30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Uskup Agung Medan: Jadilah Gembala

Umat Katholik Tahbiskan Lima Imam Ordo Karmel

Umat Katholik Sumatera Utara, larut dalam kegembiraan di Sekolah Yayasan Katolik Pasar Merah, Medan, Jalan AR Hakim, Sabtu (27/10) pagi 09.00 WIB. Pasalnya, lima dari anggota umatnya secara ikhlas mempersembahkan diri  menjadi pelayan Tuhan dengan segenap hati, daya, dan pikir sebagai Imam Ordo Karmel. Kelima pemuda tersebut yakni Yohanes Rudy Kartolo Malau,  Samuel Anton Situmorang, Alfonsus Arpol Manik, Roberto Hasudungan Sianturi dan Andreas Korsini Lamtarida Simbolon. Acara tersebut dihadiri 3000 lebih umat Katholik se-Sumut dan dihadiri oleh pemuka agama lintas agama serta pejabat Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

DITAHBISKAN: Acara Pentabihsan Lima Imam  Yayasan Perguruan Katholik St Antonius, Sabtu (27/10).//Jhonson Siahaan
DITAHBISKAN: Acara Pentabihsan Lima Imam di Yayasan Perguruan Katholik St Antonius, Sabtu (27/10).//Jhonson Siahaan
Sekitar 3.000 lebih umat Katholik memadati Sekolah Yayasan Perguruan Katholik di Jalan AR Hakim, Pasar Merah, Medan, Sabtu siang. Pasalnya, umat Katholik tersebut mentahbiskan lima Imam Ordo Karmel. Acara tersebut juga dihadiri oleh pemuka agama lintas agama, pejabatPemprov Sumut dan Pemko Medan. Acara ini sendiri dilakukan setelah kelimanya berhasil menunaikan masa pendidikan keimaman selama belasan tahun. Maka hari itu dengan sukacita pula Uskup Agung Medan, Dr Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap menasbihkan mereka berlima dihadapan 3000-an orang jemaat yang menjadi saksi di  halaman Sekolah Yayasan Katholik St Antonius V di  Jalan HM Joni No.56 Medan. Acara dikemas dengan balutan budaya Batak Toba dan alat music batak.
Hari itu juga, tempat melayani kelima imam tersebut  diumumkan yakni Yohanes Malau ditugaskan melayani jemaat di Kisaran, Samuel Situmorang bertugas melayani jemaat di Perdagangan, Alfonsus Manik bertugas di Paroki Pasar Merah, Medan, Roberto Sianturi bertugas melayani jemaat di Paroki Parongil dan Andreas Simbolon bertugas melayani ke Jakarta. Sebagai imam, Uskup Agung Medan, Dr Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap mengatakan, mereka diutus menjadi guru pengajar, menjadi imam bagi umat dan dibenarkan mengajarkan sakramen dan ajaran-ajaran sosial gereja serta etos kerja katholik. Sambungnya, mereka menjadi guru etos bangsa untuk meluruskan gaya hidup dan perilaku yang bengkok di bangsa ini, bangsa yang kini diwarnai dengan kekerasan, tawuran, narkoba dan korupsi.

“Dalam bingkai gereja ada 3 hal yang pantas diamalkan oleh para imam terpilih yakni kesetiaan melakukan upacara ekaristi setiap hari, rajin berkontemplasi yang diikuti berdoa dan merenungkan firman Tuhan tiap hari dengan pembacaan kitab suci secara teratur.

Karena sudah resmi menjadi imam, maka kelima imam tersebut diberi kuasa sebagai pengajar, memiliki hak yurisdiksi gerejawi. Tetapi bertangung jawab memperhatikan nasib orang-orang kecil, lemah, miskin untuk selanjutnya membawa orang-orang sedemikian pada harkat dan martabat kemanusiaan sewajarnya,” ujarnya saat didepan Altar.

Sementar itu, Ketua Panitia, Drs Gregorius Lumban Batu mengaku, kepada kelima Imam baru ini dimintakan agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Imam. “Harapan kami agar kelima ini berjalan sesuai dengan ajaran Tuhan karena tanggung jawab sebagai Imam sangat berat dan kami juga mengharapkan agar kelimanya juga menolong jemaat dari lembah kegelapan. Acara ini sendiri dilakukan sekali seumur hidup dan jika yang bersangkutan melanggar perintah Tuhan, maka yang bersangkutan harus mengaku maaf kepada Tuhan bukannya kepada umat atau jemaat,” jelasnya.

