27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Banyak Jalan Rusak Parah di Rengas Pulau Tak Kunjung Tersentuh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, mengaku sedih dengan kondisi sejumlah jalan di kelurahan tersebut yang mengalami kerusakan parah. Kondisi itu telah berlangsung selama belasan tahun, namun hingga kini tak kunjung tersentuh perbaikan.

 Warga bahkan mengaku hanya diberi harapan palsu. Sebab kondisi jalan rusak tersebut telah berkali-kali ditinjau dan dilakukan pengukuran oleh Pemko Medan melalui OPD terkait serta pihak kecamatan dan kelurahan, namun tidak ada tindaklanjut lebih jauh.

 Terbukti sampai saat ini, jalan-jalan rusak tersebut tak kunjung diperbaiki. Salah satunya, kondisi Gg Utama Lingkungan 15 yang terletak di Pasar 2 Barat, Kelurahan Rengas Pulau.

 Keluhan itu disampaikan warga kepada Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai NasDem, T. Edriansyah Rendy saat menggelar Reses Masa Sidang II Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 di Jalan Pasar 3 Tengah Lingkungan 14, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (27/8/2022) sore.

 “Saya tinggal di Gg Utama sudah dari 2008 pak, sudah 14 tahun, tapi dari dulu kondisi jalannya begitu-begitu saja, tetap saja rusak parah. Biar bapak tahu, itu jalannya sudah berulang kali diukur, sempat senang juga kami. Rupanya cuma diukur-ukur aja pak, tapi gak diperbaiki-perbaiki juga,” ucap salah seorang warga, Yanti yang dibenarkan ratusan warga dengan bertepuk tangan.

 Yanti pun meminta kepada Edriansyah Rendy selaku wakil rakyat dari Dapil Medan Utara, termasuk Medan Marelan, agar turut memperjuangkan perbaikan jalan di Kelurahan tersebut.”Bantu kami pak, kami minta diayomi. Kami berharap hasilnya, jangan lagi kami di kasih janji-janji saja sama pemerintah dengan ngukur-ngukur jalan saja pak,” ujarnya.

 Selain Yanti, warga Rengas Pulau lainnya mengeluhkan masalah banjir yang menggenani jalan dan telah bertahun-tahun dikeluhkan warga. Namun sayang, genangan banjir masih saja terjadi dan terus menyulitkan serta merugikan masyarakat.

 Warga pun mengaku tak tahu lagi harus berbuat apa, sebab berbagai cara telah ditempuh agar pemerintah mau memperhatikan kondisi yang memprihatinkan itu.

“Di Gg Aman itu pak, kalau dua jam saja hujan, dua hari belum tentu kering airnya di jalan itu pak. Tak nampak kita lagi mana aspal (jalan) mana parit, selip-selip masuk parit kita dibuatnya pak. Sudah kemana-mana kami adukan ini pak, lisan ataupun tulisan, tak ada perubahan,” ucap salah seorang warga, M. Arsan.

 Akibat kondisi itu, ia dan warga lainnya mengaku miris dan sangat sedih. Apalagi ketika banjir menggenangi jalan, banyak anak sekolah yang terpaksa harus membuka serta menjinjing sepatu mereka saat hendak berangkat atau pulang sekolah.”Bayangkan lah pak, bagaimana hati kita melihat anak-anak kita berangkat dan pulang sekolah seperti itu. Saya sedih kali pak melihatnya, mau menangis saya melihat kondisi seperti itu,” ujarnya.

 Ia pun meminta, Pemko Medan melalui Dinas PU agar bisa bergerak cepat untuk mengatasi banjir yang kerap mengenangi jalan di Kelurahan Rengas Pulau.

 Menanggapi keluhan warga, Edriansyah Rendy mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan warga ke Pemko Medan, khususnya kepada OPD-OPD terkait melalui Pokok Pikiran (Pokir) yang akan disampaikan pada Sidang Paripurna DPRD Medan.

 “Apalagi masalah banjir dan infrastruktur ini merupakan salah satu dari lima program prioritas Bapak Wali Kota Medan (Bobby Nasution). Ini akan saya sampaikan, mudah-mudahan segera memberikan hasil yang positif bagi kita semua,” jawab Rendy.

