25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kapolrestabes Silaturahim dengan Washliyah Medan

BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.
BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto bersilaturahim dengan Pengurus Daerah (PD) Al Jami’yatul Washliyah Medan di Aula Univa, Jalan Sisingamangaraja, Selasa (29/10). Kehadiran Dadang untuk mensinergikan program kepolisian dengan ormas-ormas Islam.

Dadang mengatakan, silaturahim bangun hubungan baik merupakan kunci utama bangun masa depan bangsa yang lebih baik. “Kita bersyukur bangsa kita bangsa besar dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kita harus mampu mengelolanya dengan baik. Kontribusi semua pihak dibutuhkan. Paling penting menjaga keamanann

Kalau tidak aman dan kondusif semua bisa terganggu termasuk ibadah dan aktivitas lainnya,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, kondusivitas Kota Medan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dadang menuntut kontribusi masyarakat termasuk ormas untuk berperan aktif menjaga keamanan untuk membantu tugas kepolisian.

“Medan aman kondusif berkat kita semua, bukan hanya kerja polisi dan TNI. Kita harapkan ke depan Medan semakin baik dan kondusif. Berbagai hal yang perlu diantisipasi seperti kejahatan jalanan, narkoba, konflik sara. Ini yang coba kita lakukan pendekatan memberikan pencerahan termasuk penegakan hukum. Saya nilai Al Washliyah mitra strategis bagi kepolisian untuk bekerja sama terutama dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat,” ujar Kapolrestabes.

Menurut Dadang, pihak kepolisian siap berkolaborasi dengan Al Washliyah. Dadang turut memuji kontribusi Al Washliyah dalam bidang dakwah dan pendidikan.”Ke depan kita akan buat program real untuk pemberdayaan masyarakat di segala bidang . Saya ajak mari kita pererat silaturahim kita. Saya tahu Al Washliyah ini sudah ada sejak 1930. Berarti turut memperjuangkan NKRI. Punya banyak sekolah dan ulama-ulama besar dari sini,” kata Dadang.

Sementara itu, Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution menyambut positif kehadiran Kapolrestabes Medan dan jajarannya. Dia berharap silaturahim terus terjalin.

“Kehadiran Kapolrestabes dan Kapolsek merupakan cara menambah hasanah silaturahim. Sedikit perlu dijelaskan adalah, Al Washliyah adalah organisasi masa 1930 di Kota Medan. Misi pendidikan dakwah dan sosial. Setelah perkembangan zaman tentu ada perkembangan zaman. Maka di mana Al Washliyah ada di situ ada perguruan karena garisnya adalah pendidikan,” papar A’zam .

A’zam mengaku senang dengan kehadiran Kapolres karena bisa berdiskusi berbagai hal. “Saya katakana, Al Washliyah selalu mengedepankan diskusi dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tabayyun. Kami juga pastikan jika tidak ada paham radikalisme yang terpapar di sini karena memang pendidikan Islam yang diterapkan di sini mengalir dengan baik,” kata A’zam.

Pada kesempatan itu Dadang berdiskusi dengan para warga Al Washliyah baik itu soal keamanan, kejahatan seperti begal dan kenakalan remaja. Salah satu yang juga dibahas adalah soal radikalisme.

Salah seorang dosen Al Washliyah, Budi mengatakan, jika yang diajarkan di Al Washliyah adalah militansi dalam Islam. Bukan menghalalkan kekerasan. “Jadi kami jauh dari terpapar paham radikalisme. Saya pastikan itu karena memang siswa-siswa Al Washliyah selalu memakai orang-orang dalam sebagai narasumber. Baik itu pesantren kilat dan acara-acara lainnya,” pungkasnya. (dek/ila)

BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.
BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto bersama Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution dan pengurus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto bersilaturahim dengan Pengurus Daerah (PD) Al Jami’yatul Washliyah Medan di Aula Univa, Jalan Sisingamangaraja, Selasa (29/10). Kehadiran Dadang untuk mensinergikan program kepolisian dengan ormas-ormas Islam.

Dadang mengatakan, silaturahim bangun hubungan baik merupakan kunci utama bangun masa depan bangsa yang lebih baik. “Kita bersyukur bangsa kita bangsa besar dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kita harus mampu mengelolanya dengan baik. Kontribusi semua pihak dibutuhkan. Paling penting menjaga keamanann

Kalau tidak aman dan kondusif semua bisa terganggu termasuk ibadah dan aktivitas lainnya,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, kondusivitas Kota Medan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dadang menuntut kontribusi masyarakat termasuk ormas untuk berperan aktif menjaga keamanan untuk membantu tugas kepolisian.

“Medan aman kondusif berkat kita semua, bukan hanya kerja polisi dan TNI. Kita harapkan ke depan Medan semakin baik dan kondusif. Berbagai hal yang perlu diantisipasi seperti kejahatan jalanan, narkoba, konflik sara. Ini yang coba kita lakukan pendekatan memberikan pencerahan termasuk penegakan hukum. Saya nilai Al Washliyah mitra strategis bagi kepolisian untuk bekerja sama terutama dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat,” ujar Kapolrestabes.

Menurut Dadang, pihak kepolisian siap berkolaborasi dengan Al Washliyah. Dadang turut memuji kontribusi Al Washliyah dalam bidang dakwah dan pendidikan.”Ke depan kita akan buat program real untuk pemberdayaan masyarakat di segala bidang . Saya ajak mari kita pererat silaturahim kita. Saya tahu Al Washliyah ini sudah ada sejak 1930. Berarti turut memperjuangkan NKRI. Punya banyak sekolah dan ulama-ulama besar dari sini,” kata Dadang.

Sementara itu, Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution menyambut positif kehadiran Kapolrestabes Medan dan jajarannya. Dia berharap silaturahim terus terjalin.

“Kehadiran Kapolrestabes dan Kapolsek merupakan cara menambah hasanah silaturahim. Sedikit perlu dijelaskan adalah, Al Washliyah adalah organisasi masa 1930 di Kota Medan. Misi pendidikan dakwah dan sosial. Setelah perkembangan zaman tentu ada perkembangan zaman. Maka di mana Al Washliyah ada di situ ada perguruan karena garisnya adalah pendidikan,” papar A’zam .

A’zam mengaku senang dengan kehadiran Kapolres karena bisa berdiskusi berbagai hal. “Saya katakana, Al Washliyah selalu mengedepankan diskusi dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tabayyun. Kami juga pastikan jika tidak ada paham radikalisme yang terpapar di sini karena memang pendidikan Islam yang diterapkan di sini mengalir dengan baik,” kata A’zam.

Pada kesempatan itu Dadang berdiskusi dengan para warga Al Washliyah baik itu soal keamanan, kejahatan seperti begal dan kenakalan remaja. Salah satu yang juga dibahas adalah soal radikalisme.

Salah seorang dosen Al Washliyah, Budi mengatakan, jika yang diajarkan di Al Washliyah adalah militansi dalam Islam. Bukan menghalalkan kekerasan. “Jadi kami jauh dari terpapar paham radikalisme. Saya pastikan itu karena memang siswa-siswa Al Washliyah selalu memakai orang-orang dalam sebagai narasumber. Baik itu pesantren kilat dan acara-acara lainnya,” pungkasnya. (dek/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/