25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

PW Salimah Sumut Gelar Seminar Ketahanan Keluarga

MEDAN Indonesia dapat menjadi negara dengan SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di tahun 2030 mendatang. Karenanya, peran agama, masyarakat dan pemerintah harus segera disinergikan agar bangsa Indonesia dapat menuntaskan tantangan yang selama ini menjadi hambatan. Beberapa tantangan itu, diantaranya membangun ketahanan keluarga, lalu persoalan anak jalanan atau anak terlantar.

Hal tersebut yang diungkapkan Sri Rahayu Istri Menkominfo Tiffatul Sembiring dalam kegiatan mengisi acara seminar sekaligus Rapat Koordinasi Wilayah 2013 PW Salimah Sumut di  Gedung BPPNFI Jalan Bunga Kenanga Raya Tanjung Sari Medan Sumut. Dikatakannya bahwa tantangan selanjutnya yakni angka perceraian yang memang menjadi fenomena. “Angka perceraian yang semakin tinggi, apalagi perceraian perempuan yang meminta lebih banyak jumlahnya. Ini menjadi persoalan serius bagi perempuan,” ucapnya.

Lanjutnya, sebenarnya kebijakan sistem terdahulu juga berpengaruh terhadap sosiologis dan psikologis wanita saat ini. Kebijakan meningkatkan devisa negara melalui penyaluran TKW/TKI ternyata memberi efek di masa kini. Kebijakan sistem yang menyarankan para wanita untuk bekerja sebagai TKI untuk penggerak ekonomi  mengakibatkan efek buruk dari segi sosial dan psikologis di saat ini. Sementara, tantangan lainnya juga diakibatkan ICT yang semakin canggih. Seringnya menggunakan media sebagai kebutuhan membuat kurangnya komunikasi verbal di satu  keluarga. (mag-12)

MEDAN Indonesia dapat menjadi negara dengan SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di tahun 2030 mendatang. Karenanya, peran agama, masyarakat dan pemerintah harus segera disinergikan agar bangsa Indonesia dapat menuntaskan tantangan yang selama ini menjadi hambatan. Beberapa tantangan itu, diantaranya membangun ketahanan keluarga, lalu persoalan anak jalanan atau anak terlantar.

Hal tersebut yang diungkapkan Sri Rahayu Istri Menkominfo Tiffatul Sembiring dalam kegiatan mengisi acara seminar sekaligus Rapat Koordinasi Wilayah 2013 PW Salimah Sumut di  Gedung BPPNFI Jalan Bunga Kenanga Raya Tanjung Sari Medan Sumut. Dikatakannya bahwa tantangan selanjutnya yakni angka perceraian yang memang menjadi fenomena. “Angka perceraian yang semakin tinggi, apalagi perceraian perempuan yang meminta lebih banyak jumlahnya. Ini menjadi persoalan serius bagi perempuan,” ucapnya.

Lanjutnya, sebenarnya kebijakan sistem terdahulu juga berpengaruh terhadap sosiologis dan psikologis wanita saat ini. Kebijakan meningkatkan devisa negara melalui penyaluran TKW/TKI ternyata memberi efek di masa kini. Kebijakan sistem yang menyarankan para wanita untuk bekerja sebagai TKI untuk penggerak ekonomi  mengakibatkan efek buruk dari segi sosial dan psikologis di saat ini. Sementara, tantangan lainnya juga diakibatkan ICT yang semakin canggih. Seringnya menggunakan media sebagai kebutuhan membuat kurangnya komunikasi verbal di satu  keluarga. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/