28.9 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Dua Kubu Geng Motor Beraksi Lagi, 3 ABG Terluka

Rumah Warga Dilempari

MEDAN-Geng motor semakin menjadi-jadi. Minggu (29/1) dini hari, kawanan geng motor menganiaya pengendara sepeda motor yang hendak mengantarkan korban kecelakaan lalulintas di Jalan Pahlawan.

Akibatnya, tiga anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar mengalami luka-luka dan terpaksa dilarikan ke RS dr Pirngadi Medan.
Ketiga ABG itu masing-masing Teja Gunawan (18), warga Marendal, Wendi (19), warga Perumnas Mandala dan Andreas (18), warga Perumnas Mandala.
Seorang rekan korban Beni (18) mengatakan, kejadian bermula saat mereka ingin mengantarkan rekan mereka David (18), warga Jalan Jermal ke RS dr Pirngadi karena mengalami kecelakaan lalulintas di Jalan Garuda Mandala.

David dibawa ke RS dr Pirngadi dengan ambulans milik RS Muhammadiyah dan rekan-rekannya yang lain mengikuti ambulans dari belakang dengan mengendarai sepeda motor. Namun, saat melintas di simpang Jalan Pahlawan, sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor melempari mereka hingga berjatuhan dari sepeda motornya. Beruntung, ambulans yang mengangkut rekan mereka lolos dari lemparan.
Tak hanya itu saja, kawanan geng motor tersebut menganiaya mereka dan memukuli mereka dengan batu. Beberapa rekannya termasuk dirinya berhasil meloloskan diri. Namun ketiga temannya dianiaya. Mereka juga melarikan sebuah sepeda motor Smash BK 6279 UP, dompet berisi SIM, STNK serta uang Rp300.000 milik M Taufiq.

Aksi geng motor tersebut baru berhenti ketika M Taufiq, Beni dan Andika kembali membawa rekan-rekan mereka yang lain. Geng motor lari ke arah Jalan Letda Sudjono. Sempat terjadi aksi saling lempar antara geng motor dengan para korban yang telah membawa massa.
Puluhan personel dari Polsek Percut Seituan turun ke lokasi guna mengamankan. Kondisi korban yang tergeletak dan penuh darah akhirnya dibawa rekan-rekan korban bersama polisi ke RS dr Pirngadi. Ketiga korban mengalami luka serius di bagian kepala, wajah dan kaki akibat hantaman batu dan kayu.

Kanit Reskrim Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago mengatakan sudah mengamankan seorang anggota geng motor.
“Kita masih melakukan pengembangan,” terangnya.

Sementara di Jalan Madio Utomo, Medan Perjuangan, Minggu (29/1) dini hari pukul 02.30 WIB, dua kubu kawanan geng motor terlibat saling lempar. Akibatnya rumah warga menjadi sasaran. Dua warga menjadi korban dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit terdekat.
MP Hutapea (53), seorang warga mengaku, mereka sedang lelap tidur tiba-tiba terbangun karena mendengar suara lemparan batu.  Dia dan sejumlah warga lainnya pun berkeluaran dari rumah masing-masing. “Saat semua warga di sini keluar dari rumah masing-masing, kami melihat dua kelompok geng motor sedang perang batu,” katanya.

MP Hutapea mengaku, langsung melapor kepada polisi. Tak beberapa lama kemudian polisi tiba di lokasi. “Mereka para anggota geng motor itu bukan warga sekitar Jalan Madio Utomo melainkan warga luar. Warga di sini juga menjadi korban,” pungkasnya.
Kanit Sabhara Polsekta Percut Seituan, AKP Bazoka mengaku, pihaknya mengamankan belasan anggota geng motor dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur.
“Kesemuanya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur karena lokasinya di wilayah hukum Polsekta Medan Timur dan berbatasan dengan wilayah hukum Polsekta Percut Seituan. Warga yang luka-luka ada dua orang dan kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat,” jelasnya.

Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi SIK mengatakan, polisi juga mengamankan batu dari saku dan tangan para anggota geng motor beserta sepeda motor mereka. Mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bobby (18), salah satu anggota geng motor yang diamankan polisi mengatakan, mereka semula diserang anggota geng motor lain dan melarikan diri ke arah Jalan Madio Utomo. Dijelaskan pria berambut gondrong itu mereka langsung membalasnya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku aksi geng motor yang kembali meresahkan masyarakat, khususnya di Kota Medan harus ditanggapi dengan serius.

Pemko Medan bersama Polresta Medan akan mengambil langkah tegas dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Dijelaskannya, beberapa langkah tersebut seperti mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana membawa kendaraan bermotor yang baik.
Sedangkan untuk pelajar di Kota Medan, Pemko Medan terus melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah.

“Bila ada pelajar terlibat geng motor, kita lakukan pembinaan kepada mereka. Langkah awalnya kepala sekolah akan kita suruh melakukan penyuluhan,” cetusnya.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengaku,  polisi akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aksi geng motor yang belakangan ini semkin meresahkan masyarakat.

