MEDAN- Faktor kegemukan atau berat badan berlebih (obesitas) terhadap anak patut diwaspai sejak dini. Pasalnya, obesitas pada anak berpotensi mendatangkan berbagai penyakit, diantaranya diabetes (gula darah).
Dari data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010, di Sumatera Utara prevalensi balita gemuk mencapai angka yang cukup tinggi yakni 18,3 persen. Privalensi angka kegemukan pada anak balita tersebut lebih besar dibanding angka nasional sebesar 14 persen atau meningkat dibanding hasil riset serupa pada 2007, yakni 12,2 persen.
“Orangtua harus mewaspadai kegemukan pada anak yang cenderung mudah mengalami diabetes. Untuk langkah pencegahan dapat dimulai dari sekarang, antara lain dengan mencermati dan membatasi asupan gula tambahan pada anak agar tidak berlebihan,” ujar pakar kesehatan anak, Prof Guslihan Dasa Tjipta SpA (K) dalam sosialisasi susu pertumbuhan Anmum Essential tanpa gula tambahan di Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hujau Medan, Sabtu (28/5).
Hal senada juga disampaikan dokter spesialis anak endoktrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K). Menurutnya, obesitas sudah menjadi epidemic global yang harus segera ditangani. Selain akan mengganggu penampilan, juga berpotensi tinggi menjadi obesitas dewasa yang dikemudian hari meningkatkan resiko berbagai penyakit.
“Selain diabetes, obesitas juga dapat meningkatkan risiko bagi penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke), sindroma metabolik yang berkaitan dengan obesitas yang ditandai dengan resistensi insulin, dislipidemia dan hipertensi, ganguan musculoskelekal khususnya osteorthritis, beberapa jenis kanker seprti kanker endometrial, payudara dan kolon,” ungkapnya.
“Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui perbaikan nutrisi yang diberikan sejak dini pada anak, di samping peningkatan aktifitas fisik dan modifikasi pola hidup. Edukasi terhadap orang tua mengenai hal ini sangat diperlukan,” tegasnya.(uma/mag-7)