25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kunci-kunci Rezeki

MEDAN-Nabi Nuh ‘alaihis salam pernah berkata kepada kaumnya : “Wahai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepadaNya dan taatlah kepadaku Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui.” (QS.Nuh 2-3)

Nuh ‘alaihis salam juga berkata: “ Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-11)

Dari beberapa ayat di atas terdapat beberapa pelajaran, di antaranya: Pertama, dakwah para nabi ushul (asas) nya adalah sama yaitu tauhid (menyeru beribadah kepada Allah saja dan meniadakan sesembahan selain Nya), meskipun syari’atnya berbeda-beda.

Kedua, dalam berdakwa para nabi mengedepankan Al Ahamm fal ahamm (yang lebih terpenting di antara yang penting) yaitu tauhid sebelum yang lain.Ketiga, sabar adalah senjata para nabi dalam menghadapi sikap kaumnya yang semakin hari bertambah jauh dan lari.

Perhatikanlah kata-kata Nabi Nuh ‘alaihis salam ketika mengadu kepada Allah Jalla wa ‘Alaa tentang keadaan kaumnya: ‘’ Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran) Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (QS. Nuh: 6-7).  Akan tetapi Nabi Nuh ‘alaihis salam tetap bersabar dalam dakwah yang ditekuninya selama 950 tahun dan pengikut yang hanya berjumlah sedikit.

Keempat,dengan istighfar dan taubat,Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan memberikan banyak rezeki kepada kita.Ibnu Abbas berkata tentang tafsir ayat “Membanyakkan harta dan anak-anakmu,dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan(pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu.”
“Jika kalian mau bertaubat kepada Allah dan menaati Nya, maka Alllah akan memperbanyak rezeki, menurunkan hujan dari langit karena ia(langit) diberkahi dan menumbuhkan tanaman-tanaman karena bumi diberkahi”.

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa istighfar dan taubat adalah salah satu di antara kunci rezeki. Tetapi jangan sampai tujuan utama dari beristighfar dan bertaubat adalah agar mendapatkan rezeki, karena akan menodai keikhlasan.Kalau seseorang niatnya seimbang antara agar diberikan ganjaran ukhrawi dan ganjaran duniawi maka hanya akan mengurangi pahala keikhlasan.

Tetapi, jika yang lebih besar niatnya adalah agar mendapatkan ganjaran duniawi, maka ia bisa tidak memperoleh ganjaran ukhrawi, bahkan dikhawatirkan akan menyeretnya kepada dosa.Sebab ia telah menjadikan ibadah yang semestinya karena Allah, malah dijadikan sarana untuk mendapatkan dunia yang rendah nilainya.

Selain istighfar dan taubat, yang termasuk ke dalam kunci rezeki juga adalah : Takwa ( menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya). Allah berfirman : “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (solusi) Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq: 2-3).

Sehingga, secara umum takwa adalah salah satu pintu rezeki, sebaliknya maksiat adalah salah satu sebab terhalangnya rezeki.
Penulis : Marwan Hadidi

MEDAN-Nabi Nuh ‘alaihis salam pernah berkata kepada kaumnya : “Wahai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepadaNya dan taatlah kepadaku Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui.” (QS.Nuh 2-3)

Nuh ‘alaihis salam juga berkata: “ Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-11)

Dari beberapa ayat di atas terdapat beberapa pelajaran, di antaranya: Pertama, dakwah para nabi ushul (asas) nya adalah sama yaitu tauhid (menyeru beribadah kepada Allah saja dan meniadakan sesembahan selain Nya), meskipun syari’atnya berbeda-beda.

Kedua, dalam berdakwa para nabi mengedepankan Al Ahamm fal ahamm (yang lebih terpenting di antara yang penting) yaitu tauhid sebelum yang lain.Ketiga, sabar adalah senjata para nabi dalam menghadapi sikap kaumnya yang semakin hari bertambah jauh dan lari.

Perhatikanlah kata-kata Nabi Nuh ‘alaihis salam ketika mengadu kepada Allah Jalla wa ‘Alaa tentang keadaan kaumnya: ‘’ Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran) Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (QS. Nuh: 6-7).  Akan tetapi Nabi Nuh ‘alaihis salam tetap bersabar dalam dakwah yang ditekuninya selama 950 tahun dan pengikut yang hanya berjumlah sedikit.

Keempat,dengan istighfar dan taubat,Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan memberikan banyak rezeki kepada kita.Ibnu Abbas berkata tentang tafsir ayat “Membanyakkan harta dan anak-anakmu,dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan(pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu.”
“Jika kalian mau bertaubat kepada Allah dan menaati Nya, maka Alllah akan memperbanyak rezeki, menurunkan hujan dari langit karena ia(langit) diberkahi dan menumbuhkan tanaman-tanaman karena bumi diberkahi”.

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa istighfar dan taubat adalah salah satu di antara kunci rezeki. Tetapi jangan sampai tujuan utama dari beristighfar dan bertaubat adalah agar mendapatkan rezeki, karena akan menodai keikhlasan.Kalau seseorang niatnya seimbang antara agar diberikan ganjaran ukhrawi dan ganjaran duniawi maka hanya akan mengurangi pahala keikhlasan.

Tetapi, jika yang lebih besar niatnya adalah agar mendapatkan ganjaran duniawi, maka ia bisa tidak memperoleh ganjaran ukhrawi, bahkan dikhawatirkan akan menyeretnya kepada dosa.Sebab ia telah menjadikan ibadah yang semestinya karena Allah, malah dijadikan sarana untuk mendapatkan dunia yang rendah nilainya.

Selain istighfar dan taubat, yang termasuk ke dalam kunci rezeki juga adalah : Takwa ( menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya). Allah berfirman : “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (solusi) Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq: 2-3).

Sehingga, secara umum takwa adalah salah satu pintu rezeki, sebaliknya maksiat adalah salah satu sebab terhalangnya rezeki.
Penulis : Marwan Hadidi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/