PDI-P Panggil 5 Balon

10 Juli Diserahkan Ke DPP

MEDAN- Tim seleksi Balon Gubsu DPD PDI-P Sumut menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap lima balon Gubsu dan satu balon Wagubsu sejak Kamis (28/6). Tes ini merupakan tahapan kedua yang harus dihadapi setiap balon untuk mendapatkan perangkingan dari DPD PDI-P Sumut. Hasil fit and proper test ini selanjutnya diserahkan kepada tim seleksi pusat.

“Ini adalah tahapan kedua dalam mekanisme seleksi balon di Pilgubsu tahun depan. Tes awal memang dipercayakan pusat kepada pengurus daerah,’’ ungkap Wakil Sekretaris DPD PDI P Sumut, Soetarto, kepada wartawan di Sekretariat DPD PDI P Sumut Jalan Hayam Wuruk Medan, Jum’at (29/6).
Saat memberikan keterangan dia didampingi sejumlah Wakil Ketua DPD I PDI P Analisman Zalukhu, Wakil Bendahara Suryani, Bendahara PDI P Sumut Meinarti, serta fungsionaris lainnya yakni Sharma Hutajulu dan Brillian Moktar.

Pada hari pertama Kamis (28/6), tim seleksi sudah melakukan fit and profer test terhadap balon Gubsu DR RE Nainggolan dan balon Wagubsu bernama Syahrul Effendi Siregar. Sementara Jumat (29/6), tercatat tiga nama balon Gubsu yang dipanggil, yakni Bintatar Hutabarat, Benny Pasaribu dan Gus Irawan. ‘’Satu nama tersisa adalah HT Erry Nuradi. Kami upayakan pak Erry juga diundang dalam waktu dekat,” ujar Soetarto.

Soetarto menambahkan, setelah menuntaskan fit and proper test, tim seleksi daerah akan melakukan tabulasi suara untuk selanjutnya dikirimkan kepada pengurus pusat di Jakarta sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan siapa balon yang layak diusung oleh partai moncong putih tersebut.
“Di Jakarta masih ada satu tahapan terakhir lagi yaitu survei independen untuk melihat tingkat elektabilitas nama-nama yang dikirimkan itu,” tukasnya.
Dalam kesempatan serupa, Wakil Ketua bidang Politik dan Pemerintahan DPD PDI-P Sumut, Budiman Nadapdap, mengatakan seluruh berkas hasil fit dan proper test dan tabulasi itu sudah tiba di tangan pengurus pusat paling lambat tanggal 10 Juli mendatang.

Budiman menyatakan penentuan siapa nama yang akhirnya diusung merupakan hak prerogatif pengurus pusat, termasuk nama-nama yang dijodohkan sebagai pasangan calon dan koalisi partai politik. “Kami tak berhak menentukannya. Itu gawean DPP,” katanya.

Secara prinsipil, lanjut Budiman, PDI-P berpedoman pada cagubsu yang konsisten pada tiga aspek, yakni pendidikan, kesehatan dan penyelesaian sengketa tanah di Sumut.

“Selera PDI P adalah selera kerakyatan. Pendidikan wajib belajar sembilan tahun belum merata di 33 kabupaten/kota. Masalah  kesehatan dan Jamkesmas di Sumut cukup krusial. Satu hal yang penting juga adalah sejauh mana visi dan misi para calon menyelesaikan sengketa tanah di Sumut. Partai ini mencari sosok yang dikenal dan mengenal Sumut,” tegasnya. (ari)

[table caption=”Mereka yang Diuji”]

,DR RE Nainggolan
,Syahrul Effendi Siregar
,Bintatar Hutabarat
,Benny Pasaribu
,Gus Irawan

[/table]

10 Juli Diserahkan Ke DPP

MEDAN- Tim seleksi Balon Gubsu DPD PDI-P Sumut menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap lima balon Gubsu dan satu balon Wagubsu sejak Kamis (28/6). Tes ini merupakan tahapan kedua yang harus dihadapi setiap balon untuk mendapatkan perangkingan dari DPD PDI-P Sumut. Hasil fit and proper test ini selanjutnya diserahkan kepada tim seleksi pusat.

“Ini adalah tahapan kedua dalam mekanisme seleksi balon di Pilgubsu tahun depan. Tes awal memang dipercayakan pusat kepada pengurus daerah,’’ ungkap Wakil Sekretaris DPD PDI P Sumut, Soetarto, kepada wartawan di Sekretariat DPD PDI P Sumut Jalan Hayam Wuruk Medan, Jum’at (29/6).
Saat memberikan keterangan dia didampingi sejumlah Wakil Ketua DPD I PDI P Analisman Zalukhu, Wakil Bendahara Suryani, Bendahara PDI P Sumut Meinarti, serta fungsionaris lainnya yakni Sharma Hutajulu dan Brillian Moktar.

Pada hari pertama Kamis (28/6), tim seleksi sudah melakukan fit and profer test terhadap balon Gubsu DR RE Nainggolan dan balon Wagubsu bernama Syahrul Effendi Siregar. Sementara Jumat (29/6), tercatat tiga nama balon Gubsu yang dipanggil, yakni Bintatar Hutabarat, Benny Pasaribu dan Gus Irawan. ‘’Satu nama tersisa adalah HT Erry Nuradi. Kami upayakan pak Erry juga diundang dalam waktu dekat,” ujar Soetarto.

Soetarto menambahkan, setelah menuntaskan fit and proper test, tim seleksi daerah akan melakukan tabulasi suara untuk selanjutnya dikirimkan kepada pengurus pusat di Jakarta sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan siapa balon yang layak diusung oleh partai moncong putih tersebut.
“Di Jakarta masih ada satu tahapan terakhir lagi yaitu survei independen untuk melihat tingkat elektabilitas nama-nama yang dikirimkan itu,” tukasnya.
Dalam kesempatan serupa, Wakil Ketua bidang Politik dan Pemerintahan DPD PDI-P Sumut, Budiman Nadapdap, mengatakan seluruh berkas hasil fit dan proper test dan tabulasi itu sudah tiba di tangan pengurus pusat paling lambat tanggal 10 Juli mendatang.

Budiman menyatakan penentuan siapa nama yang akhirnya diusung merupakan hak prerogatif pengurus pusat, termasuk nama-nama yang dijodohkan sebagai pasangan calon dan koalisi partai politik. “Kami tak berhak menentukannya. Itu gawean DPP,” katanya.

Secara prinsipil, lanjut Budiman, PDI-P berpedoman pada cagubsu yang konsisten pada tiga aspek, yakni pendidikan, kesehatan dan penyelesaian sengketa tanah di Sumut.

“Selera PDI P adalah selera kerakyatan. Pendidikan wajib belajar sembilan tahun belum merata di 33 kabupaten/kota. Masalah  kesehatan dan Jamkesmas di Sumut cukup krusial. Satu hal yang penting juga adalah sejauh mana visi dan misi para calon menyelesaikan sengketa tanah di Sumut. Partai ini mencari sosok yang dikenal dan mengenal Sumut,” tegasnya. (ari)

[table caption=”Mereka yang Diuji”]

,DR RE Nainggolan
,Syahrul Effendi Siregar
,Bintatar Hutabarat
,Benny Pasaribu
,Gus Irawan

[/table]