Puluhan Calhaj Merasa Ditipu
MEDAN-Sedikitnya 38 calon jamaah haji (Calhaj) yang mengikuti bimbingan penyelenggara haji/umrah humairah merasa ditipu.
Pasalnya, mereka tak juga diberangkatkan oleh PT Holyland Abadi yang memiliki izin dari Depag Nomor D/593 tahun 2008 selaku pengelola. Hal itu terungkap saat ke-38 calhaj tersebut mendatangi kantor PT Holyland Abadi di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Kota, Minggu (30/10).
“Ini hari kedua, Sabtu (29/10) dan Minggu (30/10), saya mendatangi kantor ini untuk mempertanyakan kepada pengurus penyelenggara keberangkatan Haji Plus, kenapa kami tidak diberangkatkan. Padahal, tahun semalam kami sudah gagal berangkat dan tahun ini kami juga batal berangkat,” kata Adha Anhar salah seorang calon jamaah saat ditemui dilokasi, Minggu (30/10) siang.
Dijelaskan Adha yang tinggal di Pekan Baru ini, sudah membayar kepada PT Holyland sebesar Rp60 juta secara tunai. “Pihak pengelola berjanji akan memberangkatkan saya tahun 2011. Tapi apa buktinya, setelah saya bertemu dengan pengelola ternyata saya dijanjikan lagi akan di berangkatkan tahun 2012. Kami yang sudah mendaftar merasa ditipu oleh pengelola,” geramnya.
Selain itu, lanjut Adha, dirinya juga seperti ‘diperas’ oleh PT Holyland yang meminta uang tambahan sebesar Rp1.250.000 untuk bisa berangkat Haji Plus empat hari lalu, Kamis (27/10) dengan kontan. “Mereka kembali menghubungi meminta uang tambahan dam haji (denda) sebesar Rp1 juta dan biaya airport tax Rp250 ribu. Jadi semuanya Rp1.250.000 ribu. Ini sudah tidak jelas, kami meminta uang kami kembali dua kali lipat,” ujarnya.
“Pihak pengelola bernama Agus berjanji pada tanggal 5 Oktober 2011 kami berangkat, kemudian diundur lagi di tanggal 25, 26, 29 dan terakhir tangal 30 kami diundang ke rumahnya untuk makan. Ternyata, Pak Agus menjelaskan kalau kami batal berangkat haji karena ada kesalahan dari Departemen Agama (Depag) yang belum juga mengeluarkan visa dari kedutaan,” jelasnya sembari menambahkan kalau dirinya, Senin (31/10) akan kembali lagi dengan membawa notaris.
Sedangkan calhaj lainnya, Masri Harahap yang sudah membayar Rp60 juta lebih sejak awal tahun 2010 juga merasa kecewa. “Awalnya kami mendaftar mengeluarkan biaya sekitar Rp55 juta. Setelah itu, ada penambahan biaya dari Depag yang dibebankan kepada kami juga sudah kami bayarkan. Saya lupa berapa nilainya, tetapi jumlah keseluruhan yang sudah kami bayar sebanyak Rp60 juta lebih,” ungkap anaknya, Yanti yang datang untuk mempertanyakan pembatalan keberangkatan orangtuanya.
Sementara, Agus Lik selaku pengelola penyelenggara haji/umrah yang dikonfirmasi Sumut Pos menjelaskan porsi terhadap ke-38 calhaj yang tidak berangkat karena tidak masuk dalam daftar Haji Plus. “Seluruh calhaj yang mendaftar ada 67, yang sudah berangkat ada 29 dalam daftar tahun 2011. Sedangkan yang 38 lagi, porsi tidak masuk untuk program Haji Plus yang memiliki porsi. Sementara dari Depag juga mengurangi porsi yang dijanjikan sebanyak 3000 tetapi yang berangkat hanya bisa 1000 saja,” bebernya.
Ditambahkanya, sesuai kerja sama PT Holyland dengan Depag mewajibkan setiap peserta membayar uang sebesar 6500 Dolar Amerika. Ternyata sesuai dengan permintaan dari Depag, meminta tambahan pembayaran 500 Dolar Amerika lagi. “Jadi total seluruhnya mencapai 7000 dolar Amerika, berapa diminta segitulah yang kita bayar,” jelasnya lagi.
“Saya sudah menjelaskan kepada seluruh calhaj yang gagal berangkat tahun ini, saya janjikan akan berangkat pada 2012,” katanya.
Sementara itu, pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut 321 jemah haji ONH Plus terpaksa mengalihkan pendaratan di Kota Muscat, Oman, lantaran mengalami gangguan sistem hidrolik. Pesawat tersebut sedianya mendarat di Kota Jeddah, Arab Saudi, pukul 19.00 WIB, kemarin.
“Pesawat ada ganggungan sistem hidrolik, terkait sistem pengendali penerbangan. Pilot mengetahui ada ganggungan, dan memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan di kota terdekat, yaitu di Kota Muscat tersebut,” kata Juru bicara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pujobroto ketika dikonfirmasi, Minggu (30/10).
Pujobroto mengatakan, pesawat GA-6292 melayani penerbangan jemaah haji ONH Plus dari embarkasi Jakarta dan berangkat Bandara Soekarno Hatta dengan tujuan akhir Jeddah. Pesawat berangkat pagi tadi tepat waktu pukul 09.00. “Tapi pukul 17.30 WIB mendarat di Muscat,” ujarnya.
Usai mendarat secara normal di Muscat, pesawat langsung dicek dan dilakukan perbaikan atas ganggungan sistem hidrolik. Kota Muscat sendiri berjarak 1,5 jam penerbangan ke Jeddah.
Selama pesawat dilakukan pengecekan, pihak Garuda menyiapkan simulasi alternatif lain untuk melanjutkan penerbangan para jemaah haji, yakni menggunakan pesawat Garuda yang berasal dari Jeddah. “Ada penerbangan pesawat Garuda lain dari Jeddah untuk mengambil penumpang ke Muscat untuk diantar ke Jeddah,” katanya.
“Kita upayakan sesegera mungkin supaya bisa menerbangkan para jemaah (ke Jeddah),” tambah dia. (adl/net)