Osmar Manik dan istrinya Kartini Sitanggang yang merupakan orang tua dari Imam Alfonsus Arpol Manik, mengaku, dirinya sangat bangga dan senang dengan dipilihnya anaknya sebagai Imam. “Saya sekeluarga sangat senang dengan keputusan anak saya ini karena dia ingin menjalankan jalan Tuihan yesus Kristus,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Apolonius Situmorang yang didampingi istrinya Bestiana Sihombing yang merupakan orang tua Imam Samuel Anton Situmorang. “Besar harapan kami agar anak kami ini menjalankan tugasnya selalu memohon petunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus dan harus sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus. Kami sangat senang dengan keputusan yang diambil anak kami ini,” akunya.(jon)

Umat Katholik Tahbiskan Lima Imam Ordo Karmel

Umat Katholik Sumatera Utara, larut dalam kegembiraan di Sekolah Yayasan Katolik Pasar Merah, Medan, Jalan AR Hakim, Sabtu (27/10) pagi 09.00 WIB. Pasalnya, lima dari anggota umatnya secara ikhlas mempersembahkan diri  menjadi pelayan Tuhan dengan segenap hati, daya, dan pikir sebagai Imam Ordo Karmel. Kelima pemuda tersebut yakni Yohanes Rudy Kartolo Malau,  Samuel Anton Situmorang, Alfonsus Arpol Manik, Roberto Hasudungan Sianturi dan Andreas Korsini Lamtarida Simbolon. Acara tersebut dihadiri 3000 lebih umat Katholik se-Sumut dan dihadiri oleh pemuka agama lintas agama serta pejabat Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

DITAHBISKAN: Acara Pentabihsan Lima Imam  Yayasan Perguruan Katholik St Antonius, Sabtu (27/10).//Jhonson Siahaan
DITAHBISKAN: Acara Pentabihsan Lima Imam di Yayasan Perguruan Katholik St Antonius, Sabtu (27/10).//Jhonson Siahaan
Sekitar 3.000 lebih umat Katholik memadati Sekolah Yayasan Perguruan Katholik di Jalan AR Hakim, Pasar Merah, Medan, Sabtu siang. Pasalnya, umat Katholik tersebut mentahbiskan lima Imam Ordo Karmel. Acara tersebut juga dihadiri oleh pemuka agama lintas agama, pejabatPemprov Sumut dan Pemko Medan. Acara ini sendiri dilakukan setelah kelimanya berhasil menunaikan masa pendidikan keimaman selama belasan tahun. Maka hari itu dengan sukacita pula Uskup Agung Medan, Dr Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap menasbihkan mereka berlima dihadapan 3000-an orang jemaat yang menjadi saksi di  halaman Sekolah Yayasan Katholik St Antonius V di  Jalan HM Joni No.56 Medan. Acara dikemas dengan balutan budaya Batak Toba dan alat music batak.
Hari itu juga, tempat melayani kelima imam tersebut  diumumkan yakni Yohanes Malau ditugaskan melayani jemaat di Kisaran, Samuel Situmorang bertugas melayani jemaat di Perdagangan, Alfonsus Manik bertugas di Paroki Pasar Merah, Medan, Roberto Sianturi bertugas melayani jemaat di Paroki Parongil dan Andreas Simbolon bertugas melayani ke Jakarta. Sebagai imam, Uskup Agung Medan, Dr Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap mengatakan, mereka diutus menjadi guru pengajar, menjadi imam bagi umat dan dibenarkan mengajarkan sakramen dan ajaran-ajaran sosial gereja serta etos kerja katholik. Sambungnya, mereka menjadi guru etos bangsa untuk meluruskan gaya hidup dan perilaku yang bengkok di bangsa ini, bangsa yang kini diwarnai dengan kekerasan, tawuran, narkoba dan korupsi.

“Dalam bingkai gereja ada 3 hal yang pantas diamalkan oleh para imam terpilih yakni kesetiaan melakukan upacara ekaristi setiap hari, rajin berkontemplasi yang diikuti berdoa dan merenungkan firman Tuhan tiap hari dengan pembacaan kitab suci secara teratur.

Karena sudah resmi menjadi imam, maka kelima imam tersebut diberi kuasa sebagai pengajar, memiliki hak yurisdiksi gerejawi. Tetapi bertangung jawab memperhatikan nasib orang-orang kecil, lemah, miskin untuk selanjutnya membawa orang-orang sedemikian pada harkat dan martabat kemanusiaan sewajarnya,” ujarnya saat didepan Altar.

Sementar itu, Ketua Panitia, Drs Gregorius Lumban Batu mengaku, kepada kelima Imam baru ini dimintakan agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Imam. “Harapan kami agar kelima ini berjalan sesuai dengan ajaran Tuhan karena tanggung jawab sebagai Imam sangat berat dan kami juga mengharapkan agar kelimanya juga menolong jemaat dari lembah kegelapan. Acara ini sendiri dilakukan sekali seumur hidup dan jika yang bersangkutan melanggar perintah Tuhan, maka yang bersangkutan harus mengaku maaf kepada Tuhan bukannya kepada umat atau jemaat,” jelasnya.

Osmar Manik dan istrinya Kartini Sitanggang yang merupakan orang tua dari Imam Alfonsus Arpol Manik, mengaku, dirinya sangat bangga dan senang dengan dipilihnya anaknya sebagai Imam. “Saya sekeluarga sangat senang dengan keputusan anak saya ini karena dia ingin menjalankan jalan Tuihan yesus Kristus,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Apolonius Situmorang yang didampingi istrinya Bestiana Sihombing yang merupakan orang tua Imam Samuel Anton Situmorang. “Besar harapan kami agar anak kami ini menjalankan tugasnya selalu memohon petunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus dan harus sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus. Kami sangat senang dengan keputusan yang diambil anak kami ini,” akunya.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/