29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibu atau Istri yang Berhak Atas Lelaki?

Laki-laki yang sudah berkeluarga memiliki dua tanggung jawab. Pertama tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan kepala keluarga bagi istrinya.

Kedua, suami tanggung jawabnya sebagai seorang anak laki-laki adalah menafkahi dan merawat orangtuanya. Hal itu harus dilakukan secara seimbang.

Dua hal tersebut jika tak dilakukan dengan adil bisa menjadi tantangan bagi seorang laki-laki. Sebab hal itu bisa menjadi sumber masalah rumah tangga.

Sang ibu meminta anak laki-lakinya untuk merawat dirinya. Sementara sang istri cemburu karena suaminya lebih menyayangi dan perhatian kepada ibunya.

Dalam kasus seperti ini, mengutip dari video ceramah Ustadz Abdul Somad, beliau menjelaskan, seorang istri seharusnya memahami suaminya karena sang suami dikandung selama lebih dari 9 bulan oleh ibunya dan dirawat hingga besar.

“Jangan sampai emak datang ke rumah kita, mau meminjam sejumlah uang untuk buka puasa. Jangan sampai emak membawa HP ke toko service untuk menanyakan kenapa anaknya tidak pernah menelpon dirinya lagi,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita? Rasulullah menjawab: “Suaminya” (apabila sudah menikah). Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya lagi: “Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki? Rasulullah menjawab: “Ibunya,” (HR. Muslim).

Menjadi seorang suami juga harus bersikap adil kepada istri. Merawat ibu bukan berarti ia mengabaikan kewajibannya sebagai suami untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Ibu dan istri memiliki kedudukan yang sama-sama penting dalam Islam.

Seorang ibu yang saleh akan melahirkan anak dan tumbuh menjadi seorang anak yang saleh. Sedangkan istri yang saleh tentunya akan mendukung suaminya dalam melakukan kebaikan dan membuat kehidupan berkeluarga penuh dengan kasih sayang. (bbs/ram)

Laki-laki yang sudah berkeluarga memiliki dua tanggung jawab. Pertama tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan kepala keluarga bagi istrinya.

Kedua, suami tanggung jawabnya sebagai seorang anak laki-laki adalah menafkahi dan merawat orangtuanya. Hal itu harus dilakukan secara seimbang.

Dua hal tersebut jika tak dilakukan dengan adil bisa menjadi tantangan bagi seorang laki-laki. Sebab hal itu bisa menjadi sumber masalah rumah tangga.

Sang ibu meminta anak laki-lakinya untuk merawat dirinya. Sementara sang istri cemburu karena suaminya lebih menyayangi dan perhatian kepada ibunya.

Dalam kasus seperti ini, mengutip dari video ceramah Ustadz Abdul Somad, beliau menjelaskan, seorang istri seharusnya memahami suaminya karena sang suami dikandung selama lebih dari 9 bulan oleh ibunya dan dirawat hingga besar.

“Jangan sampai emak datang ke rumah kita, mau meminjam sejumlah uang untuk buka puasa. Jangan sampai emak membawa HP ke toko service untuk menanyakan kenapa anaknya tidak pernah menelpon dirinya lagi,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita? Rasulullah menjawab: “Suaminya” (apabila sudah menikah). Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya lagi: “Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki? Rasulullah menjawab: “Ibunya,” (HR. Muslim).

Menjadi seorang suami juga harus bersikap adil kepada istri. Merawat ibu bukan berarti ia mengabaikan kewajibannya sebagai suami untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Ibu dan istri memiliki kedudukan yang sama-sama penting dalam Islam.

Seorang ibu yang saleh akan melahirkan anak dan tumbuh menjadi seorang anak yang saleh. Sedangkan istri yang saleh tentunya akan mendukung suaminya dalam melakukan kebaikan dan membuat kehidupan berkeluarga penuh dengan kasih sayang. (bbs/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/