26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peduli Sesama Sejak Belia

MERAUKE-Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang ekonomi orang tuanya kurang mampu, Taman Kanak-Kanak Kodim 1707 Merauke berbagi kasih dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gereja GKI Sarah Merauke, Polder, Kelurahan Maro.

Bagi kasih yang dilakukan tersebut dengan mengunjungi anak-anak tersebut sekaligus menyerahkan bingkisan berupa sepasang pakaian dan makanan serta susu Milo yang dikemas dalam 1 bingkisan. Penyerahan bingkisan diserahkan langsung anak-anak TK tersebut kepada masing-masing penerima.

‘’Anak-anak ini dibiasakan berbagi dan peduli terhadap sesama atas apa yang dimilikinya,’’kata Ketua Yayasan TK Kodim 1707 Merauke, Ny Linda Handono, yang memimpin langsung kunjungan tersebut, kepada Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos), Senin (30/5). Dia berharap, apa yang dilakukan pihaknya tersebut bisa memberi semangat bagi anak usia dini tersebut untuk memiliki semangat bersekolah.

“Ini yang bisa kami berikan, harap tidak dilihat dari besarnya ini sebagai bentuk kepedulian dari kami pengurus dan anak-anak TK Kodim kepada sesama,’’ katanya. Sementara itu, Pdt Gereja GKI Sarah Apolos Buiney, STh, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pihak yayasan dan anak-anak TK Kodim Merauke tersebut.

Sebab, apa yang diberikan tersebut sangat berharga bagi anak-anak yang sedang didampingi di PAUD tersebut. ‘’Tentunya kami tidak bisa membalas semua kebaikan ini, kami hanya berdoa Tuhanlah yang membalasnya bagi semua yang menolong kami dan menolong anak-anak ini,’’ kata Buiney.
Dijelaskan lebih jauh, anak-anak yang ditampung di PAUD Gereja Sarah tersebut merupakan anak-anak yang berada di sekitar lingkungan gereja yang sebagian besar merupakan putera asli Papua namun sebagian besar pula tidak sekolah.

Menurutnya, pendirian PAUD yang baru dimulai tahun ini merupakan hasil perenungan dengan melihat anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja itu tidak sekolah.
“Kami harapkan kedepan terjadi perubahan bagi anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja ini. Anak-anak ini bisa mengenal sekolah,’’ harapnya. Selain PAUD tersebut, jelas dia, pada tahun ini pihaknya juga mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk anak-anak usia sekolah namun tidak sekolah. Dari pembagian itu, anak-anak tersebut tampak senang mendapatkan bingkisan. (ulo/jpnn)

MERAUKE-Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang ekonomi orang tuanya kurang mampu, Taman Kanak-Kanak Kodim 1707 Merauke berbagi kasih dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gereja GKI Sarah Merauke, Polder, Kelurahan Maro.

Bagi kasih yang dilakukan tersebut dengan mengunjungi anak-anak tersebut sekaligus menyerahkan bingkisan berupa sepasang pakaian dan makanan serta susu Milo yang dikemas dalam 1 bingkisan. Penyerahan bingkisan diserahkan langsung anak-anak TK tersebut kepada masing-masing penerima.

‘’Anak-anak ini dibiasakan berbagi dan peduli terhadap sesama atas apa yang dimilikinya,’’kata Ketua Yayasan TK Kodim 1707 Merauke, Ny Linda Handono, yang memimpin langsung kunjungan tersebut, kepada Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos), Senin (30/5). Dia berharap, apa yang dilakukan pihaknya tersebut bisa memberi semangat bagi anak usia dini tersebut untuk memiliki semangat bersekolah.

“Ini yang bisa kami berikan, harap tidak dilihat dari besarnya ini sebagai bentuk kepedulian dari kami pengurus dan anak-anak TK Kodim kepada sesama,’’ katanya. Sementara itu, Pdt Gereja GKI Sarah Apolos Buiney, STh, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pihak yayasan dan anak-anak TK Kodim Merauke tersebut.

Sebab, apa yang diberikan tersebut sangat berharga bagi anak-anak yang sedang didampingi di PAUD tersebut. ‘’Tentunya kami tidak bisa membalas semua kebaikan ini, kami hanya berdoa Tuhanlah yang membalasnya bagi semua yang menolong kami dan menolong anak-anak ini,’’ kata Buiney.
Dijelaskan lebih jauh, anak-anak yang ditampung di PAUD Gereja Sarah tersebut merupakan anak-anak yang berada di sekitar lingkungan gereja yang sebagian besar merupakan putera asli Papua namun sebagian besar pula tidak sekolah.

Menurutnya, pendirian PAUD yang baru dimulai tahun ini merupakan hasil perenungan dengan melihat anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja itu tidak sekolah.
“Kami harapkan kedepan terjadi perubahan bagi anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja ini. Anak-anak ini bisa mengenal sekolah,’’ harapnya. Selain PAUD tersebut, jelas dia, pada tahun ini pihaknya juga mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk anak-anak usia sekolah namun tidak sekolah. Dari pembagian itu, anak-anak tersebut tampak senang mendapatkan bingkisan. (ulo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/