26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kuasa Tuhan Yesus Sembuhkan Saya

Tuhan itu baik dan setia menolong orang-orang yang percaya pada-Nya.

Kesetiannya juga dinyatakan dalam hidup Apset Safri Sembiring Depari, pemuda berusia 26 tahun ini menyatakan kebesaran kuasa Tuhan Yesus yang telah menolong dirinya dari penyakit infeksi tulang sumsum yang menggerogoti tubuhnya sehingga menyebabkan dirinya lumpuh.

DALAM kesaksiannya, Apset menceritakan kuasa Tuhan Yesus sungguh luarbiasa menolong untuk menyembuhkan penyakitnya.

Yesus yang dikenal dengan dokter dari segala dokter telah menjamah tubuhnya dan pemuda ini telah mengalami mukjizat.

Mukjizat itu diterimanya dalam sebuah kebaktian hari minggu di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) di Desa Selakar, Kecamatan Munte, Karo, Mei 2012 silam.

“Sepulang dari ibadah hati saya penuh sukacita, saya mengalami mukjizat, penyangga tubuh yang biasa saya pake sebanyak 2 buah untuk menopang tubuh saya sebelah kiri dan kanan saya beranikan lepas sebuah dan tinggal hanya sebuah lagi lalu saya beranikan berjalan ke luar gereja. Ini mukjizat dari Tuhan buat saya, padahal selama lumpuh saya tidak pernah berani berjalan seperti ini meski menggunakan penyangga tubuh. Ini luarbiasa, selain kesembuhan yang saya terima hati saya juga mengalami sukacita, ” ucap Apset Safri dalam kesaksiannya.

Dikisahkan putra Karo ini sejak tahun 2007 dirinya telah mengalami lumpuh dikarenakan penyakit infeksi tulang sumsum yang menggerogoti tubuhnya. Kala itu ia sering mengalami demam yang tinggi dan merasa tulang belakangnya sakit.

Dokter menyarankan agar dirinya melakukan terapi, tapi selama 5 tahun berusaha untuk terapi tapi hasilnya nol. Sejak itu pula dirinya tidak dapat menjalankan aktivitas sehari- hari. Padahal kala itu dirinya berkeinginan untuk mempersunting seorang gadis untuk menjadi teman hidup, tapi lantaran keadaan seperti itu niat itu akhirnya diurungkan.

Dalam keputusasaan seperti itu dirinya hanya bisa pasrah.

Dalam kondisi seperti ini Tuhan penuh kasih dan membuka jalan bagi kehidupan Apset.

Melalui Tim Penyaksi dari GSRI, pintu harapan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat diterimanya. “Sejak itu pula hati saya selalu berkeinginan untuk berdoa dan mohon kesembuhan ilahi pada Yesus Kristus, dan hanya sekitar beberapa hari kemudian Tuhan menjawab seruan hati saya untuk mengalami kesembuhan ilahi.

Tepatnya sepulang dari kebaktian minggu di Gereja GSRI di Desa Selakar Mei 2012 silam.

Apset memperoleh kesembuhan dari ilahi. Ia telah memperoleh berkat keselamatan dan pengampunan dosa dari Tuhan Yesus atas semua dosa dan pelanggaran yang lakukan sebelum bertobat.

Dulu saya terlibat dalam kenakalan remaja yang meresahkan orang tua dan masyarakat.

Saya bersama teman-teman mengkomsumsi narkoba dan terlibat sex bebas. Tapi Tuhan memanggil saya dan tidak ingin hidup saya hancur begitu saja.

Saya percaya Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup saya. Terlebih ingin memakai hidup saya menjadi alatnya dalam membesarkan kerajaannya. Untuk itu saya pun selalu berdoa agar Tuhan menyampaikan maksud dan rencananya dalam hidup saya. Dan saya percaya tepat pada waktunya Tuhan juga akan mempertemukan saya dengan pendamping hidup saya, “demikianlah pernyataan iman dan harapan Apset Safri Sembiring Depari yang dituturkan pada pada hari Senin (20/05) di Kota Kabanjahe, Sumut usai kebaktian Pentakosta. Mari kita dukung Apset dalam doa agar Tuhan tetap memberikan yang terbaik. (Rahel Sukatendel)

Tuhan itu baik dan setia menolong orang-orang yang percaya pada-Nya.

