Sekuriti Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Mahadi (30), dikeroyok oknum petugas di dalam Bandara Polonia Medan, Rabu (28/3). Akibatnya, Mahadi mengalami luka memar di wajah, pelipis mata sebelah kanan, bibir dan terapkas menjalani perawatan di kamar 47, lantai II RS Elisabeth Medan.
Saat ditemui Sumut Pos Mahadi mengungkapkan, Selasa (27/3) pagi dia meminjam sepeda motor temannya, Rudi, untuk pulang sebentar ke rumah karena ada keperluan. Rudi pun memberikan kunci sepeda motornya kepada Mahadi. Mahadi menuju tempat parkir sepeda motor dan memasukkan kunci ke lubang kunci sepeda maotor tanpa memperhatikan sepeda motor yang dibawanya.
Mahadi tak tahu kalau kunci yang diberikan temannya, Rudi, ternyata kuncinya masuk ke lubang sepeda motor salah satu oknum petugas yang diparkirkan di pelataran parkir itu. Setelah kunci dimasukkan, sepeda motor pun hidup dan Mahadi pun membawa sepeda motor temannya itu. Namun, petugas yang memarkirkan sepeda motornya kehilangan sepeda motornya saat hendak pergi. Setelah ditunggu, malamnya oknum petugas itu melihat sepeda motornya sudah kembali ke tempat semula. Saat malamnya, Mahadi pun kembali bertugas menjaga keamanan di dalam Bandara Polonia Medan. Ketika sedang berjaga, dirinya disuruh datang ke salah satu ruangan di Terminal Kedatangan Interantional dan di dalam ruangan tersebut sudah ada lima orang oknum petugas dengan memakai baju biasa tiba-tiba saja memukul dirinya. Melihat itu, rekannya pun melerai kejadian tersebut.
Mahadi dipukuli lima orang oknum petugas pada bagian wajah, kepala dan tangannya. Mahadi pun mencoba melindungi diri dan pemukulan tersebut berhasil dilerai oleh rekannya yang ada saat kejadian.
Pengakuan Kepala Plt Sekuriti Bandara Polonia Medan, Abdulrahman, bahwa kasus tersebut sudah diserahkan kepada GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan. Dijelaskannya, anggotanya itu saat ini masih dirawat di RS Eleisabeth Medan.
Selasa (27/3) malam korban yang sedang bertugas malam dikeroyok sebanyak 5 orang petugas malam itu. Korban dituduh mencuri sepeda motor oknum petugas padahal yang dibawanya adalah sepeda motor temannya. Tak hanya itu, Mahadi tak tahu kalau kunci sepeda motor yang dibawanya salah karena kuncinya saat itu sama dan bisa hidup. Untuk lebih jelasnya tanyakan ke GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan saja.
GM Angkasa Pura II Bandara Poloni Medan, Kolonel Bram Bharoto Tjiptadi mengaku, ini hanya salah paham saja. “Sudah kita lakukan konsolidasi dan sudah kita selesaikan dengan pimpinan oknum petugas itu. Mahadi saat ini sedang dirawat di RS Elisabeth dan biaya perobatannya sudah beres semua,” jelasnya.
Kepala Divisi Pelayanan Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Yohanes, yang menjenguk Mahadi mengaku, kasus ini sedang dibicarakan dan sedang dicarikan jalan terbaiknya. (jon)