27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jarak Pandang Penerbangan Masih Aman

Prediksi Badai di Atas 1 Km Sumut

MEDAN-Prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) tentang potensi efek tidak langsung dua siklon tropis yang mengancam Sumut dan NAD, diperkirakan tidak terlalu berpengaruh pada dunia penerbangan.

Kepala Seksi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara (Otband) Polonia, Havandi Gusli, mengatakan sejauh ini jarak pandang untuk penerbangan masih aman walaupun sedang turun hujan.

“Jika ada gangguan cuaca di masing-masing daerah, maka masing-masing bandara akan melakukan pemberitahuan bahwa cuaca tak aman dan jarak pandang terganggu. Tetapi sejauh ini, jarak pandang masih aman,” katanya, kemarin.

Havandi menuturkan, saat musim penghujan seperti saat ini, dan dengan adanya informasi mengenai ancaman badai angin sekitar 1 km di atas Sumut dengan ketinggian 3000 meter, pihak maskapai harus berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia. “Agar jangan sampai pesawat itu mengalami kecelakaan karena cuaca,” ujarnya.

Senada dengan Havandi, Humas PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus, mengatakan penerbangan di Bandara Polonia Medan baik itu untuk penerbangan domestik dan international, sejauh ini berjalan lancar. “Berdasarkan dari alat yang diperoleh, kecepatan angin masih normal dan tak ada kendala sejauh ini bagi pesawat,” sambung.

Menurutnya, jika ada gangguan cuaca, maka pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, jauh-jauh hari sudah memberikan peringatan kepada masing-masing maskapai penerbangan. Berdasarkan hasil pantauan BMKG Stasiun Polonia Medan, meski saat hujan, jarak pandang masih aman di ketinggian 3.000 meter. “Kalau jarak pandang tak aman, kita secepatnya memberikan peringatan agar maskapai penerbangan tak melakukan penerbangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Data & Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Swarta, saat dihubungi via telepon selulernya mengatakan, prediksi mengenai ancaman badai angin topan 1 km di atas Sumut, sebenarnya hanya berupa angin kencang dan angin puting beliung.

“Angin kencang dan angin puting beliung memang ada, dan kecepatannya itu 30 knot di ketinggian 3.000 meter diatas permukaan tanah. Potensinya terjadi di Sumut,” sebutnya.

Menurutnya, dengan posisi Sumut di Garis Lintang Equator, potensi angin tidak seperti angin yang terjadi di negara luar seperti Amerika atau negara-negara barat. “Dengan adanya Garis Lintang Equator, kita tidak akan terkena musibah atau badai angin, karena kita berada di garis aman,” tambahnya.

Tentang potensi bahaya badai angin di ketinggian 3.000 meter itu terhadap penerbangan, Hendra menjelaskan, jarak pandang masih normal. Justru yang mengganggu jarak pandang penerbangan adalah asap kabut. “Uuntuk hujan disertai angin belum mengganggu. Walaupun demikian, masing-masing maskapai diminta tetap waspada, dan jika ada gangguan cuaca yang dianggap mengganggu, silahkan tidak melakukan penerbangan,” ujarnya. (jon)

Prediksi Badai di Atas 1 Km Sumut

MEDAN-Prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) tentang potensi efek tidak langsung dua siklon tropis yang mengancam Sumut dan NAD, diperkirakan tidak terlalu berpengaruh pada dunia penerbangan.

Kepala Seksi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara (Otband) Polonia, Havandi Gusli, mengatakan sejauh ini jarak pandang untuk penerbangan masih aman walaupun sedang turun hujan.

“Jika ada gangguan cuaca di masing-masing daerah, maka masing-masing bandara akan melakukan pemberitahuan bahwa cuaca tak aman dan jarak pandang terganggu. Tetapi sejauh ini, jarak pandang masih aman,” katanya, kemarin.

Havandi menuturkan, saat musim penghujan seperti saat ini, dan dengan adanya informasi mengenai ancaman badai angin sekitar 1 km di atas Sumut dengan ketinggian 3000 meter, pihak maskapai harus berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia. “Agar jangan sampai pesawat itu mengalami kecelakaan karena cuaca,” ujarnya.

Senada dengan Havandi, Humas PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus, mengatakan penerbangan di Bandara Polonia Medan baik itu untuk penerbangan domestik dan international, sejauh ini berjalan lancar. “Berdasarkan dari alat yang diperoleh, kecepatan angin masih normal dan tak ada kendala sejauh ini bagi pesawat,” sambung.

Menurutnya, jika ada gangguan cuaca, maka pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, jauh-jauh hari sudah memberikan peringatan kepada masing-masing maskapai penerbangan. Berdasarkan hasil pantauan BMKG Stasiun Polonia Medan, meski saat hujan, jarak pandang masih aman di ketinggian 3.000 meter. “Kalau jarak pandang tak aman, kita secepatnya memberikan peringatan agar maskapai penerbangan tak melakukan penerbangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Data & Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Swarta, saat dihubungi via telepon selulernya mengatakan, prediksi mengenai ancaman badai angin topan 1 km di atas Sumut, sebenarnya hanya berupa angin kencang dan angin puting beliung.

“Angin kencang dan angin puting beliung memang ada, dan kecepatannya itu 30 knot di ketinggian 3.000 meter diatas permukaan tanah. Potensinya terjadi di Sumut,” sebutnya.

Menurutnya, dengan posisi Sumut di Garis Lintang Equator, potensi angin tidak seperti angin yang terjadi di negara luar seperti Amerika atau negara-negara barat. “Dengan adanya Garis Lintang Equator, kita tidak akan terkena musibah atau badai angin, karena kita berada di garis aman,” tambahnya.

Tentang potensi bahaya badai angin di ketinggian 3.000 meter itu terhadap penerbangan, Hendra menjelaskan, jarak pandang masih normal. Justru yang mengganggu jarak pandang penerbangan adalah asap kabut. “Uuntuk hujan disertai angin belum mengganggu. Walaupun demikian, masing-masing maskapai diminta tetap waspada, dan jika ada gangguan cuaca yang dianggap mengganggu, silahkan tidak melakukan penerbangan,” ujarnya. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/