25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Logistik Surat Suara Pilgubsu Diangkut 6 Truk

Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
TUNJUKKAN: Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga menunjukkan specimen surat suara Pilgubsu 2018 kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jl. Peristis Kemerdekaan Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak enam armada jenis dumptruk dipastikan segera membantu pendistribusian surat suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu), pada 27 Juni 2018 sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di Sumut.

“Hanya 6 dumptruk sudah cukup, kemudian dumptruk ini akan sampai ke kabupaten/kota membawa logistik,” kata Ketua KPU Sumut Mulia Banurea dalam diskusi publik yang digelar KPU Sumut melalui Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan KPU Sumut di Cafe Nongkrong Jalan Samanhudi Medan, Senin (28/5).

Dijelaskan dia, dengan armada yang tersedia selanjutnya akan menurunkan logistik pada daerah terdekat dari lokasi yang dituju.

”Misal dari Kabupaten Madina diturunkan logistik ke Tapsel, kemuian Padangsidempuan sampai  Padanglawas Utara,” sebutnya.

Operasional dumptruk sendiri, terang Mulia, juga mendapat pengawalan langsung pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melalui koordinasi yang sudah terjalin. “Ini sudah kami koordinasikan, besok (Selasa, Red) saja kita bersama tim Polda Sumut berangkat ke Cikarang (pemenang percetakan surat suara/PT Gramedia). Jadi begitu logistik jalan maka akan langsung dikawal,” bebernya seraya berharap seluruh proses pendistribusian dapat berlangsung sesuai harapan.

“Kita doakan agar logistik dibawa dumptruk ini sampai ke kabupaten/kota, tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat waktu kemudian nggak ada kerusakan,” imbunya.

Pun mengenai pihak yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian mulai dari pihak percetakan di Cikarang sampai dengan KPU kabupaten dan kota itu dilakukan berbeda pihak. “Yang lakukan distribusi ada pihak lain lagi, kerja sama dengan perusahaan ekspedisi dan kami juga sudah ketemu, kalau tak salah PT Cabe Rawit, jadi ada pihak lagi untuk pendistribuisan,” ungkapnya.

Di mana dengan prinsip, lanjut Mulia, dalam melakukan pendisribusian dan pergeseran dari daerah Cikarang (percetakan) sampai ke KPU kabupaten dan kota dibuat berupa Fakta Integritas.

“Kita pastikan besok Pak Benget Silitonga (Komisioner KPU Sumut) pada Rabu (30/5) akan hadir untuk pelepasan guna memastikan surat suara disesuaikan dengan kondisi, selanjutnya dibuat berita acara,” pungkasnya.

Dalam diskusi turut hadir sebagai narasumber pembanding, yakni akademisi UMSU Shohibul Anshor Siregar. Dalam paparannya ia mengingatkan kepada KPU Sumut dalam distribusi logistik harus melihat pada topografi karena sejumlah daerah di Sumut sangat berbeda. “Kita bisa lihat Nias atau kabupaten/kota itu ada di daerah pantai barat, pantai timur dan daerah pegunungan masing-masing miliki kesulitan akses,” sebutnya.

Tidak hanya itu, Shohibul juga memerhatikan alokasi anggaran bagi petugas terutama di sejumlah wilayah atau daerah-daerah tersulit terhadap logistik.

“Saran saya uang untuk mereka dibedakan, bisa 1:10 atau 1:20 kepada daerah yang biasa-biasa. Kenapa? Bisa saja ada nyawa yang terancam atas hal itu, belum lagi ada satu daerah akan ketemu dengan harimau,” ujarnya. (prn/azw)

Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
TUNJUKKAN: Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga menunjukkan specimen surat suara Pilgubsu 2018 kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jl. Peristis Kemerdekaan Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak enam armada jenis dumptruk dipastikan segera membantu pendistribusian surat suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu), pada 27 Juni 2018 sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di Sumut.

“Hanya 6 dumptruk sudah cukup, kemudian dumptruk ini akan sampai ke kabupaten/kota membawa logistik,” kata Ketua KPU Sumut Mulia Banurea dalam diskusi publik yang digelar KPU Sumut melalui Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan KPU Sumut di Cafe Nongkrong Jalan Samanhudi Medan, Senin (28/5).

Dijelaskan dia, dengan armada yang tersedia selanjutnya akan menurunkan logistik pada daerah terdekat dari lokasi yang dituju.

”Misal dari Kabupaten Madina diturunkan logistik ke Tapsel, kemuian Padangsidempuan sampai  Padanglawas Utara,” sebutnya.

Operasional dumptruk sendiri, terang Mulia, juga mendapat pengawalan langsung pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melalui koordinasi yang sudah terjalin. “Ini sudah kami koordinasikan, besok (Selasa, Red) saja kita bersama tim Polda Sumut berangkat ke Cikarang (pemenang percetakan surat suara/PT Gramedia). Jadi begitu logistik jalan maka akan langsung dikawal,” bebernya seraya berharap seluruh proses pendistribusian dapat berlangsung sesuai harapan.

“Kita doakan agar logistik dibawa dumptruk ini sampai ke kabupaten/kota, tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat waktu kemudian nggak ada kerusakan,” imbunya.

Pun mengenai pihak yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian mulai dari pihak percetakan di Cikarang sampai dengan KPU kabupaten dan kota itu dilakukan berbeda pihak. “Yang lakukan distribusi ada pihak lain lagi, kerja sama dengan perusahaan ekspedisi dan kami juga sudah ketemu, kalau tak salah PT Cabe Rawit, jadi ada pihak lagi untuk pendistribuisan,” ungkapnya.

Di mana dengan prinsip, lanjut Mulia, dalam melakukan pendisribusian dan pergeseran dari daerah Cikarang (percetakan) sampai ke KPU kabupaten dan kota dibuat berupa Fakta Integritas.

“Kita pastikan besok Pak Benget Silitonga (Komisioner KPU Sumut) pada Rabu (30/5) akan hadir untuk pelepasan guna memastikan surat suara disesuaikan dengan kondisi, selanjutnya dibuat berita acara,” pungkasnya.

Dalam diskusi turut hadir sebagai narasumber pembanding, yakni akademisi UMSU Shohibul Anshor Siregar. Dalam paparannya ia mengingatkan kepada KPU Sumut dalam distribusi logistik harus melihat pada topografi karena sejumlah daerah di Sumut sangat berbeda. “Kita bisa lihat Nias atau kabupaten/kota itu ada di daerah pantai barat, pantai timur dan daerah pegunungan masing-masing miliki kesulitan akses,” sebutnya.

Tidak hanya itu, Shohibul juga memerhatikan alokasi anggaran bagi petugas terutama di sejumlah wilayah atau daerah-daerah tersulit terhadap logistik.

“Saran saya uang untuk mereka dibedakan, bisa 1:10 atau 1:20 kepada daerah yang biasa-biasa. Kenapa? Bisa saja ada nyawa yang terancam atas hal itu, belum lagi ada satu daerah akan ketemu dengan harimau,” ujarnya. (prn/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/