Dari dalam rumah ditemukan jasad Budianto, Sri Hartati dan M.Fahri Aziz anak kedua pasutri (pasangan suami istri) ini sudah dalam kondisi gosong. Petugas Polsek Medan Labuhan yang turun ke lokasi langsung mengevakuasi ketiga mayat korban ke RSU dr Pirngadi Medan untuk diotopsi. “Kasihan pak Budianto, dia itu orang baik. Akupun tadinya mau menolong, tapi tak bisa masuk karena pintu besinya terkunci dari dalam,” lirih Eddy.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Yasir Ahmadi SH SIK mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab dari terjadinya kebakaran di rumah sekaligus merangkap usaha salon yang menewaskan tiga sekeluarga itu. Namun dugaan sementara pemicu kebakaran dikarenakan hubungan arus pendek listrik. “Dugaan karena arus pendek listrik. Tapi kepastian penyebabnya masih diselidiki dengan mengumpulkan bukti dan saksi. Untuk jasad ketiga korban sudah dibawa ke RSU dr Pirngadi Medan guna diotopsi,” terang Yasir.
DIIRINGI ISAK TANGIS
Kepergian Budianto, istri dan anaknya dalam musibah kebakaran tersebut meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Air mata terlihat tak berhenti mengalir saat ketiga peti jenazah (keranda) korban dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) muslim, Jalan M Basir Kelurahan Rengas Pulau, Marelan.
Sumadi, seorang kerabat dari istri korban mengaku tak menyangka Budianto bersama istri dan anaknya meninggal dunia dengan kondisi hangus terbakar.”Ya, tak menyangka saja bisa seperti ini. Padahal, seminggu lalu kami baru jumpa,” katanya. Pun begitu, Sumadi dan pihak keluarga tetap ikhlas menerimanya. Karena peristiwa tersebut menurut dia sudah merupakan suratan takdir dari maha kuasa yang memang harus diterima.
“Itulah takdir, bahkan saat saya jumpa sama Budi tidak terlihat tanda atau firasat dari dia,” tutur Sumadi. Jenazah Budi serta istri dan anaknya yang tiba sekira pukul 12.30 WIB dari RSU dr Pirngadi Medan langsung disholatkan di rumah kakak Sri Hartati di Jalan M Basir, Marelan. Di rumah ini tak terlihat adanya tenda karena ketiga jenazah korban langsung dimakamkan tak jauh dari rumah duka. “Ini rumah kakak istrinya, kalau asal korban dari Banda Aceh. Baru lima tahun mereka tinggal di Marelan, dan anak almarhum ada tiga orang, dua perempuan satu lagi laki-laki yang ikut jadi korban kebakaran,” ungkapnya. (rul/smg/deo)