31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Toke Ikan dan Istri Tewas Diberondong 15 Peluru

Tiga Pelaku Perampokan Kabur, 4 Mobil Dibiarkan

MEDAN- Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro sedang ‘ditantang’ pelaku tindak kriminal. Baru 6 hari melaksanakan serah terima jabatan kapolda dari Irjen Pol Oegroseno, sebuah teror terjadi pukul 21.30 WIB tadi malam. Sepasang suami istri pengusaha penangkapan ikan dan garam cap Golven, Suwito (36) dan Dora Halim (32), warga Jalan Akasia I No 50, Bambu III Kelurahan Kampung Durian Medan Timur, tewas ditembak orang tak dikenal di mobilnya, Chevrolet Captiva BK 333 TO. Sedangkan seorang baby sitter bernama Aini terkena tembakan di kaki. Sedangkan dua anak Suwito Christovin (2) dan Latresia (5) selamat.

Setelah menembak korban, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor, tanpa sempat masuk ke rumah berlantai tiga itu atau membawa barang berharga. Di lokasi kejadian ditemukan 25 selongsong peluru diduga dari senjata api jenis FN. Sementara mobil empat jenis mobil lainnya yakni, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT, masih terparkir di garasi.

Tadi malam, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Colombia Asia Jalan Listrik Medan.
Menurut informasi yang dikumpulkan dari lokasi, peristiwa itu terjadi di malam gerimis, hanya beberapa saat ketika pasangan suami istri, anak dan baby sitternya itu pulang makan malam di Plaza Medan Fair.

Sesampai di depan rumah, pembantu rumah tangga bernama Hana (40) membuka garasi, hendak diparkirkan dengan posisi mundur. “Di mobil ada lima orang, tuan dan nyonya beserta kedua anaknya dan baby sitter,” ungkap Hana di lokasi kejadian.

Wanita asal Kupang yang telah lima tahun bekerja di rumah keluarga Suwito itu menuturkan, saat mobil masuk dan ia hendak menutup garasi, tiba-tiba muncul sesosok orang tak dikenal. Sosok yang diduga pria itu memakai jaket hitam, celana jins hitam dan juga mengenakan helm warna hitam langsung menodongkan pistol ke arahnya. Seketika, Hana lari ke lantai dua rumah tersebut.

“Aku tidak sempat melihat pelakunya, aku saja terkejut saat itu sedang membuka pintu karena Pak Wito baru pulang,” ujar Hana.

Setelah itu, Hana tidak mengetahui kejadian selanjutnya di garasi. Tetapi dia mendengar suara letusan senjata api puluhan kali. Setelah letusan usai, Hana memberanikan diri turun kembali ke garasi. Melihat kedua majikannya terkapar tak bernyawa lagi, Hana meminta tolong kepada warga setempat. Barulah setelah itu, warga berkerumun di Tempat Kejadian Perkara.

Menurut tetangga Suwito, ada 3 orang yang duduk di atas dua sepeda motor dan seorang berdiri menembaki Suwito dan keluarganya. Sedangkan Amat (48), pedagang sate yang mangkal tak jauh dari lokasi kejadian, mengaku sempat melihat 2 pria mondar mandir di sana.

Saksi mata lain yang juga warga setempat, Diky Zulkarnaen, mengaku melihat pelaku menembaki mobil di garasi. “Pertama mendengar suara letusan, saya pikir suara kembang api. Karena kondisi hujan, saya pikir itu tidak mungkin. Makanya saya curiga dan mengecek langsung dari asal suara. Ternyata ada orang bersenjata api menembaki mobil di garasi,” tuturnya di tempat kejadian perkara (TKP).

Saat pelaku menghujani tembakan, mobil tersebut terlihat berupaya keluar garasi. Mungkin karena tidak sanggup lagi dihujani peluru, mobil tersebut menabrak pintu pintu garasi berwarna abu-abu.
“Tadi mungkin yang di dalam mobil mau berusaha keluar, tapi akhirnya menabrak pintu garasi. Setelah itu, para kawanan tersebut pergi meninggalkan rumah tersebut,” ungkapnya.

Bersama seorang penarik becak bermotor yang tengah berada tidak jauh dari lokasi kejadian, Diky sempat mengejar kawanan bersenjata api tersebut yang diduga berjumlah tiga orang tersebut. Menggunakan balok yang ada di dekat mereka, keduanya tersentak ketika seorang dari tiga pelaku menodongkan pistol. “Karena ditodong pistol kami akhirnya menghindar,” katanya lagi.

