26 C
Medan
Monday, February 17, 2025

Bangun Masjid Raya, Pemko Siapkan Rp40 Miliar

MEDAN- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan masih mengkaji lokasi yang tepat untuk pembangunan Masjid Raya yang akan direalisasikan tahun depan pasca usulan lahan eks taman ria di tolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) “Masih sedang kita kaji lagi lokasi yang tepat, dan sejauh ini belum ada,” ucap Kepala Bappeda Medan Zulkarnain Lubis, saat dihubungi Minggu (30/12). Zulkarnain menyatakan untuk program ini, Pemko Medan telah mengganggarkan Rp40 miliar pada APBD 2013 untuk mendirikan sebuah masjid raya. Alasanya, agar Pemko Medan memiliki rumah ibadah yang memadai untuk mendukung program keagamaan.

Lahan itu diusulkan mengingat luasanya yang cukup memadai yang mencai 77.028 M2. Sementara, untuk mencari lahan yang sesuai dengan kebutuhan sangat sulit. “Ya, kita inginnya masjidnya berdiri di pusat kota, jadi sedang kita upayakan cari lahan lainnya,” tambah Zulkarnain.

Jika tidak ditemukan, maka salah satu opsi lainnya adalah anggaran itu digunakan untuk memperbesar atau merehab Masjid Agung Medan. Meskipun, Masjid Agung Medan milik Pemprovsu dan dikelola oleh yayasan. “Ya kita akan kerja sama dengan Pemprovsu dan yayasan untuk merehab Masjid Agung ini,” terang Zulkarnain.

Sementara Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Ilhamsyah menyampaikan, jika kesulitan untuk mendapatkan lahan yang represntatif maka dana yang ada bisa dialihkan ke pembangunan Islamic Centre di kawasan Martubung Medan Deli dan tidak perlu harus di tengah kota. “Kita perlu juga berdayakan kawasan pinggiran dengan pembangunan masjid ini,” ucap Ilhamsyah.

Dia menilai, secara letak memang sangat strategis lahan eks taman ria. Namun, secara etika moral sangat tidak layak menempatkan rumah ibadah di antara pusat perbelanjaan.”Tidak layak rasanya kalau lokasinya diapit di antara pusat perbelanjaan, yakni Plaza Medan Fair dan Medan Plaza,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Penasihat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Muslim Maksum. Dia menyampaikan, jika memang tidak lokasi yang tepat maka Pemko Medan bisa menggunakan anggaran itu untuk merealisasikan Medan Islamic Centre. Dimana selama beberapa tahun belakangan ini infrastrukturnya belum memadai. “Dari pada menjalankan program yang tidak jelas peruntukannya, maka lebih baik digunakan untuk melengkapi MIC,” kata Muslim.

Selain itu, Muslim juga menilai, untuk program bangun Masjid Raya Medan tidak harus berada di tengah kota. Sebab, sudah banyak masjid bagus yang berdiri di kawasan itu. “Masyarakat pinggiran ini juga sudah layak untuk mendapatkan hal seperti ini (masjid raya). Jangan hanya di tengah kota saja yang diperhatikan,” pungkasnya.(gus)

MEDAN- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan masih mengkaji lokasi yang tepat untuk pembangunan Masjid Raya yang akan direalisasikan tahun depan pasca usulan lahan eks taman ria di tolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) “Masih sedang kita kaji lagi lokasi yang tepat, dan sejauh ini belum ada,” ucap Kepala Bappeda Medan Zulkarnain Lubis, saat dihubungi Minggu (30/12). Zulkarnain menyatakan untuk program ini, Pemko Medan telah mengganggarkan Rp40 miliar pada APBD 2013 untuk mendirikan sebuah masjid raya. Alasanya, agar Pemko Medan memiliki rumah ibadah yang memadai untuk mendukung program keagamaan.

Lahan itu diusulkan mengingat luasanya yang cukup memadai yang mencai 77.028 M2. Sementara, untuk mencari lahan yang sesuai dengan kebutuhan sangat sulit. “Ya, kita inginnya masjidnya berdiri di pusat kota, jadi sedang kita upayakan cari lahan lainnya,” tambah Zulkarnain.

Jika tidak ditemukan, maka salah satu opsi lainnya adalah anggaran itu digunakan untuk memperbesar atau merehab Masjid Agung Medan. Meskipun, Masjid Agung Medan milik Pemprovsu dan dikelola oleh yayasan. “Ya kita akan kerja sama dengan Pemprovsu dan yayasan untuk merehab Masjid Agung ini,” terang Zulkarnain.

Sementara Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Ilhamsyah menyampaikan, jika kesulitan untuk mendapatkan lahan yang represntatif maka dana yang ada bisa dialihkan ke pembangunan Islamic Centre di kawasan Martubung Medan Deli dan tidak perlu harus di tengah kota. “Kita perlu juga berdayakan kawasan pinggiran dengan pembangunan masjid ini,” ucap Ilhamsyah.

Dia menilai, secara letak memang sangat strategis lahan eks taman ria. Namun, secara etika moral sangat tidak layak menempatkan rumah ibadah di antara pusat perbelanjaan.”Tidak layak rasanya kalau lokasinya diapit di antara pusat perbelanjaan, yakni Plaza Medan Fair dan Medan Plaza,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Penasihat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Muslim Maksum. Dia menyampaikan, jika memang tidak lokasi yang tepat maka Pemko Medan bisa menggunakan anggaran itu untuk merealisasikan Medan Islamic Centre. Dimana selama beberapa tahun belakangan ini infrastrukturnya belum memadai. “Dari pada menjalankan program yang tidak jelas peruntukannya, maka lebih baik digunakan untuk melengkapi MIC,” kata Muslim.

Selain itu, Muslim juga menilai, untuk program bangun Masjid Raya Medan tidak harus berada di tengah kota. Sebab, sudah banyak masjid bagus yang berdiri di kawasan itu. “Masyarakat pinggiran ini juga sudah layak untuk mendapatkan hal seperti ini (masjid raya). Jangan hanya di tengah kota saja yang diperhatikan,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/