26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

286 Rumah di Binjai Terendam Banjir

Foto: Bambang/PM Salah satu rumah warga yang terendam banjir akibat sungai Bangkatan meluap.
Foto: Bambang/PM
Salah satu rumah warga Kota Binjai yang terendam banjir akibat sungai Bangkatan meluap.

BINJAI, USMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai selama lebih dua jam, sejak Selasa (28/10) malam hingga Rabu (29/10) dini hari, menyebabkan air Sungai Bangkatan kembali meluap. Tercatat 286 rumah dan bangunan milik warga di 7 kelurahan dari 2 wilayah kecamatan terendam hingga 1 meter.

Genangan air diketahui merendam 43 rumah di Lingkungan III dan 24 rumah di Lingkungan IV Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota, 4 rumah di Lingkungan VI Kelurahan Kartini Kecamatan Binjai Kota, serta 60 rumah di Lingkungan III, 12 rumah di Lingkungan IV, 93 rumah di Lingkungan V, dan 50 rumah di Lingkungan VI Kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana musiman itu. Namun tingginya genangan air, menyebabkan terganggunya sebagian besar aktifitas warga. Bahkan banyak anak dan remaja terpaksa tidak bersekolah, akibat pakaian dan perlengkapan belajar mereka ikut basah.

Penuturan Fendi (24), salah seorang warga Gang Tualang Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota, peningkatan ketinggian permukaan air Sungai Bangkatan mulai dirasakan warga sekira pukul 04.00 WIB. “Kira-kira jam empat pagi, sebelum azan Subuh,” katanya.

Meskipun demikian, dia tidak terlalu khawatir. Karena sebelumnya, Fendi bersama keluarga sudah melakukan langkah antisipasi, sekaligus dengan cepat memindahkan beberapa perabot rumahtangga dan peralatan eletronik di rumahnya ke tempat yang lebih tinggi.

Sebaliknya pemuda itu justru merasa beruntung. Sebab dia mengaku, bencana banjir kali ini tidak seburuk musibah serupa pada 3 Oktober 2014 silam, dengan ketinggian air kala itu mencapai lebih dari 2 meter. “Meski merugikan, tapi kami cukup beruntung. Karena banjir kali ini tidak separah kemarin,” ujar Fendi.

Menyikapi seringnya terjadi banjir di sepanjang kawasan bantaran Sungai Bangkatan, Edi (48) warga Lingkungan V Kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan, dengan tegas meminta Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan, agar secepatnya melakukan pengerukan endapan lumpur dan pasir, serta pembersihan sampah sungai.

Sebab menurut ayah dua anak itu, masalah utama penyebab musibah banjir yang rutin melanda wilayah pemukimannya justru terjadi akibat pendangkalan dan penyempitan volume sungai, menyusul semakin meningkatnya alih fungsi daerah resapan air dan kawasan bantaran sungai menjadi lahan pemukiman.

“Masalah sebenarnya itu kan karena saat ini sungai sudah cenderung dangkal dan sempit, sehingga perlu dikeruk dan dibersihkan. Dan itu saya yakin warga di sini juga sudah lama mengetahuinya. Namun meski sudah berulang-ulang kami sampaikan ke pihak DKP, tapi tetap saja tidak ada tindaklanjutnya sampai sekarang,” jelas Edi.

Pantauan hingga pukul 17.00 WIB, kecepatan arus dan ketinggian permukaan air Sungai Bangkatan sudah kembali normal. Secara keseluruhan, ketinggian air diperkirakan telah menurun hingga lebih 1,5 meter dibandingkan kondisi pada pagi hari.

Sementara di sejumlah wilayah pemukiman yang sempat dilanda banjir, terlihat beberapa warga masih sibuk membersihkan rumah dan perabotan mereka. Sebaliknya, petugas BPBD Kota Binjai dan personil TNI Kodim 0203/Langkat sesekali terlihat memantau kondisi warga dan ketinggian permukaan air sungai.

