22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Satlantas Benahi Traffic Light

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Medan semakin hari semakin meningkat. Jika diibaratkan suatu penyakit, kemacetan sudah ‘stadium tiga’, sehingga memerlukan penanganan serius dan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan terutama dari pemerintah kota.

Kondisi kemacetan yang terjadi di Kota Medan sangat komplek dan memiliki banyak faktor penyebab. Faktor utama kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah kendaraan sebagai dampak dari kebutuhan terhadap akses transportasi yang semakin meningkat. Sayangnya, jumlah kendaraan yang meningkat setiap tahunnya tidak diiringi dengan perkembangan luas jalan sehingga populasinya terkesan semakin menyesakkan.

Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Hasan mengakui, semakin hari volume kendaraan yang melintas semakin bertambah. Begitu juga pada bulan puasan
“Volume kendaraan selama puasa memang bertambah, apalagi ketika jam-jam pulang kantor yang cukup padat,” kata Hasan, Senin (29/6).

Hasan membeberkan, ada 10 titik jalan yang rawan macet di Kota Medan dan bahkan lebih. Sehingga titik-titik tersebut perlu diatasi.

“Saya menganggap 10 titik macet itu adalah Jalan Sisingamangaraja, Gatot Subroto, Sutomo, S Parman, Thamrin, KL Yos Sudarso, Setiabudi, Dr Mansyur, TB Simatupang (Kampung Lalang) dan MT Haryono,” ungkapnya.

Menurut Hasan, memang banyak faktor penyebab kemacetan. Selain jumlah kendaraan yang terus bertambah, fasilitas traffic light juga menjadi salah satunya.

“Memang saat ini traffict light di beberapa titik kurang efektif untuk pengaturannya. Ketika kendaraan sudah menumpuk, jarak atau durasinya masih pendek,” sebutnya.

Jadi, sambung Hasan, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur durasi traffic light di titik-titik yang membutuhkan waktu agak lama, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan atau kemacetan.

Lebih lanjut Hasan mengatakan, selain titik kemacetan ada juga lokasi rawan kecelakaan terutama di daerah Pancurbatu. Selanjutnya kawasan Ringroad atau Jalan Gagak Hitam, Kampung Lalang, dan daerah perbatasan kabupaten kota.

“Penyebab kecelakaan terutama dipicu karena mengantuk, membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Frans, seorang petugas parkir di kawasan Jalan Sutomo menyebut, untuk penyebab kemacetan di jalan ini lantaran angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang berhenti sembarangan.

“Kalau petugas Dishub sama saja tidak mempan sama mereka, tapi polisi baru takut. Makanya kalau ada polisi di daerah sini pasti enggak ada yang berani,” ujarnya.

Ia menambahkan, padahal beberapa waktu lalu Kasat Lantas sudah menghimbau agar para sopir angkot tidak ‘ngetem’. Tetapi, tetap saja mereka membandel.

////1.200 Polisi Amankan Objek Vital
Sementara itu, Polresta Medan juga menyiapkan 1.200 personel untuk mengamankan objek-objek vital selama Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Hal itu dilakukan guna meminimalisir tindak kejahatan.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Medan, Kompol Haman Wahyudi mengatakan, objek-objek vital yang diamankan antara lain bank, SPBU, pasar tradisional dan modern, stasiun kereta api, terminal bus, wilayah perbatasan, pegadaian hingga tempat wisata atau rekreasi.

“Pengamanan yang dilakukan, dilaksanakan mulai pagi, siang, dan malam secara bergantian. Pagi dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kemudian, malam hingga pukul 00.00 WIB. Dilanjutkan lagi subuh sampai pagi,” jelas Hamam.

Ia menambahkan, menjelang lebaran nanti, pihaknya juga akan membuat Pos Pengamanan (Pospam) di beberapa wilayah hukum Polsek sejajaran. Pospam tersebut akan diisi personel gabungan Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Pramuka dan lainya, untuk memberi pelayanan serta pengamanan kepada masyarakat yang merayakan Idul Fitri.

Sebelumnya, Kapolresta Medan AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, pihaknya bersama TNI nantinya menggelar patroli gabungan demi memberi kenyamanan menjelang Idul Fitri.

“Patroli gabungan itu mulai dilaksanakan Senin (29/6) di lokasi-lokasi vital,” ujarnya.

Mardiaz menjelaskan, sistem patroli gabungan tersebut terdiri dari dua petugas TNI dan Polri menggunakan satu unit sepeda motor. “Patroli gabungan ini sifatnya stationer dan mobile. Satu tim terdiri dari 10 personel, 5 personel Polri dan 5 personel TNI. Ini terus dilakukan sampai Idul Fitri,” terang mantan Kapolres Nias ini. (ris)

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Medan semakin hari semakin meningkat. Jika diibaratkan suatu penyakit, kemacetan sudah ‘stadium tiga’, sehingga memerlukan penanganan serius dan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan terutama dari pemerintah kota.