 Sekretaris Fraksi Partai NasDem itu juga meminta perwakilan Dinas PU dan Lurah Rengas Pulau, Catur Muhammad Sarjono, untuk merespon dengan cepat kondisi yang dikeluhkan warga. “Saya minta supaya segera ada solusi dan tindaklanjut dari keluhan-keluhan yang disampaikan warga,” tegasnya.

 Menjawab keluhan warga, perwakilan Dinas PU Kota Medan mengaku bahwa sejumlah jalan rusak yang disebutkan warga dalam kesempatan itu memang akan diperbaiki dalam waktu dekat. “Kemarin memang sudah kita lakukan pengukuran, Insya Allah memang akan segera kita perbaiki,” jawabnya.

 Sementara itu, Lurah Rengas Pulau,  Catur mengaku bahwa ada beberapa wilayah di kelurahannya yang memang rentan banjir. Bahkan setiap kali hujan turun, membutuhkan waktu hingga 3 hari agar air bisa surut. Namun Catur mengingatkan, banyak perbaikan drainase di Kelurahan Rengas Pulau yang tidak bisa tersentuh karena minimnya Dana Kelurahan.

 Ia menjelaskan, Kelurahan Rengas Pulau terdiri dari 35 lingkungan. Kelurahan Rengas Pulau memiliki lias wilayah yang sangat besar, bahkan hampir sama dengan satu kecamatan di Kota Medan, yakni Kecamatan Medan Maimun. Sementara dengan luas wilayah yang nyaris sama, Kecamatan Medan Maimun memiliki 6 Kelurahan. Artinya dengan luas wilayah yang sama, Dana Kelurahan yang dimiliki berbeda jauh.

 “Kita disini dapat (Dana Kelurahan) Rp1,6 miliar pertahun, sementara disana 6 kali lipat dari kita. Sebab pembagian Dana Kelurahan itu sama rata Rp1,6 Miliar per kelurahan, bukan berdasarkan luas wilayah kelurahan tersebut. Jadi saya berharap kita bisa bersabar, Dana Kelurahan kita gunakan dengan skala prioritas,” pungkasnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, mengaku sedih dengan kondisi sejumlah jalan di kelurahan tersebut yang mengalami kerusakan parah. Kondisi itu telah berlangsung selama belasan tahun, namun hingga kini tak kunjung tersentuh perbaikan.

 Warga bahkan mengaku hanya diberi harapan palsu. Sebab kondisi jalan rusak tersebut telah berkali-kali ditinjau dan dilakukan pengukuran oleh Pemko Medan melalui OPD terkait serta pihak kecamatan dan kelurahan, namun tidak ada tindaklanjut lebih jauh.

 Terbukti sampai saat ini, jalan-jalan rusak tersebut tak kunjung diperbaiki. Salah satunya, kondisi Gg Utama Lingkungan 15 yang terletak di Pasar 2 Barat, Kelurahan Rengas Pulau.

 Keluhan itu disampaikan warga kepada Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai NasDem, T. Edriansyah Rendy saat menggelar Reses Masa Sidang II Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 di Jalan Pasar 3 Tengah Lingkungan 14, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (27/8/2022) sore.

 “Saya tinggal di Gg Utama sudah dari 2008 pak, sudah 14 tahun, tapi dari dulu kondisi jalannya begitu-begitu saja, tetap saja rusak parah. Biar bapak tahu, itu jalannya sudah berulang kali diukur, sempat senang juga kami. Rupanya cuma diukur-ukur aja pak, tapi gak diperbaiki-perbaiki juga,” ucap salah seorang warga, Yanti yang dibenarkan ratusan warga dengan bertepuk tangan.

 Yanti pun meminta kepada Edriansyah Rendy selaku wakil rakyat dari Dapil Medan Utara, termasuk Medan Marelan, agar turut memperjuangkan perbaikan jalan di Kelurahan tersebut.”Bantu kami pak, kami minta diayomi. Kami berharap hasilnya, jangan lagi kami di kasih janji-janji saja sama pemerintah dengan ngukur-ngukur jalan saja pak,” ujarnya.

