nasional maupun internasional, meloloskan sabu ke Sumut. Padahal Bandara Kuala Namu dilengkapi alat X-Ray yang harga barunya ditaksir mencapai Rp 2 miliar.

Menanggapi itu, Manajer Humas dan Protokoler Bandara Kuala Namu, Dewandono Prasetyo Nugroho mengungkapkan kesalahan tidak terjadi di alat X-Ray. “Dipastikan alat X-Ray berfungsi 24 jam dengan baik. Itu terlebih disebabkan human error. Bisa saja saat petugas bertugas tapi diajak mengobrol oleh penumpang sehingga tidak fokus,” dalihnya.

Lanjut Dewandono, petugas AVSEC yang bertugas di alat X Ray dirotasi 2 jam sekali untuk menghindari mata petugas mengalami kelelahan akibat radiasi. Petugas AVSEC juga setiap 6 bulan sekali dilakukan medical chek terutama dibagian mata. Dan setiap 2 tahun sekali dilakukan general chek up. Dia pun mengakui ahwa banyak trik dan cara penumpang untuk bisa menyelundupkan narkoba dari Bandara Kuala Namu.

Dewandono pun mengungkapkan bahwa akan memanggil petugas yang bertugas saat pasutri itu terbang dari bandara Kuala Namu. Para petugas itu akan diinterogasi. Tidak hanya itu CCTV di terminal keberangkatan domestik akan diputar sesuai hari dan jam keberangkatan pasutri itu.

Apakah ada kemungkinan petugas yang bertugas bekerjasama dengan pasutri itu meloloskan sabu? “Jika ada petugas AVSEC yang bekerjasama dengan penumpang untuk meloloskan narkoba dari Bandara Kuala Namu tidak akan ditolerir dan dipastikan akan dipecat. Dijamin kesalahan bukan di alat,” tegasnya.

Manajer Keamanan Bandara Kuala Namu, Kuswadi, juga kesal ditanya dugaan kerja sama itu. “Itu tidak benar, hanya isu. Ok, itu hanya isu,” ungkapnya dengan nada emosi melalui selulernya.(sam/cr1/bd/trg)

Ini tampilan barang yang normal saat di X-ray.
Ini tampilan barang yang normal saat di X-ray.

PENGAMANAN BANDARA KUALA NAMU BOBOL

Sementara, status internasional bagi Bandara Kuala Namu, tidak menjamin sistem pengamanannya hebat. Terbukti, dua penumpang Lion Air yang terbang dari Bandara Kuala Namu, ditangkap di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Dari mereka disita sabu seberat 1,3 kg yang disimpan di dalam kotak teh.

Ini menunjukkan lemahnya pengawasan petugas keamanan (AVSEC) Bandara Kuala Namu. Sebab pasutri itu bisa lolos dan tetap bisa terbang ke Jakarta meskipun membawa sabu. Inipula yang dikuatirkan jadi celah sindikat pengedar narkoba nasional maupun internasional, meloloskan sabu ke Sumut. Padahal Bandara Kuala Namu dilengkapi alat X-Ray yang harga barunya ditaksir mencapai Rp 2 miliar.

Menanggapi itu, Manajer Humas dan Protokoler Bandara Kuala Namu, Dewandono Prasetyo Nugroho mengungkapkan kesalahan tidak terjadi di alat X-Ray. “Dipastikan alat X-Ray berfungsi 24 jam dengan baik. Itu terlebih disebabkan human error. Bisa saja saat petugas bertugas tapi diajak mengobrol oleh penumpang sehingga tidak fokus,” dalihnya.

Lanjut Dewandono, petugas AVSEC yang bertugas di alat X Ray dirotasi 2 jam sekali untuk menghindari mata petugas mengalami kelelahan akibat radiasi. Petugas AVSEC juga setiap 6 bulan sekali dilakukan medical chek terutama dibagian mata. Dan setiap 2 tahun sekali dilakukan general chek up. Dia pun mengakui ahwa banyak trik dan cara penumpang untuk bisa menyelundupkan narkoba dari Bandara Kuala Namu.

Dewandono pun mengungkapkan bahwa akan memanggil petugas yang bertugas saat pasutri itu terbang dari bandara Kuala Namu. Para petugas itu akan diinterogasi. Tidak hanya itu CCTV di terminal keberangkatan domestik akan diputar sesuai hari dan jam keberangkatan pasutri itu.

Apakah ada kemungkinan petugas yang bertugas bekerjasama dengan pasutri itu meloloskan sabu? “Jika ada petugas AVSEC yang bekerjasama dengan penumpang untuk meloloskan narkoba dari Bandara Kuala Namu tidak akan ditolerir dan dipastikan akan dipecat. Dijamin kesalahan bukan di alat,” tegasnya.

Manajer Keamanan Bandara Kuala Namu, Kuswadi, juga kesal ditanya dugaan kerja sama itu. “Itu tidak benar, hanya isu. Ok, itu hanya isu,” ungkapnya dengan nada emosi melalui selulernya.(sam/cr1/bd/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/