Tiga orang tak dikenal kemudian melarikan diri dengan sepeda motor. Satu jenia Jupiter MX, satunya lagi belum diketahui jenisnya.

“Ada dua kereta, satunya Jupiter MX warna hitam. Tapi saya tidak sempat lihat plat BK nya. Satu kereta lagi, saya nggak tahu merknya apa. Tapi yang pasti parkir di depan rumah itu,” lanjutnya.

Tak lama kemudian, polisi datang. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 27 proyektil peluru yang dimuntahkan dari senpi. Menurut sumber di lapangan, pelaku menggunakan pistol jenis colt kaliber 5 mm dan 6 mm.
Dari pantaun Sumut Pos, selongsong peluru yang menembus kaca mobil bagian depan sebanyak 15 lubang. Di kaca bagian samping setir sebanyak lima lubang, kaca dibagian samping tepatnya dibelakang setir sebanyak dua lubang dan di kaca bagian sisi lainnya sebanyak 3 lubang.

Di garasi tersebut masih terdapat empat jenis mobil lainnya yakni, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT.

Menurut para tetangga yang ditemui Sumut Pos dan enggan menyebutkan namanya, keluarga Suwito sangat tertutup. “Kami kurang kenal Bang, setahu kami pengusaha. Namanya pun nggak tahu. Karena nggak pernah bergaul,” ungkapnya.

Sedangkan menurut Aini saat ditemui di rumah sakit, itu dua orang pria masuk ke pagar dan menembaki kedua majikannya.

Kapolresta Medan Tagam Sinaga yang berada di lokasi kejadian menyatakan, sampai sejauh ini masih dalam penyelidikan. “Motif belum diketahui, karena barang-barang tidak ada yang hilang. Untuk proyektil peluru (dari senjata) jenis FN sebanyak 25 selongsong,” katanya.

Kejadian ini memunculkan keprihatinan banyak orang. Praktisi hukum Nuriyono SH menegaskan, peristiwa ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi Kapoldasu baru. Apalagi, selama ini peristiwa kejahatan yang menggunakan senjata api tidak pernah terungkap.

Polisi hanya sekadar publikasi atau kamuflase. Polisi sampai saat ini tidak pernah mengetahui kelompok mana yang eksis menggunakan senjata api, dalam aksi-aksi kejahatan yang terjadi,” tegasnya.
Sepengetahuan Nuriyono, sejauh ini memang tingkat kejahatan bisa diminimalisir. Tapi kualitas tindak kejahatan semakin meningkat seperti penggunaan senjata api. Dan inilah yang tidak terdseteksi oleh kepolisian.
“Kenyataan ini menandakan sumber daya mnusia (SDM) khususnya yang dimiliki (Polda) Sumatera Utara dan (Polresta) Medan bukan yang terbaik dan berkualitas. Ini menandakan polisi tidak mampu,” tandasnya.(ari/mag7/mag8)

Kronologis Kejadian Teror di Hujan Gerimis
Selasa, 29 Maret Pukul 21.30 WIB
Lokasi: Jalan Akasia I No 50, Bambu III Kelurahan Kampung Durian Medan Timur.

  • Rombongan Suwito tiba di kediamannya.
  • Mobil Chevrolet Captiva BK 333 TO hendak diparkir dengan posisi mundur
  • Pembantu bernama Hana membukakan pintu garasi
  • Muncul seseorang yang memakai jaket hitam bercelana jins hitam mengenakan helm warna hitam menodongkan pistol ke arah Hana. Hana lari ke lantai dua rumah tersebut.
  • Hana mendengar suara letusan senjata api puluhan kali.
  • Hanna kemudian turun ke garasi dan menemukan kedua majikannya terkapar tak bernyawa lagi lalu menjerit minta tolong.
  • Warga berkerumun di TKP
  • Diky Zulkarnaen bersama seorang penarik becak bermotor sempat mengejar kawan bersenjata api tersebut, karena ditodong pistol mereka lari menghindar.
  • Pelaku diduga 3 orang, mengendarai Jupiter MX warna hitam dan sepeda motor yang belum teridentifikasi jenisnya.
  • Kaca depan mobil Captiva tembus 15 lubang, kaca samping dekat sopir 5 lubang, kaca di jok baris kedua di belakang sopir 2 lubang dan 2 lubang di kaca di sisi lainnya
  • Ditemukan 25 selongsong peluru
  • Polisi menduga pelaku menggunakan senjata FN
  • Mobil di garasi Captiva Bk 333 TO, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT.