Kondisi kemacetan yang terjadi di Kota Medan sangat komplek dan memiliki banyak faktor penyebab. Faktor utama kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah kendaraan sebagai dampak dari kebutuhan terhadap akses transportasi yang semakin meningkat. Sayangnya, jumlah kendaraan yang meningkat setiap tahunnya tidak diiringi dengan perkembangan luas jalan sehingga populasinya terkesan semakin menyesakkan.

Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Hasan mengakui, semakin hari volume kendaraan yang melintas semakin bertambah. Begitu juga pada bulan puasan
“Volume kendaraan selama puasa memang bertambah, apalagi ketika jam-jam pulang kantor yang cukup padat,” kata Hasan, Senin (29/6).

Hasan membeberkan, ada 10 titik jalan yang rawan macet di Kota Medan dan bahkan lebih. Sehingga titik-titik tersebut perlu diatasi.

“Saya menganggap 10 titik macet itu adalah Jalan Sisingamangaraja, Gatot Subroto, Sutomo, S Parman, Thamrin, KL Yos Sudarso, Setiabudi, Dr Mansyur, TB Simatupang (Kampung Lalang) dan MT Haryono,” ungkapnya.

Menurut Hasan, memang banyak faktor penyebab kemacetan. Selain jumlah kendaraan yang terus bertambah, fasilitas traffic light juga menjadi salah satunya.

“Memang saat ini traffict light di beberapa titik kurang efektif untuk pengaturannya. Ketika kendaraan sudah menumpuk, jarak atau durasinya masih pendek,” sebutnya.

Jadi, sambung Hasan, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur durasi traffic light di titik-titik yang membutuhkan waktu agak lama, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan atau kemacetan.

Lebih lanjut Hasan mengatakan, selain titik kemacetan ada juga lokasi rawan kecelakaan terutama di daerah Pancurbatu. Selanjutnya kawasan Ringroad atau Jalan Gagak Hitam, Kampung Lalang, dan daerah perbatasan kabupaten kota.

“Penyebab kecelakaan terutama dipicu karena mengantuk, membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Frans, seorang petugas parkir di kawasan Jalan Sutomo menyebut, untuk penyebab kemacetan di jalan ini lantaran angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang berhenti sembarangan.

“Kalau petugas Dishub sama saja tidak mempan sama mereka, tapi polisi baru takut. Makanya kalau ada polisi di daerah sini pasti enggak ada yang berani,” ujarnya.

Ia menambahkan, padahal beberapa waktu lalu Kasat Lantas sudah menghimbau agar para sopir angkot tidak ‘ngetem’. Tetapi, tetap saja mereka membandel.

////1.200 Polisi Amankan Objek Vital
Sementara itu, Polresta Medan juga menyiapkan 1.200 personel untuk mengamankan objek-objek vital selama Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Hal itu dilakukan guna meminimalisir tindak kejahatan.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Medan, Kompol Haman Wahyudi mengatakan, objek-objek vital yang diamankan antara lain bank, SPBU, pasar tradisional dan modern, stasiun kereta api, terminal bus, wilayah perbatasan, pegadaian hingga tempat wisata atau rekreasi.

“Pengamanan yang dilakukan, dilaksanakan mulai pagi, siang, dan malam secara bergantian. Pagi dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kemudian, malam hingga pukul 00.00 WIB. Dilanjutkan lagi subuh sampai pagi,” jelas Hamam.

Ia menambahkan, menjelang lebaran nanti, pihaknya juga akan membuat Pos Pengamanan (Pospam) di beberapa wilayah hukum Polsek sejajaran. Pospam tersebut akan diisi personel gabungan Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Pramuka dan lainya, untuk memberi pelayanan serta pengamanan kepada masyarakat yang merayakan Idul Fitri.

Sebelumnya, Kapolresta Medan AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, pihaknya bersama TNI nantinya menggelar patroli gabungan demi memberi kenyamanan menjelang Idul Fitri.

“Patroli gabungan itu mulai dilaksanakan Senin (29/6) di lokasi-lokasi vital,” ujarnya.

Mardiaz menjelaskan, sistem patroli gabungan tersebut terdiri dari dua petugas TNI dan Polri menggunakan satu unit sepeda motor. “Patroli gabungan ini sifatnya stationer dan mobile. Satu tim terdiri dari 10 personel, 5 personel Polri dan 5 personel TNI. Ini terus dilakukan sampai Idul Fitri,” terang mantan Kapolres Nias ini. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/