25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Bambang Jangan Main Mata

MEDAN-Puncak pimpinan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) berganti. Kajatisu Noor Rachmad harus menyerahkan ‘takhta’ pada Bambang Setyo Wahyudi sejak Rabu (29/5). Dan, Bambang bukan orang baru bagi Sumatera Utara, pada 2011 dia adalah Wakajatisu semasa Kajatisu dijabat oleh Basyuni. Harapan pada Bambang pun mengemuka, salahsatunya agar Bambang jangan mata dengan pihak-pihak tertentu.

Noor Rachmad lepas ‘takhta’ setelah setahun lebih memangku jabatan tersebut. Kepada Sumut Pos dia mengatakan sejatinya masih banyak kasus yang harus diselesaikan Sumut. Namun, setidaknya dia telah berbuat. “ Bagi saya hambatan adalah suatu pelajaran untuk menjadi modal bisa bekerja lebih baik lagi ke depan,” kata Noor Rachmad, Kamis (30/5) saat dihubungi melalui selular.

Dikatakannya, dalam menjalankan tugas, dirinya terus berusaha menuntaskan perkara di Sumut khususnya dalam perkara tindak pidana korupsi. Pun demikian, hambatan pasti ada, tapi yang terpenting bagaimana proses menyelesaikan semua masalah tersebut.

“Jadi saya berharap ke depannya tidak terjadi masalah. Dalam bekerja, masalah dan hambatan pasti ada. Tapi selama saya bertugas di Sumut, semuanya bisa bekerja dengan baik. Semua institusi yang berhubungan dengan tugas saya selama di Sumut membuat saya semakin terpacu. Jadi koordinsinya baik, gitu lho. Saya juga melihat teman saya bisa menopang kebersamaan, menjaga solidaritas sehingga saya terbantu untuk menuntaskan semua persoalan,” urainya.

Noor pun menyatakan telah berusaha menuntaskan kasus-kasus besar hingga sampai ke persidangan. “Saya berniat untuk bekerja sebaik-baik nya. Ketika saya mengemban tugas sebagai Kajati, saya melihat beberapa kasus yang harus diprioritaskan penyelesaiannya. Itu misalkan perkara dugaan korupsi BNI 46 dan Bansos Pemprov Sumut. Itu memang menjadi konsen dan prioritas saya untuk menuntaskan, ingat ya, menuntaskan,” ungkapnya.

Noor mengaku, besok (hari ini) akan bertolak ke Medan sekitar pukul 15.00 WIB, untuk menjalani acara pisah sambut di Pemprov Sumut. “Besok dari sini jam tiga sore. Karena sampai jam 12 saya ada acara. Siap salat Jumat saya langsung ke sana. Besok kan kita bisa ngobrol. Persiapannya untuk pisah sambut ya tidur nyenyak, biar bisa fresh, biar gak capek, gitu aja,” ujar Noor tertawa
Saat ini, Noor juga diketahui belum memangku jabatan apa-apa. Dirinya yang tengah mengikuti Lemhanas, juga tidak mengikuti proses Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dilakukan Kejagung. “Saya tidak hadir. Sejak dua bulan lalu saya serahkan tugas kepada Wakajatisu. Ada surat utusan pemberitahuan dan saya tahunya di sana. Doakan saja saya masih sekolah, sedang pendidikan Lemhanas. Saya tidak tahu ke depannya bagaimana dan di mana ditempatkan saya tidak tahu,” urainya.

Saat ditanya terkait Bambang Setyo Wahyudi yang menggantikannya sebagai Kajati, Noor mengaku hanya pernah bertemu sekali waktu dengan Bambang era tahun 1980-an. “Saat masih menjadi jaksa-jaksa muda di Kejaksaan Agung (Kejagung). Saya pernah jumpa tahun 1987 atau 1988,” ucapnya.

Begitupun, tidak ada pesan-pesan khusus yang disampaikannya kepada Bambang. “Saya tidak ada pesan apa-apa. Tetapi prinsip saya kalau ada orang yang suka dan tidak suka dengan persepsinya masing-masing, saya bekerja tidak ada motivasi mengejar tertentu,” ungkap Noor.
Sementara itu, Ketua Peradi Medan, Charles Silalahi, menanggapi pergantian Kajatisu mengatakan biasanya pemimpin baru lebih bersih. “Polanya seperti itu, di awal 100 persen dan akhir 40 persen makanya pejabat gak boleh lama-lama,” ujar Charles sembari mengaku tidak mengenal dan bertemu dengan sosok Bambang.

