25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Medan Zoo Akan Dibangun Mulai Februari 2024, Komisi III Minta Siapkan Tempat Penampungan Satwa

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Bukhari, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan agar lebih serius dalam membenahi Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo usai terjadinya kematian empat ekor harimau dalam tiga bulan terakhir.

“Kami meminta kepada Pemko Medan untuk lebih serius memperhatikan Medan Zoo yang sekarang ini kondisinya semakin memprihatinkan,” ucap Bukhari di Medan, Rabu (31/1/2024).

Bukhari mengaku malu, sebab sebagai warga Kota Medan dengan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki APBD sebesar Rp8,02 triliun lebih di tahun ini, Pemko Medan melalui salah satu BUMD nya, yakni PUD Pembangunan belum mampu mengelola Medan Zoo.

“Saat ini satwa yang tersisa sekitar 115 ekor di lahan seluas 10 hektare dari total 30 hektare, tapi kita lihat PUD Pembangunan Kota Medan memang belum mampu untuk mengelolanya,” ujarnya.

Dijelaskan Bukhari, tercatat ada empat ekor harimau mati di Medan Zoo, masing-masing dua ekor harimau sumatra bernama Erha pada 3 November 2023 dan Nurhaliza pada 31 Desember 2023.

Kemudian dua ekor harimau benggala atas nama Avatar pada 3 Desember 2023, dan Wesa berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.

“APBD cukup besar, tapi kita tidak mampu mengelola Medan Zoo sebagai salah satu objek wisata di Kota Medan yang seharusnya bisa menjadi kebanggaan kita,” katanya.

Untuk itu, politisi PKS ini mengimbau Pemko Medan agar lebih serius lagi menangani masalah ini, dan pihaknya mewanti-wanti jangan sampai Kebun Binatang Medan ditutup permanen.

“Kota sebesar ini tak punya kebun binatang, saya pikir Pemko Medan harus melibatkan berbagai stakeholder dalam mencari solusi. Kami Komisi III siap membantu mencarikan solusi atas permasalahan tersebut,” tuturnya.

Terkait rencana penutupan sementara di Bulan Februari 2024 karena Medan Zoo akan dibangun, Bukhari mengatakan bahwa hal itu cukup positif. Namun, Pemko Medan melalui PUD Pembangunan harus dapat memikirkan beberapa aspek lainnya, termasuk kemana hewan-hewan tersebut akan ditampung dan dirawat selama proses pembangunan berlangsung.

“Ini sangat penting, karena ini bukan hanya soal pengembangan Medan Zoo, tapi juga soal nasib satwa-satwa yang ada disana,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan pembangunan Medan Zoo akan dimulai Februari 2024. Sejumlah investor disebut sudah mulai rampung untuk berinvestasi di unit usaha milik PUD Pembangunan Medan itu.

“Medan Zoo akan kita tutup untuk renovasi, selama renovasi hewannya ditarok di mana, siapa yang ngurus, nah ini nanti akan kita jelaskan. Bulan Februari (akan mulai renovasi),” kata Bobby Nasution di Medan, Senin (29/1/2024) lalu.

Bobby mengaku tidak mau melakukan penyelesaian masalah Medan Zoo sepenggal-sepenggal. Dia ingin menuntaskan masalah Medan Zoo secara komprehensif.

Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memastikan Pemkot Medan tidak akan menyuntikkan APBD ke Medan Zoo. Mereka lebih mendorong investor swasta, termasuk Raffi Ahmad.

“Penyertaan modal Pemko sejauh ini tidak, murni swasta, ini sudah mulai final siapa-siapa investornya, target kita di 2024 ini harus benar-benar terlaksana karena mulai dari tahun kemarin Aa Raffi dan tahun ini juga Aa Raffi tetap masih di dalam, cuma nanti ada beberapa perusahaan lagi yang masuk untuk investasi sama-sama,” tutupnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Bukhari, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan agar lebih serius dalam membenahi Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo usai terjadinya kematian empat ekor harimau dalam tiga bulan terakhir.

“Kami meminta kepada Pemko Medan untuk lebih serius memperhatikan Medan Zoo yang sekarang ini kondisinya semakin memprihatinkan,” ucap Bukhari di Medan, Rabu (31/1/2024).

Bukhari mengaku malu, sebab sebagai warga Kota Medan dengan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki APBD sebesar Rp8,02 triliun lebih di tahun ini, Pemko Medan melalui salah satu BUMD nya, yakni PUD Pembangunan belum mampu mengelola Medan Zoo.

“Saat ini satwa yang tersisa sekitar 115 ekor di lahan seluas 10 hektare dari total 30 hektare, tapi kita lihat PUD Pembangunan Kota Medan memang belum mampu untuk mengelolanya,” ujarnya.

Dijelaskan Bukhari, tercatat ada empat ekor harimau mati di Medan Zoo, masing-masing dua ekor harimau sumatra bernama Erha pada 3 November 2023 dan Nurhaliza pada 31 Desember 2023.

Kemudian dua ekor harimau benggala atas nama Avatar pada 3 Desember 2023, dan Wesa berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.

“APBD cukup besar, tapi kita tidak mampu mengelola Medan Zoo sebagai salah satu objek wisata di Kota Medan yang seharusnya bisa menjadi kebanggaan kita,” katanya.

Untuk itu, politisi PKS ini mengimbau Pemko Medan agar lebih serius lagi menangani masalah ini, dan pihaknya mewanti-wanti jangan sampai Kebun Binatang Medan ditutup permanen.

“Kota sebesar ini tak punya kebun binatang, saya pikir Pemko Medan harus melibatkan berbagai stakeholder dalam mencari solusi. Kami Komisi III siap membantu mencarikan solusi atas permasalahan tersebut,” tuturnya.

Terkait rencana penutupan sementara di Bulan Februari 2024 karena Medan Zoo akan dibangun, Bukhari mengatakan bahwa hal itu cukup positif. Namun, Pemko Medan melalui PUD Pembangunan harus dapat memikirkan beberapa aspek lainnya, termasuk kemana hewan-hewan tersebut akan ditampung dan dirawat selama proses pembangunan berlangsung.

“Ini sangat penting, karena ini bukan hanya soal pengembangan Medan Zoo, tapi juga soal nasib satwa-satwa yang ada disana,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan pembangunan Medan Zoo akan dimulai Februari 2024. Sejumlah investor disebut sudah mulai rampung untuk berinvestasi di unit usaha milik PUD Pembangunan Medan itu.

“Medan Zoo akan kita tutup untuk renovasi, selama renovasi hewannya ditarok di mana, siapa yang ngurus, nah ini nanti akan kita jelaskan. Bulan Februari (akan mulai renovasi),” kata Bobby Nasution di Medan, Senin (29/1/2024) lalu.

Bobby mengaku tidak mau melakukan penyelesaian masalah Medan Zoo sepenggal-sepenggal. Dia ingin menuntaskan masalah Medan Zoo secara komprehensif.

Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memastikan Pemkot Medan tidak akan menyuntikkan APBD ke Medan Zoo. Mereka lebih mendorong investor swasta, termasuk Raffi Ahmad.

“Penyertaan modal Pemko sejauh ini tidak, murni swasta, ini sudah mulai final siapa-siapa investornya, target kita di 2024 ini harus benar-benar terlaksana karena mulai dari tahun kemarin Aa Raffi dan tahun ini juga Aa Raffi tetap masih di dalam, cuma nanti ada beberapa perusahaan lagi yang masuk untuk investasi sama-sama,” tutupnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/