BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Mujahir Lingkungan l, Kelurahan Belawan Bahagia heboh. Pasalnya, seorang anak buah kapal (ABK) ikan jaring bawal tampa, Budi Dermawan (35) hilang mendadak dari dalam gudang milik Samsul, saat tidur di dalam kamar, Selasa (28/3) sekitar pukul 02.00 WIB.
Warga bersama Kepala Lingkungan I, Hajah Norma, petugas Polair Belawan melakukan pencarian menyisir pantai sepanjang 5 kilometer, tapi yang dicari tidak ditemukan. Malam harinya warga melakukan pencarian hingga pukul 05.00 WIB.
Nah, sekira pukul 05.30 WIB, warga menerima informasi dari Belawan Lama, ada seseorang berjenis kelamin pria ditemukan berada di bawah kolong rumah mereka. Saat ditemukan, pria itu dalam kondisi basah dan wajahnya pucat pasi seperti mayat.
Warga mengangkat orang tersebut ke atas jembatan yang ada di kawasan itu. Usai dimandikan, korban dibawa ke masjid.
Kepada orang pintar setempat, korban mengaku dirinya dibawa oleh orang halus. “Aku dibawa orang yang ramai sekali. Aku diarak dan mau diserahkan ke ratunya jadi tumbal. Saat memasuki istana, yang membawaku menyuruh agar aku dilepaskan saja. Itu karena aku sudah tua dan tak manis lagi,” kata warga Sicanggang, Langkat itu.
Kemudian korban dibawa pulang oleh keluarganya ke Sicanggang. Tekong kapal, Yudi mengaku senang ditemukan ABK kapalnya. (bbs)
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Mujahir Lingkungan l, Kelurahan Belawan Bahagia heboh. Pasalnya, seorang anak buah kapal (ABK) ikan jaring bawal tampa, Budi Dermawan (35) hilang mendadak dari dalam gudang milik Samsul, saat tidur di dalam kamar, Selasa (28/3) sekitar pukul 02.00 WIB.
Warga bersama Kepala Lingkungan I, Hajah Norma, petugas Polair Belawan melakukan pencarian menyisir pantai sepanjang 5 kilometer, tapi yang dicari tidak ditemukan. Malam harinya warga melakukan pencarian hingga pukul 05.00 WIB.
Nah, sekira pukul 05.30 WIB, warga menerima informasi dari Belawan Lama, ada seseorang berjenis kelamin pria ditemukan berada di bawah kolong rumah mereka. Saat ditemukan, pria itu dalam kondisi basah dan wajahnya pucat pasi seperti mayat.
Warga mengangkat orang tersebut ke atas jembatan yang ada di kawasan itu. Usai dimandikan, korban dibawa ke masjid.
Kepada orang pintar setempat, korban mengaku dirinya dibawa oleh orang halus. “Aku dibawa orang yang ramai sekali. Aku diarak dan mau diserahkan ke ratunya jadi tumbal. Saat memasuki istana, yang membawaku menyuruh agar aku dilepaskan saja. Itu karena aku sudah tua dan tak manis lagi,” kata warga Sicanggang, Langkat itu.
Kemudian korban dibawa pulang oleh keluarganya ke Sicanggang. Tekong kapal, Yudi mengaku senang ditemukan ABK kapalnya. (bbs)