Kesetiannya juga dinyatakan dalam hidup Apset Safri Sembiring Depari, pemuda berusia 26 tahun ini menyatakan kebesaran kuasa Tuhan Yesus yang telah menolong dirinya dari penyakit infeksi tulang sumsum yang menggerogoti tubuhnya sehingga menyebabkan dirinya lumpuh.

DALAM kesaksiannya, Apset menceritakan kuasa Tuhan Yesus sungguh luarbiasa menolong untuk menyembuhkan penyakitnya.

Yesus yang dikenal dengan dokter dari segala dokter telah menjamah tubuhnya dan pemuda ini telah mengalami mukjizat.

Mukjizat itu diterimanya dalam sebuah kebaktian hari minggu di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) di Desa Selakar, Kecamatan Munte, Karo, Mei 2012 silam.

“Sepulang dari ibadah hati saya penuh sukacita, saya mengalami mukjizat, penyangga tubuh yang biasa saya pake sebanyak 2 buah untuk menopang tubuh saya sebelah kiri dan kanan saya beranikan lepas sebuah dan tinggal hanya sebuah lagi lalu saya beranikan berjalan ke luar gereja. Ini mukjizat dari Tuhan buat saya, padahal selama lumpuh saya tidak pernah berani berjalan seperti ini meski menggunakan penyangga tubuh. Ini luarbiasa, selain kesembuhan yang saya terima hati saya juga mengalami sukacita, ” ucap Apset Safri dalam kesaksiannya.

Dikisahkan putra Karo ini sejak tahun 2007 dirinya telah mengalami lumpuh dikarenakan penyakit infeksi tulang sumsum yang menggerogoti tubuhnya. Kala itu ia sering mengalami demam yang tinggi dan merasa tulang belakangnya sakit.

Dokter menyarankan agar dirinya melakukan terapi, tapi selama 5 tahun berusaha untuk terapi tapi hasilnya nol. Sejak itu pula dirinya tidak dapat menjalankan aktivitas sehari- hari. Padahal kala itu dirinya berkeinginan untuk mempersunting seorang gadis untuk menjadi teman hidup, tapi lantaran keadaan seperti itu niat itu akhirnya diurungkan.

Dalam keputusasaan seperti itu dirinya hanya bisa pasrah.

Dalam kondisi seperti ini Tuhan penuh kasih dan membuka jalan bagi kehidupan Apset.

Melalui Tim Penyaksi dari GSRI, pintu harapan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat diterimanya. “Sejak itu pula hati saya selalu berkeinginan untuk berdoa dan mohon kesembuhan ilahi pada Yesus Kristus, dan hanya sekitar beberapa hari kemudian Tuhan menjawab seruan hati saya untuk mengalami kesembuhan ilahi.

Tepatnya sepulang dari kebaktian minggu di Gereja GSRI di Desa Selakar Mei 2012 silam.

Apset memperoleh kesembuhan dari ilahi. Ia telah memperoleh berkat keselamatan dan pengampunan dosa dari Tuhan Yesus atas semua dosa dan pelanggaran yang lakukan sebelum bertobat.

Dulu saya terlibat dalam kenakalan remaja yang meresahkan orang tua dan masyarakat.

Saya bersama teman-teman mengkomsumsi narkoba dan terlibat sex bebas. Tapi Tuhan memanggil saya dan tidak ingin hidup saya hancur begitu saja.

Saya percaya Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup saya. Terlebih ingin memakai hidup saya menjadi alatnya dalam membesarkan kerajaannya. Untuk itu saya pun selalu berdoa agar Tuhan menyampaikan maksud dan rencananya dalam hidup saya. Dan saya percaya tepat pada waktunya Tuhan juga akan mempertemukan saya dengan pendamping hidup saya, “demikianlah pernyataan iman dan harapan Apset Safri Sembiring Depari yang dituturkan pada pada hari Senin (20/05) di Kota Kabanjahe, Sumut usai kebaktian Pentakosta. Mari kita dukung Apset dalam doa agar Tuhan tetap memberikan yang terbaik. (Rahel Sukatendel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/