25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Suami Bunuh Istri, Lalu Gantung Diri

MEDAN-Warga Kelurahan Dwikora Medan Helvetia sontak heboh. Pasalnya, warga menemukan sepasang suami istri pengusaha jus, tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Setia Luhur, Gang Delima, Lingkungan VI, Kelurahan Dwikora Medan Helvetia, Kamis (29/9) sekitar pukul 08.00 WIB.

Sang suami yang diketahui bernama Yusriono (41) tewas tergantung dengan seutas tali jemuran di belakang rumahnya, sedangkan istrinya Rukiah Hanum Siregar (36) ditemukan tewas di dalam kamar dengan posisi berlumuran darah.
Kedua jenazah pertama kali ditemukan anak korban bernama Keisya (10). Saat itu Keisya yang lagi menonton televisi di ruang tamu mendengar ada suara seperti benda jatuh di belakang rumahnya. Keisya mendatangi suara tersebut, namun sampai di belakang rumah Keisya melihat ayahnya tewas dengan kondisi tergantung.

Keisya pun berlari keluar rumah dan melaporkan hal tersebut kepada uwaknya yang tinggal dekat rumahnya. Mendengar laporan Keisya uwaknya pun medatangi rumah tersebut dan melaporkan kepada kepala lingkungan (kepling) setempat. Kemudian kepling melaporkan kejadian itu ke Mapolsekta Medan Helvetia.

Polisi yang menerima laporan datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah pasutri itu ke ruang jenazah RSU dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian, Rukiah diduga tewas dianiya suaminya Suriyono dengan menggunakan benda tumpul serta seutas tali. Pasalnya, dari hidung, mulut, kuping, kepala dan leher Rukiah mengeluarkan darah dan ditemukan bekas jeratan tali di lehernya.

Setelah Suriyono menghabisi istrinya, dia sempat menghubungi kakak kandung istrinya bernama Agustin melalui telepon selular dan berpesan kepada Agustin meminta anak semata wayangnya Keisya dirawat oleh Agustin.
Selanjutnya Suriyono mendatangi anaknya yang baru bangun tidur sekitar pukul 07.00 WIB. Kepada Keisya, Suriyono sempat mengatakan bahwa ibunya sudah tiada, namun Keisya tak menghiraukan ucapan bapaknya. Keisya malah menuju ruang tamu untuk menonton televisi.

Kapolsekta Medan Helvetia Kompol Sutrisno Hadi mengungkapkan, kematian sang istri dianiaya oleh suaminya.

Guru SMAN 7 Medan

Rukiah Siregar merupakan guru honor di SMAN 7 Medan. Menurut Imron (40), pegawai di SMAN 7 Medan, dia tak punya firasat buruk sebelum kematian Rukiah. Menurutnya, Rukiah sudah lima tahun bekerja sebagai guru honor bidang studi komputer di SMAN 7.

“Rukiah tidak pernah mengeluh tentang keluarganya. Kemarin (28/9) saya lihat dia seperti tidak ada masalah dan kumpul dengan kami guru-guru lain di kantor,” katanya.

Nurjanah, kakak Rukiah, mengatakan bahwa Rukiah adalah bungsu dari 12 bersaudara memiliki pribadi yang ramah. “Saya pun tidak tahu kenapa bisa begini,” bebernya.(jon/mag-7)

MEDAN-Warga Kelurahan Dwikora Medan Helvetia sontak heboh. Pasalnya, warga menemukan sepasang suami istri pengusaha jus, tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Setia Luhur, Gang Delima, Lingkungan VI, Kelurahan Dwikora Medan Helvetia, Kamis (29/9) sekitar pukul 08.00 WIB.

Sang suami yang diketahui bernama Yusriono (41) tewas tergantung dengan seutas tali jemuran di belakang rumahnya, sedangkan istrinya Rukiah Hanum Siregar (36) ditemukan tewas di dalam kamar dengan posisi berlumuran darah.
Kedua jenazah pertama kali ditemukan anak korban bernama Keisya (10). Saat itu Keisya yang lagi menonton televisi di ruang tamu mendengar ada suara seperti benda jatuh di belakang rumahnya. Keisya mendatangi suara tersebut, namun sampai di belakang rumah Keisya melihat ayahnya tewas dengan kondisi tergantung.

Keisya pun berlari keluar rumah dan melaporkan hal tersebut kepada uwaknya yang tinggal dekat rumahnya. Mendengar laporan Keisya uwaknya pun medatangi rumah tersebut dan melaporkan kepada kepala lingkungan (kepling) setempat. Kemudian kepling melaporkan kejadian itu ke Mapolsekta Medan Helvetia.

Polisi yang menerima laporan datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah pasutri itu ke ruang jenazah RSU dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian, Rukiah diduga tewas dianiya suaminya Suriyono dengan menggunakan benda tumpul serta seutas tali. Pasalnya, dari hidung, mulut, kuping, kepala dan leher Rukiah mengeluarkan darah dan ditemukan bekas jeratan tali di lehernya.

Setelah Suriyono menghabisi istrinya, dia sempat menghubungi kakak kandung istrinya bernama Agustin melalui telepon selular dan berpesan kepada Agustin meminta anak semata wayangnya Keisya dirawat oleh Agustin.
Selanjutnya Suriyono mendatangi anaknya yang baru bangun tidur sekitar pukul 07.00 WIB. Kepada Keisya, Suriyono sempat mengatakan bahwa ibunya sudah tiada, namun Keisya tak menghiraukan ucapan bapaknya. Keisya malah menuju ruang tamu untuk menonton televisi.

Kapolsekta Medan Helvetia Kompol Sutrisno Hadi mengungkapkan, kematian sang istri dianiaya oleh suaminya.

Guru SMAN 7 Medan

Rukiah Siregar merupakan guru honor di SMAN 7 Medan. Menurut Imron (40), pegawai di SMAN 7 Medan, dia tak punya firasat buruk sebelum kematian Rukiah. Menurutnya, Rukiah sudah lima tahun bekerja sebagai guru honor bidang studi komputer di SMAN 7.

“Rukiah tidak pernah mengeluh tentang keluarganya. Kemarin (28/9) saya lihat dia seperti tidak ada masalah dan kumpul dengan kami guru-guru lain di kantor,” katanya.

Nurjanah, kakak Rukiah, mengatakan bahwa Rukiah adalah bungsu dari 12 bersaudara memiliki pribadi yang ramah. “Saya pun tidak tahu kenapa bisa begini,” bebernya.(jon/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/