 Selain Yanti, warga Rengas Pulau lainnya mengeluhkan masalah banjir yang menggenani jalan dan telah bertahun-tahun dikeluhkan warga. Namun sayang, genangan banjir masih saja terjadi dan terus menyulitkan serta merugikan masyarakat.

 Warga pun mengaku tak tahu lagi harus berbuat apa, sebab berbagai cara telah ditempuh agar pemerintah mau memperhatikan kondisi yang memprihatinkan itu.

“Di Gg Aman itu pak, kalau dua jam saja hujan, dua hari belum tentu kering airnya di jalan itu pak. Tak nampak kita lagi mana aspal (jalan) mana parit, selip-selip masuk parit kita dibuatnya pak. Sudah kemana-mana kami adukan ini pak, lisan ataupun tulisan, tak ada perubahan,” ucap salah seorang warga, M. Arsan.

 Akibat kondisi itu, ia dan warga lainnya mengaku miris dan sangat sedih. Apalagi ketika banjir menggenangi jalan, banyak anak sekolah yang terpaksa harus membuka serta menjinjing sepatu mereka saat hendak berangkat atau pulang sekolah.”Bayangkan lah pak, bagaimana hati kita melihat anak-anak kita berangkat dan pulang sekolah seperti itu. Saya sedih kali pak melihatnya, mau menangis saya melihat kondisi seperti itu,” ujarnya.

 Ia pun meminta, Pemko Medan melalui Dinas PU agar bisa bergerak cepat untuk mengatasi banjir yang kerap mengenangi jalan di Kelurahan Rengas Pulau.

 Menanggapi keluhan warga, Edriansyah Rendy mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan warga ke Pemko Medan, khususnya kepada OPD-OPD terkait melalui Pokok Pikiran (Pokir) yang akan disampaikan pada Sidang Paripurna DPRD Medan.

 “Apalagi masalah banjir dan infrastruktur ini merupakan salah satu dari lima program prioritas Bapak Wali Kota Medan (Bobby Nasution). Ini akan saya sampaikan, mudah-mudahan segera memberikan hasil yang positif bagi kita semua,” jawab Rendy.

 Sekretaris Fraksi Partai NasDem itu juga meminta perwakilan Dinas PU dan Lurah Rengas Pulau, Catur Muhammad Sarjono, untuk merespon dengan cepat kondisi yang dikeluhkan warga. “Saya minta supaya segera ada solusi dan tindaklanjut dari keluhan-keluhan yang disampaikan warga,” tegasnya.

 Menjawab keluhan warga, perwakilan Dinas PU Kota Medan mengaku bahwa sejumlah jalan rusak yang disebutkan warga dalam kesempatan itu memang akan diperbaiki dalam waktu dekat. “Kemarin memang sudah kita lakukan pengukuran, Insya Allah memang akan segera kita perbaiki,” jawabnya.

 Sementara itu, Lurah Rengas Pulau,  Catur mengaku bahwa ada beberapa wilayah di kelurahannya yang memang rentan banjir. Bahkan setiap kali hujan turun, membutuhkan waktu hingga 3 hari agar air bisa surut. Namun Catur mengingatkan, banyak perbaikan drainase di Kelurahan Rengas Pulau yang tidak bisa tersentuh karena minimnya Dana Kelurahan.

 Ia menjelaskan, Kelurahan Rengas Pulau terdiri dari 35 lingkungan. Kelurahan Rengas Pulau memiliki lias wilayah yang sangat besar, bahkan hampir sama dengan satu kecamatan di Kota Medan, yakni Kecamatan Medan Maimun. Sementara dengan luas wilayah yang nyaris sama, Kecamatan Medan Maimun memiliki 6 Kelurahan. Artinya dengan luas wilayah yang sama, Dana Kelurahan yang dimiliki berbeda jauh.

 “Kita disini dapat (Dana Kelurahan) Rp1,6 miliar pertahun, sementara disana 6 kali lipat dari kita. Sebab pembagian Dana Kelurahan itu sama rata Rp1,6 Miliar per kelurahan, bukan berdasarkan luas wilayah kelurahan tersebut. Jadi saya berharap kita bisa bersabar, Dana Kelurahan kita gunakan dengan skala prioritas,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/