MEDAN, SUMUTPOS.CO – Infrastruktur menjadi faktor kunci dalam perkembangan pembangunan ekonomi suatu daerah. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) fokus dalam peningkatan kualitas infrastruktur. Di antaranya pembangunan jalan, pelabuhan, dan angkutan massal.
“Sepanjang tahun 2019, Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubsu Musa Rajekshah, telah melaksanakan pembangunann
dan peningkatan jalan provinsi sepanjang 89,16 Km. Juga telah membangun jembatan sepanjang 169,27 meter,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina, di Kantor Gubernur, Jumat (27/12).
Berdasarkan data dari Dinas Binamarga dan Bina Kontruksi Sumut, dari 3.005,65 Km jalan provinsi, Pemprov Sumut melakukan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 2.141 Km dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 9.939,53 m. Jalan yang dibangun tersebut di antaranya mendukung kelancaran akses menuju kawasan wisata yaitu jalan menuju kawasan pariwisata Tangkahan sepanjang 2 km, jalan menuju kawasan pariwisata Bukitlawang sepanjang 4 km, jalan di kawasan pariwisata nasional Danau Toba melalui akses Rawasaring sepanjang 8,9 km.
Selain itu, Pemprov Sumut juga membuka kawasan akses terisolir menuju akses pariwisata Danau Toba melalui pembangunan jalan pada ruas jalan Aek Kota Batu – Bts. Tobasa/Bts. Labura – Prasoburan – Silimbat sepanjang 5,5 Km.
Masih untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas nasional, menurut Sabrina, Pemprov Sumut sepanjang tahun 2019 membangun infrastruktur pendukung dan fasilitas di delapan pelabuhan/dermaga yaitu Dermaga pelabuhan Balige, Pelabuhan Tongging, Pelabuhan Marbun Toruan dan Pelabuhan Muara, Tigaras, Simanindo, Ambarita dan Ajibata.
Selain infrastruktur jalan, lanjut Sabrina, Pemprov juga berusaha mewujudkan penyediaan angkutan umum massal yang handal dan mendukung pengembangan Kawasan Strategis Nasional Medan Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro). “Pemprov Sumut merancang penyediaan angkutan massal berbasis Lintas Rel Terpadu (Light Rapid Transit/LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT),” ujarnya.
Tahun 2019, Pemprov Sumut menjalin kerja sama dengan Korea Rail Network Authority (KRNA) untuk pengembangan sistem perkeretaapian di Sumut. Di antaranya pengembangan perencanaan awal dan persiapan untuk LRT Medan Metropolitan, pengembangan teknologi konstruksi infrastruktur kereta api, sharing knowledge dan capacity building tentang pengelolaan perkeretaapian.
Sementara untuk mengurangi kemacetan dalam kota, Pemprov Sumut akan membangun tol dalam kota sepanjang 30,97 km dalam tiga seksi. Tahun ini dilaksanakan studi kelayakan dan proses pembangunan direncanakan tahun 2020. Di antaranya Seksi I Titikuning– Helvetia sepanjang 14,28 km, seksi II Titikuning – Pulo Brayan sepanjang 12,44 km dan seksi III Titikuning – Amplas sepanjang 4,25 km. Seksi Titikuning-Pulo Brayan dibangun di atas DAS Sungai Deli. Tol nantinya bisa dilalui sepeda motor. Pembangunan tol dalam kota tidak menggunakan APBD karena murni dibiayai swasta. “Jika proses lancar, tahun 2023 masyarakat bisa menikmati jalan anti macet di tengah kota,” katanya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, Effendi Pohan, menjelaskan Pemprov Sumut juga meningkatkan akses jalan ke perbatasan antara provinsi Sumatera Utara dengan provinsi lain. Di antaranya Provinsi Riau pada ruas jalan Gunung Tua – Binanga – Sibuhuan – Ujung Batu – Bt. Riau sepanjang 5 kilometer. Perbatasan dengan Sumatera Barat pada penanganan ruas jalan Muara Pungkut – Simpang Banyak – Bts. Sumatera Barat sepanjang 7,6 Km. Dilaksanakan juga peningkatan akses ruas jalan pada Kawasan Daerah Tertinggal di pulau Nias melalui penanganan ruas jalan Tuhemberua – Lotu sepanjang 3 Km.
Pihaknya juga melaksanakan tugas perbantuan dari APBN melalui kegiatan preservasi jalan lingkar luar Kota Binjai sepanjang 3,50 km. D isamping itu, Pemprov Sumut bekerjasama dengan PT. Inalum Tbk. untuk pemeliharaan jalan di Kabupaten Tobasa sepanjang 30,50 Km.
Pada tahun 2019, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu dengan Pihak Pusat Penelitian dan Pengembangan Jaringan Jalan Badan Litbang Kementerian PUPR untuk penggunaan aspal plastik dan perbaikan tikungan (Hairpin Bend) pada ruas jalan Situnggaling – Tongging sepanjang 355 meter.
Selain itu, dalam rangka untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata, selama tahun 2019, Dishub telah menyediakan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan di ruas jalan provinsi. Fasilitas tersebut berupa: rambu, marka, guard rail dan lainnya sudah dilengkapi sampai dengan 60 persen. Sedangkan untuk meningkatkan keselamatan masyarakat setempat dan kelancaran operasional angkutan kereta api pada lintas Medan-Binjai maka dilakukan penutupan 8 perlintasan sebidang kereta api tidak resmi. (rel)