Terpisah, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Surya Adinata, menjelaskan Kajatisu Bambang diharapkan harus tegas tidak pandang bulu menegakkan hukum seadil-adilnya dan jangan bermain mata dengan oknum-oknum mafia hukum.
“Dia (Bambang) pernah di Medan menjabat Wakajatisu dan kewenangan dia sekarang sebagai Kajati, hendaknya menempatkan orang-orang yang berpihak ke masyarakat umum dan jangan menempatkan orang yang kredibilitasnya kurang baik,” ujar Surya. (far)

MEDAN-Puncak pimpinan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) berganti. Kajatisu Noor Rachmad harus menyerahkan ‘takhta’ pada Bambang Setyo Wahyudi sejak Rabu (29/5). Dan, Bambang bukan orang baru bagi Sumatera Utara, pada 2011 dia adalah Wakajatisu semasa Kajatisu dijabat oleh Basyuni. Harapan pada Bambang pun mengemuka, salahsatunya agar Bambang jangan mata dengan pihak-pihak tertentu.

Noor Rachmad lepas ‘takhta’ setelah setahun lebih memangku jabatan tersebut. Kepada Sumut Pos dia mengatakan sejatinya masih banyak kasus yang harus diselesaikan Sumut. Namun, setidaknya dia telah berbuat. “ Bagi saya hambatan adalah suatu pelajaran untuk menjadi modal bisa bekerja lebih baik lagi ke depan,” kata Noor Rachmad, Kamis (30/5) saat dihubungi melalui selular.

Dikatakannya, dalam menjalankan tugas, dirinya terus berusaha menuntaskan perkara di Sumut khususnya dalam perkara tindak pidana korupsi. Pun demikian, hambatan pasti ada, tapi yang terpenting bagaimana proses menyelesaikan semua masalah tersebut.

“Jadi saya berharap ke depannya tidak terjadi masalah. Dalam bekerja, masalah dan hambatan pasti ada. Tapi selama saya bertugas di Sumut, semuanya bisa bekerja dengan baik. Semua institusi yang berhubungan dengan tugas saya selama di Sumut membuat saya semakin terpacu. Jadi koordinsinya baik, gitu lho. Saya juga melihat teman saya bisa menopang kebersamaan, menjaga solidaritas sehingga saya terbantu untuk menuntaskan semua persoalan,” urainya.

Noor pun menyatakan telah berusaha menuntaskan kasus-kasus besar hingga sampai ke persidangan. “Saya berniat untuk bekerja sebaik-baik nya. Ketika saya mengemban tugas sebagai Kajati, saya melihat beberapa kasus yang harus diprioritaskan penyelesaiannya. Itu misalkan perkara dugaan korupsi BNI 46 dan Bansos Pemprov Sumut. Itu memang menjadi konsen dan prioritas saya untuk menuntaskan, ingat ya, menuntaskan,” ungkapnya.

Noor mengaku, besok (hari ini) akan bertolak ke Medan sekitar pukul 15.00 WIB, untuk menjalani acara pisah sambut di Pemprov Sumut. “Besok dari sini jam tiga sore. Karena sampai jam 12 saya ada acara. Siap salat Jumat saya langsung ke sana. Besok kan kita bisa ngobrol. Persiapannya untuk pisah sambut ya tidur nyenyak, biar bisa fresh, biar gak capek, gitu aja,” ujar Noor tertawa
Saat ini, Noor juga diketahui belum memangku jabatan apa-apa. Dirinya yang tengah mengikuti Lemhanas, juga tidak mengikuti proses Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dilakukan Kejagung. “Saya tidak hadir. Sejak dua bulan lalu saya serahkan tugas kepada Wakajatisu. Ada surat utusan pemberitahuan dan saya tahunya di sana. Doakan saja saya masih sekolah, sedang pendidikan Lemhanas. Saya tidak tahu ke depannya bagaimana dan di mana ditempatkan saya tidak tahu,” urainya.

Saat ditanya terkait Bambang Setyo Wahyudi yang menggantikannya sebagai Kajati, Noor mengaku hanya pernah bertemu sekali waktu dengan Bambang era tahun 1980-an. “Saat masih menjadi jaksa-jaksa muda di Kejaksaan Agung (Kejagung). Saya pernah jumpa tahun 1987 atau 1988,” ucapnya.

Begitupun, tidak ada pesan-pesan khusus yang disampaikannya kepada Bambang. “Saya tidak ada pesan apa-apa. Tetapi prinsip saya kalau ada orang yang suka dan tidak suka dengan persepsinya masing-masing, saya bekerja tidak ada motivasi mengejar tertentu,” ungkap Noor.
Sementara itu, Ketua Peradi Medan, Charles Silalahi, menanggapi pergantian Kajatisu mengatakan biasanya pemimpin baru lebih bersih. “Polanya seperti itu, di awal 100 persen dan akhir 40 persen makanya pejabat gak boleh lama-lama,” ujar Charles sembari mengaku tidak mengenal dan bertemu dengan sosok Bambang.

Terpisah, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Surya Adinata, menjelaskan Kajatisu Bambang diharapkan harus tegas tidak pandang bulu menegakkan hukum seadil-adilnya dan jangan bermain mata dengan oknum-oknum mafia hukum.
“Dia (Bambang) pernah di Medan menjabat Wakajatisu dan kewenangan dia sekarang sebagai Kajati, hendaknya menempatkan orang-orang yang berpihak ke masyarakat umum dan jangan menempatkan orang yang kredibilitasnya kurang baik,” ujar Surya. (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/