25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kapal Bertambah, Kuota Solar Tetap

BELAWAN- Ratusan kapal ikan di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan terkendala beroperasi. Pasalnya, sejak tahun 2012 kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Pertamina dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Solar masih sulit didapat, terkadang setiap kali akan melakukan pengisian di APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) sering kehabisan. Inilah yang menjadi kendala nelayan melaut,” ujar Khairul salah seorang nelayan di Belawan, Selasa (29/5).

Dia mengaku tak tahu pasti penyebab langkanya ketersedian solar di Gabion Belawan, namun sebutnya, beberapa bulan belakangan ini jumlah kapal penangkap ikan kerap bertambah. Dia menduga penyebab sulitnya pasokan solar di dapat untuk keperluan kapal ikan melaut dikarenakan tidak adanya penambahan kuota BBM seiring dengan terjadinya penambahan jumlah kapal.

“Sudah hampir dua bulan terakhir nelayan sulit untuk mendapatkan solar, belum lagi soal adanya surat rekomendasi dari PPSB, setiap kali kapal ikan yang akan melakukan pengisian BBM sebelum berangkat yang kian memperumit nelayan,” katanya.

Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB), Julius Silaen mengatakan, untuk saat ini jumlah kapal ikan di pelabuhan perikanan Gabion Belawan mencapai 556 unit kapal dan pihaknya belum ada menerima laporkan terkait dengan adanya penambahan jumlah unit kapal di pelabuhan perikanan.
“Penambahan jumlah kapal ikan kita belum ada menerima laporan, tapi kalau pergantian kapal memang ada. Dan sampai saat ini keseluruhan kapal ikan di pelabuhan sekitar 556 unit,” terang Julius Silaen.

Sekretaris Asisoasi Pengusaha APMS Gabion Belawan, Zulfachri Siagian menyebutkan, jumlah kuota pasokan minyak solar yang didistribusikan ke APMS oleh pertamina dalam perbulannya saat ini sekitar 4.500 KL (kilo liter). Dari kuota yang telah ditetapkan itu nantinya akan didistribusikan ke ratusan kapal penangkap ikan.(mag-17)

BELAWAN- Ratusan kapal ikan di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan terkendala beroperasi. Pasalnya, sejak tahun 2012 kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Pertamina dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Solar masih sulit didapat, terkadang setiap kali akan melakukan pengisian di APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) sering kehabisan. Inilah yang menjadi kendala nelayan melaut,” ujar Khairul salah seorang nelayan di Belawan, Selasa (29/5).

Dia mengaku tak tahu pasti penyebab langkanya ketersedian solar di Gabion Belawan, namun sebutnya, beberapa bulan belakangan ini jumlah kapal penangkap ikan kerap bertambah. Dia menduga penyebab sulitnya pasokan solar di dapat untuk keperluan kapal ikan melaut dikarenakan tidak adanya penambahan kuota BBM seiring dengan terjadinya penambahan jumlah kapal.

“Sudah hampir dua bulan terakhir nelayan sulit untuk mendapatkan solar, belum lagi soal adanya surat rekomendasi dari PPSB, setiap kali kapal ikan yang akan melakukan pengisian BBM sebelum berangkat yang kian memperumit nelayan,” katanya.

Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB), Julius Silaen mengatakan, untuk saat ini jumlah kapal ikan di pelabuhan perikanan Gabion Belawan mencapai 556 unit kapal dan pihaknya belum ada menerima laporkan terkait dengan adanya penambahan jumlah unit kapal di pelabuhan perikanan.
“Penambahan jumlah kapal ikan kita belum ada menerima laporan, tapi kalau pergantian kapal memang ada. Dan sampai saat ini keseluruhan kapal ikan di pelabuhan sekitar 556 unit,” terang Julius Silaen.

Sekretaris Asisoasi Pengusaha APMS Gabion Belawan, Zulfachri Siagian menyebutkan, jumlah kuota pasokan minyak solar yang didistribusikan ke APMS oleh pertamina dalam perbulannya saat ini sekitar 4.500 KL (kilo liter). Dari kuota yang telah ditetapkan itu nantinya akan didistribusikan ke ratusan kapal penangkap ikan.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/