Tiga Pelaku Perampokan Kabur, 4 Mobil Dibiarkan

MEDAN- Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro sedang ‘ditantang’ pelaku tindak kriminal. Baru 6 hari melaksanakan serah terima jabatan kapolda dari Irjen Pol Oegroseno, sebuah teror terjadi pukul 21.30 WIB tadi malam. Sepasang suami istri pengusaha penangkapan ikan dan garam cap Golven, Suwito (36) dan Dora Halim (32), warga Jalan Akasia I No 50, Bambu III Kelurahan Kampung Durian Medan Timur, tewas ditembak orang tak dikenal di mobilnya, Chevrolet Captiva BK 333 TO. Sedangkan seorang baby sitter bernama Aini terkena tembakan di kaki. Sedangkan dua anak Suwito Christovin (2) dan Latresia (5) selamat.

Setelah menembak korban, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor, tanpa sempat masuk ke rumah berlantai tiga itu atau membawa barang berharga. Di lokasi kejadian ditemukan 25 selongsong peluru diduga dari senjata api jenis FN. Sementara mobil empat jenis mobil lainnya yakni, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT, masih terparkir di garasi.

Tadi malam, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Colombia Asia Jalan Listrik Medan.
Menurut informasi yang dikumpulkan dari lokasi, peristiwa itu terjadi di malam gerimis, hanya beberapa saat ketika pasangan suami istri, anak dan baby sitternya itu pulang makan malam di Plaza Medan Fair.

Sesampai di depan rumah, pembantu rumah tangga bernama Hana (40) membuka garasi, hendak diparkirkan dengan posisi mundur. “Di mobil ada lima orang, tuan dan nyonya beserta kedua anaknya dan baby sitter,” ungkap Hana di lokasi kejadian.

Wanita asal Kupang yang telah lima tahun bekerja di rumah keluarga Suwito itu menuturkan, saat mobil masuk dan ia hendak menutup garasi, tiba-tiba muncul sesosok orang tak dikenal. Sosok yang diduga pria itu memakai jaket hitam, celana jins hitam dan juga mengenakan helm warna hitam langsung menodongkan pistol ke arahnya. Seketika, Hana lari ke lantai dua rumah tersebut.

“Aku tidak sempat melihat pelakunya, aku saja terkejut saat itu sedang membuka pintu karena Pak Wito baru pulang,” ujar Hana.

Setelah itu, Hana tidak mengetahui kejadian selanjutnya di garasi. Tetapi dia mendengar suara letusan senjata api puluhan kali. Setelah letusan usai, Hana memberanikan diri turun kembali ke garasi. Melihat kedua majikannya terkapar tak bernyawa lagi, Hana meminta tolong kepada warga setempat. Barulah setelah itu, warga berkerumun di Tempat Kejadian Perkara.

Menurut tetangga Suwito, ada 3 orang yang duduk di atas dua sepeda motor dan seorang berdiri menembaki Suwito dan keluarganya. Sedangkan Amat (48), pedagang sate yang mangkal tak jauh dari lokasi kejadian, mengaku sempat melihat 2 pria mondar mandir di sana.

Saksi mata lain yang juga warga setempat, Diky Zulkarnaen, mengaku melihat pelaku menembaki mobil di garasi. “Pertama mendengar suara letusan, saya pikir suara kembang api. Karena kondisi hujan, saya pikir itu tidak mungkin. Makanya saya curiga dan mengecek langsung dari asal suara. Ternyata ada orang bersenjata api menembaki mobil di garasi,” tuturnya di tempat kejadian perkara (TKP).

Saat pelaku menghujani tembakan, mobil tersebut terlihat berupaya keluar garasi. Mungkin karena tidak sanggup lagi dihujani peluru, mobil tersebut menabrak pintu pintu garasi berwarna abu-abu.
“Tadi mungkin yang di dalam mobil mau berusaha keluar, tapi akhirnya menabrak pintu garasi. Setelah itu, para kawanan tersebut pergi meninggalkan rumah tersebut,” ungkapnya.

Bersama seorang penarik becak bermotor yang tengah berada tidak jauh dari lokasi kejadian, Diky sempat mengejar kawanan bersenjata api tersebut yang diduga berjumlah tiga orang tersebut. Menggunakan balok yang ada di dekat mereka, keduanya tersentak ketika seorang dari tiga pelaku menodongkan pistol. “Karena ditodong pistol kami akhirnya menghindar,” katanya lagi.

Tiga orang tak dikenal kemudian melarikan diri dengan sepeda motor. Satu jenia Jupiter MX, satunya lagi belum diketahui jenisnya.

