SALAH satu penyakit yang dianggap manusia sebagai ciri manusia yang hidup adalah penyakit iri hati atau cemburu. Ada orang yang berkata, kalau pada diri seseorang tidak ada lagi rasa iri hati atau cemburu, kemanusiaan orang tersebut sudah perlu dipertanyakan atau diperiksakan kepada physikiater.
Bila kita amati timbulnya permasalahan baik antar keluarga atau antar masyarakat bahkan antar Negara dipicu adanya iri hati atau cemburu itu.Seperti satu keluarga bisa cekcok bahkan menjadi bubar karena si suami iri hati atau cemburu kepada istrinya yang selalu pergi keluar rumah dengan tidak se izin si suami. Demikian halnya si isteri bisa iri atau cemburu kepada suami karena suami berhubungan telepon (HP) dengan seorang wanita yang kemungkinan teman sekerja atau tante dari suami, menyebabkan persoalan.
Bahkan satu daerah yang bertetangga bisa terjadi pertentangan atau tawuran, karena satu daerah yang lebih makmur serta warganya sejahtera.
Demikian juga Perang Dunia I dan II kalau diteliti delib dalam, tidak lepas dari rasa iri hati dan cemburu.
Semua yang kita sebutkan di atas adalah peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa akhir ini bahkan pada masa apa yang kita esbut masa modern ini. Lalu sebagai umat Kristiani mari kita lihat dahulu perihal iri hati atau cemburu ini dari Kitab Perjanjian Lama dan Baru sebagai berikut: Dalam Kitab Perjanjian Lama, Kejadia 4 (khususnya atau 5 dan 8) kita lihat bahwa keturunan Adam dan Hawa baru 2 orang yaitu Kain dan Habel. Secara logika kalau kita baru hanya 2 orang saja kakak beradik tentu akan terjadi kemesaraan, sayang menlayangi tetapi dalam peristiwa tersebut, hal itu tidak terjadi.
Kain memukul sampai tewas adiknya Habel karena iri hati atau cemburu tersebut, karena persembahan Kain tidak diterima oleh Allah (hasil pertaniannya) tetapi Allah menerima persembahan Habel yaitu anak sulung kambing dombanya (ayat 3- 4), lalu hati Kain menjadi panas dan muka berkerut akibat iri hati atau cemburu tadi, sampai-sampai Kain membunuh adiknya Habel (ayat 8).
Selaku manusia, perlakuan Kain tersebut adalah sangat luar biasa, di luar perikemanusiaan. Bukannya Kain introspeksi mengapa Allah sampai tidak menerima persembahannya. Tentu ada satu hal yang menurut Allah perlu diperbaiki untuk hari-hari kedepan nanti, bukan malah membunuh adiknya Habel. Itulah kejamnya akibat iri hati atau cemburu tersebut. nyawapun bisa melayang.
Tetapi dalam peristiwa lainnya yaitu sebagaimana yang tertulis dalam perjanjian lama Kejadian 30:1-5.
Bukannya pembunuhan yang terjadi tetapi perzinahan yang dipaksakan pula yang terjadi.
Rahel mempunyai kakak yang bernama Lea. Lea kakak kandung rahel itu diberkati oleh Tuhan dengan 4 orang anak laki-laki: Rubern, imeon, Lewi dan Yehuda tetapi sebaliknya Rahel tidak. Seharunya menurut pikiran kita apalagi orang Batak, Rahel sepatutnya turut bersukacita atas kelahiran putra-putra kakak kandungnya itu, tetapi nyatanya tidak.
Malah ia mencari jalan yang keji sebagaimana menunjukkan kecemburuannya kepada kakaknya itu dengan mendengar hasutan Iblis yaitu dengan menyodorkan Bilha budaknya itu agar ditiduri oleh Yakub.
Kejadian 30:1-5. Memang benarlah Bilha melahirkan Dan dan Naftali menjadi anak Rahel. Belum puas dengan kelahiran Dan dan Naftali. Begitu serunya akibat iri hati atau cemburu itu sampai-sampai manusia itu tidak menghiraukan lagi hokum Allah yang melarang manusia itu untuk berzina.
Lalu bagaimana dengan cerita di Perjanjian Baru.
Mari kita ikuti yaitu tentang kehadiran Yesus ke bumi ini dengan maksud yang mulia yaitu supaya manusia terbebas dari belenggu dosa mereka (Yohanes 3:16). Ia melayani ke seluruh pelosok tanah Israel, Dia ajak para murid-murid yang mau mengikut Dia mengabarkan kabar baik itu, banyak orang menjadi percaya. Karena kepercayaan mereka, mereka mengikut Yesus lalu meninggalkan Farisi, Imam-imam Kepala dan tua-tua adat, maka kelompok ini menjadi iri hati dan cemburu lalu menghasut penguasa Pilatus agar menyalibkan Yesus yang tidak berdosa itu. Matius 7:1-56.
Bapa atau Ibu, Saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus dengan cerita di atas kita telah melihat betapa kejinya akbiat iri hati atau cemburu tersebut. Pembunuhan, perzinahan serta lainnya bisa terjadi, karena itu jauhilah rasa cemburu atau iri hati tersebut, walaupun susah tetapi usahakanlah dengan pertolongan Roh Kudus pasti bisa. ELAT, TEAL, HOSOM jauhlah dari diri kita apalagi kita telah mengenal dan percaya Firman Tuhan. Amen. Tuhan Yesus memberkati.( Ev. M.T. Sinaga Dip.Th)