27 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Legalitas Lahan Tak Kunjung Ada, Pedagang Buku Balik ke Lapangan Merdeka

Para pedagang buku yang sebelumnya sudah pindah ke Jalan Pegadaian, saat ini malah kembali ke Lapangan Merdeka akibat PT KAI tidak serius menyelesaikan masalah legalitas lahan Jalan Pegadaian Medan.

Dampak dari kembalinya para pedagang buku ke Lapangan Merdeka membuat Pemko Medan terkendala mengosongkan lahan di Lapangan Merdeka yang direncakana sebelumnya untuk lahan City Chek In.

“Hingga sekarang kita belum menerima surat dari PT KAI itu. Padahal, sebelumnya kita sudah ada kesepakatan. Kita mengharapkan pengertian dari PT KAI lah sehingga pemindahan pedagang buku itu secepatnya dilaksanakan. Itu saja yang kita harapkan, supaya PT KAI juga bisa mengerti kondisi kita ini, saling mendukung satu sama lain, supaya tidak macetnya di stasiun Kereta Api,” harap Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi di Medan, Selasa (30/7).

Tujuan awal memindahkan pedagang adalah untuk menjamin kelancaran di stasiun kereta api, malah saat ini PT KAI yang tidak mengeluarkan izin tersebut. “Kita sudah janjiin kepada pedagang buku, kalau PT KAI sudah memberikan surat izinnya, untuk bisa menempatkan mereka. Mereka kan perlu jaminan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM), Donald Sitorus mengatakan, kembalinya pedagang buku ke Lapangan Merdeka disebabkan sudah bosan menunggu janji-janji Pemko Medan. “Pemko Medan hanya janji-janji saja, sementara kami juga butuh makan. Dengan masih adanya pedagang buku di Lapangan Merdeka, dagangan kami di Jalan Pegadaian tidak laku, sehingga kami memutuskan kembali kemari,” kata Donal.(dek)

Para pedagang buku yang sebelumnya sudah pindah ke Jalan Pegadaian, saat ini malah kembali ke Lapangan Merdeka akibat PT KAI tidak serius menyelesaikan masalah legalitas lahan Jalan Pegadaian Medan.

Dampak dari kembalinya para pedagang buku ke Lapangan Merdeka membuat Pemko Medan terkendala mengosongkan lahan di Lapangan Merdeka yang direncakana sebelumnya untuk lahan City Chek In.

“Hingga sekarang kita belum menerima surat dari PT KAI itu. Padahal, sebelumnya kita sudah ada kesepakatan. Kita mengharapkan pengertian dari PT KAI lah sehingga pemindahan pedagang buku itu secepatnya dilaksanakan. Itu saja yang kita harapkan, supaya PT KAI juga bisa mengerti kondisi kita ini, saling mendukung satu sama lain, supaya tidak macetnya di stasiun Kereta Api,” harap Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi di Medan, Selasa (30/7).

Tujuan awal memindahkan pedagang adalah untuk menjamin kelancaran di stasiun kereta api, malah saat ini PT KAI yang tidak mengeluarkan izin tersebut. “Kita sudah janjiin kepada pedagang buku, kalau PT KAI sudah memberikan surat izinnya, untuk bisa menempatkan mereka. Mereka kan perlu jaminan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM), Donald Sitorus mengatakan, kembalinya pedagang buku ke Lapangan Merdeka disebabkan sudah bosan menunggu janji-janji Pemko Medan. “Pemko Medan hanya janji-janji saja, sementara kami juga butuh makan. Dengan masih adanya pedagang buku di Lapangan Merdeka, dagangan kami di Jalan Pegadaian tidak laku, sehingga kami memutuskan kembali kemari,” kata Donal.(dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/