“Ada dua kereta, satunya Jupiter MX warna hitam. Tapi saya tidak sempat lihat plat BK nya. Satu kereta lagi, saya nggak tahu merknya apa. Tapi yang pasti parkir di depan rumah itu,” lanjutnya.

Tak lama kemudian, polisi datang. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 27 proyektil peluru yang dimuntahkan dari senpi. Menurut sumber di lapangan, pelaku menggunakan pistol jenis colt kaliber 5 mm dan 6 mm.
Dari pantaun Sumut Pos, selongsong peluru yang menembus kaca mobil bagian depan sebanyak 15 lubang. Di kaca bagian samping setir sebanyak lima lubang, kaca dibagian samping tepatnya dibelakang setir sebanyak dua lubang dan di kaca bagian sisi lainnya sebanyak 3 lubang.

Di garasi tersebut masih terdapat empat jenis mobil lainnya yakni, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT.

Menurut para tetangga yang ditemui Sumut Pos dan enggan menyebutkan namanya, keluarga Suwito sangat tertutup. “Kami kurang kenal Bang, setahu kami pengusaha. Namanya pun nggak tahu. Karena nggak pernah bergaul,” ungkapnya.

Sedangkan menurut Aini saat ditemui di rumah sakit, itu dua orang pria masuk ke pagar dan menembaki kedua majikannya.

Kapolresta Medan Tagam Sinaga yang berada di lokasi kejadian menyatakan, sampai sejauh ini masih dalam penyelidikan. “Motif belum diketahui, karena barang-barang tidak ada yang hilang. Untuk proyektil peluru (dari senjata) jenis FN sebanyak 25 selongsong,” katanya.

Kejadian ini memunculkan keprihatinan banyak orang. Praktisi hukum Nuriyono SH menegaskan, peristiwa ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi Kapoldasu baru. Apalagi, selama ini peristiwa kejahatan yang menggunakan senjata api tidak pernah terungkap.

Polisi hanya sekadar publikasi atau kamuflase. Polisi sampai saat ini tidak pernah mengetahui kelompok mana yang eksis menggunakan senjata api, dalam aksi-aksi kejahatan yang terjadi,” tegasnya.
Sepengetahuan Nuriyono, sejauh ini memang tingkat kejahatan bisa diminimalisir. Tapi kualitas tindak kejahatan semakin meningkat seperti penggunaan senjata api. Dan inilah yang tidak terdseteksi oleh kepolisian.
“Kenyataan ini menandakan sumber daya mnusia (SDM) khususnya yang dimiliki (Polda) Sumatera Utara dan (Polresta) Medan bukan yang terbaik dan berkualitas. Ini menandakan polisi tidak mampu,” tandasnya.(ari/mag7/mag8)

Kronologis Kejadian Teror di Hujan Gerimis
Selasa, 29 Maret Pukul 21.30 WIB
Lokasi: Jalan Akasia I No 50, Bambu III Kelurahan Kampung Durian Medan Timur.

  • Rombongan Suwito tiba di kediamannya.
  • Mobil Chevrolet Captiva BK 333 TO hendak diparkir dengan posisi mundur
  • Pembantu bernama Hana membukakan pintu garasi
  • Muncul seseorang yang memakai jaket hitam bercelana jins hitam mengenakan helm warna hitam menodongkan pistol ke arah Hana. Hana lari ke lantai dua rumah tersebut.
  • Hana mendengar suara letusan senjata api puluhan kali.
  • Hanna kemudian turun ke garasi dan menemukan kedua majikannya terkapar tak bernyawa lagi lalu menjerit minta tolong.
  • Warga berkerumun di TKP
  • Diky Zulkarnaen bersama seorang penarik becak bermotor sempat mengejar kawan bersenjata api tersebut, karena ditodong pistol mereka lari menghindar.
  • Pelaku diduga 3 orang, mengendarai Jupiter MX warna hitam dan sepeda motor yang belum teridentifikasi jenisnya.
  • Kaca depan mobil Captiva tembus 15 lubang, kaca samping dekat sopir 5 lubang, kaca di jok baris kedua di belakang sopir 2 lubang dan 2 lubang di kaca di sisi lainnya
  • Ditemukan 25 selongsong peluru
  • Polisi menduga pelaku menggunakan senjata FN
  • Mobil di garasi Captiva Bk 333 TO, Mitshubishi Kuda BK 1338 FR, BMW B 333 WIE, Inova BK 333 TU dan Toyota Fortuner BK 333 WT.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/