“Saya meminta kepada masyarakat ikut membantu. Jangan sampai antara masyarakat dengan masyarakat ikut di dalamnya,” bebernya.(adl/jon/cr-1/smg)

Rumah Warga Dilempari

MEDAN-Geng motor semakin menjadi-jadi. Minggu (29/1) dini hari, kawanan geng motor menganiaya pengendara sepeda motor yang hendak mengantarkan korban kecelakaan lalulintas di Jalan Pahlawan.

Akibatnya, tiga anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar mengalami luka-luka dan terpaksa dilarikan ke RS dr Pirngadi Medan.
Ketiga ABG itu masing-masing Teja Gunawan (18), warga Marendal, Wendi (19), warga Perumnas Mandala dan Andreas (18), warga Perumnas Mandala.
Seorang rekan korban Beni (18) mengatakan, kejadian bermula saat mereka ingin mengantarkan rekan mereka David (18), warga Jalan Jermal ke RS dr Pirngadi karena mengalami kecelakaan lalulintas di Jalan Garuda Mandala.

David dibawa ke RS dr Pirngadi dengan ambulans milik RS Muhammadiyah dan rekan-rekannya yang lain mengikuti ambulans dari belakang dengan mengendarai sepeda motor. Namun, saat melintas di simpang Jalan Pahlawan, sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor melempari mereka hingga berjatuhan dari sepeda motornya. Beruntung, ambulans yang mengangkut rekan mereka lolos dari lemparan.
Tak hanya itu saja, kawanan geng motor tersebut menganiaya mereka dan memukuli mereka dengan batu. Beberapa rekannya termasuk dirinya berhasil meloloskan diri. Namun ketiga temannya dianiaya. Mereka juga melarikan sebuah sepeda motor Smash BK 6279 UP, dompet berisi SIM, STNK serta uang Rp300.000 milik M Taufiq.

Aksi geng motor tersebut baru berhenti ketika M Taufiq, Beni dan Andika kembali membawa rekan-rekan mereka yang lain. Geng motor lari ke arah Jalan Letda Sudjono. Sempat terjadi aksi saling lempar antara geng motor dengan para korban yang telah membawa massa.
Puluhan personel dari Polsek Percut Seituan turun ke lokasi guna mengamankan. Kondisi korban yang tergeletak dan penuh darah akhirnya dibawa rekan-rekan korban bersama polisi ke RS dr Pirngadi. Ketiga korban mengalami luka serius di bagian kepala, wajah dan kaki akibat hantaman batu dan kayu.

Kanit Reskrim Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago mengatakan sudah mengamankan seorang anggota geng motor.
“Kita masih melakukan pengembangan,” terangnya.

Sementara di Jalan Madio Utomo, Medan Perjuangan, Minggu (29/1) dini hari pukul 02.30 WIB, dua kubu kawanan geng motor terlibat saling lempar. Akibatnya rumah warga menjadi sasaran. Dua warga menjadi korban dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit terdekat.
MP Hutapea (53), seorang warga mengaku, mereka sedang lelap tidur tiba-tiba terbangun karena mendengar suara lemparan batu.  Dia dan sejumlah warga lainnya pun berkeluaran dari rumah masing-masing. “Saat semua warga di sini keluar dari rumah masing-masing, kami melihat dua kelompok geng motor sedang perang batu,” katanya.

MP Hutapea mengaku, langsung melapor kepada polisi. Tak beberapa lama kemudian polisi tiba di lokasi. “Mereka para anggota geng motor itu bukan warga sekitar Jalan Madio Utomo melainkan warga luar. Warga di sini juga menjadi korban,” pungkasnya.
Kanit Sabhara Polsekta Percut Seituan, AKP Bazoka mengaku, pihaknya mengamankan belasan anggota geng motor dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur.
“Kesemuanya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur karena lokasinya di wilayah hukum Polsekta Medan Timur dan berbatasan dengan wilayah hukum Polsekta Percut Seituan. Warga yang luka-luka ada dua orang dan kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat,” jelasnya.

Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi SIK mengatakan, polisi juga mengamankan batu dari saku dan tangan para anggota geng motor beserta sepeda motor mereka. Mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bobby (18), salah satu anggota geng motor yang diamankan polisi mengatakan, mereka semula diserang anggota geng motor lain dan melarikan diri ke arah Jalan Madio Utomo. Dijelaskan pria berambut gondrong itu mereka langsung membalasnya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku aksi geng motor yang kembali meresahkan masyarakat, khususnya di Kota Medan harus ditanggapi dengan serius.

Pemko Medan bersama Polresta Medan akan mengambil langkah tegas dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Dijelaskannya, beberapa langkah tersebut seperti mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana membawa kendaraan bermotor yang baik.
Sedangkan untuk pelajar di Kota Medan, Pemko Medan terus melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah.

“Bila ada pelajar terlibat geng motor, kita lakukan pembinaan kepada mereka. Langkah awalnya kepala sekolah akan kita suruh melakukan penyuluhan,” cetusnya.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengaku,  polisi akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aksi geng motor yang belakangan ini semkin meresahkan masyarakat.

“Saya meminta kepada masyarakat ikut membantu. Jangan sampai antara masyarakat dengan masyarakat ikut di dalamnya,” bebernya.(adl/jon/cr-1/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/