Pemko Binjai melalui Kabag Humas Hendrik Tambunan yang coba dikonfirmasi via selularnya, tidak mengangkat teleponnya.(bam/bd)

Foto: Bambang/PM Salah satu rumah warga yang terendam banjir akibat sungai Bangkatan meluap.
Foto: Bambang/PM
Salah satu rumah warga Kota Binjai yang terendam banjir akibat sungai Bangkatan meluap.

BINJAI, USMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai selama lebih dua jam, sejak Selasa (28/10) malam hingga Rabu (29/10) dini hari, menyebabkan air Sungai Bangkatan kembali meluap. Tercatat 286 rumah dan bangunan milik warga di 7 kelurahan dari 2 wilayah kecamatan terendam hingga 1 meter.

Genangan air diketahui merendam 43 rumah di Lingkungan III dan 24 rumah di Lingkungan IV Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota, 4 rumah di Lingkungan VI Kelurahan Kartini Kecamatan Binjai Kota, serta 60 rumah di Lingkungan III, 12 rumah di Lingkungan IV, 93 rumah di Lingkungan V, dan 50 rumah di Lingkungan VI Kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana musiman itu. Namun tingginya genangan air, menyebabkan terganggunya sebagian besar aktifitas warga. Bahkan banyak anak dan remaja terpaksa tidak bersekolah, akibat pakaian dan perlengkapan belajar mereka ikut basah.

Penuturan Fendi (24), salah seorang warga Gang Tualang Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota, peningkatan ketinggian permukaan air Sungai Bangkatan mulai dirasakan warga sekira pukul 04.00 WIB. “Kira-kira jam empat pagi, sebelum azan Subuh,” katanya.

Meskipun demikian, dia tidak terlalu khawatir. Karena sebelumnya, Fendi bersama keluarga sudah melakukan langkah antisipasi, sekaligus dengan cepat memindahkan beberapa perabot rumahtangga dan peralatan eletronik di rumahnya ke tempat yang lebih tinggi.

Sebaliknya pemuda itu justru merasa beruntung. Sebab dia mengaku, bencana banjir kali ini tidak seburuk musibah serupa pada 3 Oktober 2014 silam, dengan ketinggian air kala itu mencapai lebih dari 2 meter. “Meski merugikan, tapi kami cukup beruntung. Karena banjir kali ini tidak separah kemarin,” ujar Fendi.

Menyikapi seringnya terjadi banjir di sepanjang kawasan bantaran Sungai Bangkatan, Edi (48) warga Lingkungan V Kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan, dengan tegas meminta Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan, agar secepatnya melakukan pengerukan endapan lumpur dan pasir, serta pembersihan sampah sungai.

Sebab menurut ayah dua anak itu, masalah utama penyebab musibah banjir yang rutin melanda wilayah pemukimannya justru terjadi akibat pendangkalan dan penyempitan volume sungai, menyusul semakin meningkatnya alih fungsi daerah resapan air dan kawasan bantaran sungai menjadi lahan pemukiman.

“Masalah sebenarnya itu kan karena saat ini sungai sudah cenderung dangkal dan sempit, sehingga perlu dikeruk dan dibersihkan. Dan itu saya yakin warga di sini juga sudah lama mengetahuinya. Namun meski sudah berulang-ulang kami sampaikan ke pihak DKP, tapi tetap saja tidak ada tindaklanjutnya sampai sekarang,” jelas Edi.

Pantauan hingga pukul 17.00 WIB, kecepatan arus dan ketinggian permukaan air Sungai Bangkatan sudah kembali normal. Secara keseluruhan, ketinggian air diperkirakan telah menurun hingga lebih 1,5 meter dibandingkan kondisi pada pagi hari.

Sementara di sejumlah wilayah pemukiman yang sempat dilanda banjir, terlihat beberapa warga masih sibuk membersihkan rumah dan perabotan mereka. Sebaliknya, petugas BPBD Kota Binjai dan personil TNI Kodim 0203/Langkat sesekali terlihat memantau kondisi warga dan ketinggian permukaan air sungai.

Pemko Binjai melalui Kabag Humas Hendrik Tambunan yang coba dikonfirmasi via selularnya, tidak mengangkat teleponnya.(bam/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/