25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pembangunan Underpass Kampung Lalang Batal, APBN Danai Underpass Simpang Manhattan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution, memastikan, akan ada 3 underpass yang akan mulai dibangun di Kota Medan pada tahun ini. Satu di antaranya underpass Jalan Gatot Subroto simpang Pondok Kelapa (simpang Manhattan Mall), yang akan dibangun dengan dana bersumber dari APBN.

Lantas, mengapa pemerintah pusat justru membangun underpass di simpang Manhattan? Sementara sebelumnya, Jalan Gatot Subroto simpang Kampung Lalang, merupakan kawasan yang awalnya direncanakan untuk dibangun underpass pada 2023 ini.

Bobby pun menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang membuat pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lebih memilih membangun underpass di simpang Manhattan. Satu di antaranya dari sisi keberlangsungan pembangunannya.

“Kalau dari hitungannya, dari sisi kemacetannya, dan demi keberlangsungan pembangunannya, titik yang diprioritaskan memang (underpass simpang Manhattan) yang sekarang akan dibangun,” ungkap Bobby, Selasa (31/1).

Bobby lebih lanjut mengatakan, pembangunan underpass simpang Manhattan bukan tanpa alasan. Satu di antaranya, karena pembangunan underpass tersebut merupakan lanjutan dari pembangunan proyek nasional di kawasan Jalan Ringroad.

“Bukan hanya underpass pertama kali dibangun, tapi juga mempertimbangkan keberlangsungan pembangunan jalan nasional. Jadi Kementerian PUPR dan kami (Pemko Medan) kemudian setuju. Itu (underpass) dibangun di situ, bukan hanya untuk keberlangsungan pembangunan saja, tapi manfaatnya juga,” tuturnya.

Ditanya, apakah dengan demikian pembangunan underpass simpang Kampung Lalang hanya ditunda, atau memang dibatalkan pembangunannya? Dia belum dapat memastikan. Bobby menegaskan, pembangunan yang belum terealisasi bukan berarti tidak jadi dibangun di masa yang akan datang, baik itu di masa kepemimpinannya maupun di masa kepemimpinan Wali Kota Medan mendatang.

“Semua pembangunan diharapkan tetap dilaksanakan, kalaupun tidak bisa tahun ini, tidak bisa dibangun di zaman pemerintahan saya misalnya, tapi kami ingin pembangunan ini ada konsepnya. Setelah konsepnya ada, uangnya juga harus ada,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai upaya untuk mengurangi atau mengatasi masalah kemacetan akibat tingginya mobilitas masyarakat di Kota Medan, Pemko Medan memastikan akan mulai membangun 3 underpass pada titik rawan macet di Kota Medan pada 2023 ini.

Adapun ketiga underpass dimaksud, yakni di Jalan Jawa (simpang Jalan HM Yamin), Jalan Juanda (simpang Jalan Brigjen Katamso), dan Jalan Gatot Subroto (simpang Pondok Kelapa/simpang Manhattan Mall). Ketiganya akan dibangun dengan anggaran multiyears (tahun jamak), yakni Tahun Anggaran 2023 dan 2024, baik itu yang menggunakan APBD Kota Medan maupun APBN.

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan, untuk underpass Simpang Jalan HM Yamin dan underpass Simpang Jalan Juanda, akan dibangun dengan menggunakan APBD Kota Medan.

“Artinya Pemko Medan yang akan membangun Underpass simpang HM Yamin dan simpang Juanda. Sementara khusus untuk Underpass Jalan Gatot Subroto, simpang Pondok Kelapa, itu akan dibangun menggunakan APBN. Artinya, pihak Kementerian (PUPR) yang akan membangunnya. Semuanya dengan anggaran multiyears 2023 dan 2024,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution, memastikan, akan ada 3 underpass yang akan mulai dibangun di Kota Medan pada tahun ini. Satu di antaranya underpass Jalan Gatot Subroto simpang Pondok Kelapa (simpang Manhattan Mall), yang akan dibangun dengan dana bersumber dari APBN.

Lantas, mengapa pemerintah pusat justru membangun underpass di simpang Manhattan? Sementara sebelumnya, Jalan Gatot Subroto simpang Kampung Lalang, merupakan kawasan yang awalnya direncanakan untuk dibangun underpass pada 2023 ini.

Bobby pun menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang membuat pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lebih memilih membangun underpass di simpang Manhattan. Satu di antaranya dari sisi keberlangsungan pembangunannya.

“Kalau dari hitungannya, dari sisi kemacetannya, dan demi keberlangsungan pembangunannya, titik yang diprioritaskan memang (underpass simpang Manhattan) yang sekarang akan dibangun,” ungkap Bobby, Selasa (31/1).

Bobby lebih lanjut mengatakan, pembangunan underpass simpang Manhattan bukan tanpa alasan. Satu di antaranya, karena pembangunan underpass tersebut merupakan lanjutan dari pembangunan proyek nasional di kawasan Jalan Ringroad.

“Bukan hanya underpass pertama kali dibangun, tapi juga mempertimbangkan keberlangsungan pembangunan jalan nasional. Jadi Kementerian PUPR dan kami (Pemko Medan) kemudian setuju. Itu (underpass) dibangun di situ, bukan hanya untuk keberlangsungan pembangunan saja, tapi manfaatnya juga,” tuturnya.

Ditanya, apakah dengan demikian pembangunan underpass simpang Kampung Lalang hanya ditunda, atau memang dibatalkan pembangunannya? Dia belum dapat memastikan. Bobby menegaskan, pembangunan yang belum terealisasi bukan berarti tidak jadi dibangun di masa yang akan datang, baik itu di masa kepemimpinannya maupun di masa kepemimpinan Wali Kota Medan mendatang.

“Semua pembangunan diharapkan tetap dilaksanakan, kalaupun tidak bisa tahun ini, tidak bisa dibangun di zaman pemerintahan saya misalnya, tapi kami ingin pembangunan ini ada konsepnya. Setelah konsepnya ada, uangnya juga harus ada,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai upaya untuk mengurangi atau mengatasi masalah kemacetan akibat tingginya mobilitas masyarakat di Kota Medan, Pemko Medan memastikan akan mulai membangun 3 underpass pada titik rawan macet di Kota Medan pada 2023 ini.

Adapun ketiga underpass dimaksud, yakni di Jalan Jawa (simpang Jalan HM Yamin), Jalan Juanda (simpang Jalan Brigjen Katamso), dan Jalan Gatot Subroto (simpang Pondok Kelapa/simpang Manhattan Mall). Ketiganya akan dibangun dengan anggaran multiyears (tahun jamak), yakni Tahun Anggaran 2023 dan 2024, baik itu yang menggunakan APBD Kota Medan maupun APBN.

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan, untuk underpass Simpang Jalan HM Yamin dan underpass Simpang Jalan Juanda, akan dibangun dengan menggunakan APBD Kota Medan.

“Artinya Pemko Medan yang akan membangun Underpass simpang HM Yamin dan simpang Juanda. Sementara khusus untuk Underpass Jalan Gatot Subroto, simpang Pondok Kelapa, itu akan dibangun menggunakan APBN. Artinya, pihak Kementerian (PUPR) yang akan membangunnya. Semuanya dengan anggaran multiyears 2023 dan 2024,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/