MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sikap Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang mencueki warga Sicanang Belawan saat datang menyerahkan uang koin ke Balai Kota di Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (28/10) lalu, langsung mendapatkan reaksi keras dari wakil rakyat di DPRD Kota Medan, salah satunya dari fraksi PDIP.
Ketua fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Robi Barus sangat menyesalkan tindakan Pemko Medan yang tidak mencerminkan sikap pemerintah yang mengayomi dan melayani keluhan masyarakat.
“Saya sangat menyesalkan sikap acuhnya Pemko Medan yang tak mau menggubris masyarakat yang datang untuk mengadu dan menyampaikan aspirasi serta harapannya. Padahal mereka itu kan rakyat Kota Medan juga, mereka juga punya hak untuk menyampaikan keluhan dan harapannya,” kata Robi kepada Sumut Pos, Selasa (29/10).
Tak hanya itu, lanjut Robi, sikap masyarakat yang telah menggalang dana berupa uang koin untuk pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang juga seharusnya menjadi sindiran tajam bagi Pemko Medan yang tak kunjung peka terhadap kebutuhan masyarakat Sicanang atas pembangunan jembatan tersebut.
“Kalau saya jadi pemerintah, saya malu digitukan sama rakyat. Mereka datang membawa uang koin sebagai bentuk kepedulian, tapi pemerintahnya sendiri malah tak peduli, ini kan sangat menyedihkan,” ujarnya.
Robi juga menyebutkan, bahwa Pemko Medan harus berani tampil di depan masyarakat saat mereka datang untuk melakukan protes sekalipun. Bukannya justru ‘bersembunyi’ dan tidak menggubris masyarakat yang datang.
“Mereka kan datang hanya ingin menagih janji dari nota kesepakatan yang sudah ditandatangani tahun lalu antara Pemko dengan warga, itu kan sangat wajar. Kalau memang janji itu belum bisa direalisasikan, maka temui rakyat itu, jelaskan pada mereka apa sebabnya. Jangan malah diam dan tidak mau menemui rakyat yang datang. Ini jelas keliru,” tegasnya.
Robi kembali menegaskan kepada Pemko Medan untuk segera menuntaskan masalah pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang yang sudah sangat lama terbengkalai dan seolah tak ada solusi tersebut. Padahal, kebutuhan masyarakat di sana atas keberadaan jembatan tersebut sebagai akses utama dalam aktivitas sangat lah besar.
“Inikan sebenarnya masalah yang sudah lama, tapi tak selesai juga. Apapun kendala pembangunannya saat ini, Pemko harus bisa menyelesaikannya. Apalagi saat ini sudah ada Plt Kadis PU untuk menggantikan fungsi dan kerja dari Kadis PU yang lama. Pemko harus peka terhadap kebutuhan masyarakatnya, jangan diam, jangan acuh dan harus bertindak sigap untuk kepentingan masyarakat Kota Medan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Sicanang (Formasi) Belawan Kota Medan datang ke kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (28/10) untuk mengantarkan uang koin yang telah dikumpulkan oleh masyarakat Sicanang Belawan pada Kamis (24/10) dalam sebuah aksi damai. Pengumpulan dan penyerahan koin itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Sicanang agar jembatan titi dua Sicanang Belawan dapat segera dibangun.
Namun dalam aksinya tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari Pemko Medan, hingga akhirnya masyarakat yang datang ke Balaikota pulang dengan membawa kembali koin yang sudah dikumpulkan.
Seperti diketahui, Pemko Medan telah menggelontorkan APBD lebih dari Rp21 miliar untuk jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut. (map/ila)