28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tanggung Biaya Penderita Kusta, Operasi 500 Penderita Katarak

Misi Kemanusiaan Yayasan Surya Kebenaran Internasional di Deliserdang     

Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) seakan tak kenal lelah menolong mereka yang terpinggirkan. Di saat pemerintah kehilangan kendali lantaran ketidakseimbangan beban pekerjaan dan anggaran yang ada, YSKI datang mengulurkan tangan. Tak cuma bakti sosial kesehatan atau operasi katarak gratis, YSKI juga membantu warga secara perseorangan. Aksi mulia ini dilakukan tanpa mengenal suku, agama, ras, dan budaya. YSKI adalah payung bagi kaum papa. Komitmen ini yang terus dijaga YSKI di tangan pembinanya DR RE Nainggolan, MM.

RODIAH beru Ginting, penghuni RS Kusta Lawe Simomo sudah tujuh tahun menderita penyakit kusta. Belum lama ini perempuan berusia 20-an tahun ini harus menjalani operasi amputasi kaki dan pengobatan. Tentu berat baginya menannggung seluruh biaya itu. Belum lagi dia terbeban secara mental akibat kehilangan salah satu organ tubuhnya. Untunglah beban penderitaan Rodiah ini dapat berkurang. Dengan hati tulus menolong YSKI mengulurkan bantuan operasi bagi perempuan asal Tanah Karo ini. Seluruh biaya perawatan pasca-operasi juga ikut menjadi tanggungjawab YSKI bekerjasama dengan RS Patar Asih Lubuk Pakam, Deliserdang, dinama dirinya saat ini menjalani pemulihan.

Pembina YSKI, Dr RE Nainggolan MM bersama pengurus YSKI drg Anita, relawan YSKI Jadi Pane SPd, Direktur Utama RS Patar Asih Prof dr Rudolf S Parhusip SP(K), dan Wakil Direktur RS Patar Asih dr Horas Rajagukguk SpB FInaCS, menjenguk dan memotivasi Rodiah yang terus mendapatkan perawatan intensif dari pihak RS. RE Nainggolan mencoba menghibur hari Rodiah dengan mengajaknya ngobrol, menanyakan keluhan, dan memberinya ucapan-ucapan yang menguatkan hati. Mantan Sekdaprovsu yang akrab disapa RE ini meminta Rodiah agar bersabar meskipun kakinya harus diamputasi. RE menguatkan hati Rodiah bila kelak dirinya juga bisa berjalan dengan normal dengan bantuan kaki pengganti.
“Sabar ya. Paling lama enam bulan lagi kamu sudah bisa berjalan seperti semula. Kami (YSKI) sudah siapkan kaki pengganti dan seluruh biaya di RS ini kami tanggung,” kata RE. Siti Aisah beru Tarigan, ibunda Rodiah, mengaku bahagia dan senang atas bantuan yang diberikan pihak YSKI dan RS Patar Asih. Dengan suara terbata-bata, Siti Aisah menyampaikan ungkapan terimakasih dan menyalam erat tangan RE. “Terimakasih pak. Untung ada yang mau membantu pengobatan anak saya. Anak saya ini sudah tujuh tahun menderita sakit karena ketiadaan biaya untuk operasi,” tutur Siti Aisah kepada RE.

Dengan mata berkaca-kaca RE merangkul hangat pundak Siti Aisah. Dia mengatakan apa yang dirasakan oleh sang ibu juga dirasakan oleh ribuan warga lainnya di seantero Sumut. Sebab YSKI membantu orang lemah tanpa memandang latar belakang. Apa yang dilakukan oleh YSKI adalah kasih yang ingin disebarkan kepada sesama manusia lewat misi kesehatan. RE mengatakan bukan hanya Siti Aisah yang beruntung dibantu oleh YSKI melainkan juga para warga kurang mampu yang menderita ragam penyakit. Pada Minggu (1/4) lalu, YSKI yang menggandeng Pemkab Deliserdang menggelar operasi katarak gratis di pelataran RS Patar Asih, Lubuk Pakam. Sedikitnya 500 warga kurang mampu dioperasi oleh tim dokter YSKI.
Kenapa katarak? Pembina YSKI DR RE Nainggolan menekankan jumlah penderita katarak di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN. “Bahkan dari 240 ribu penderita katarak itu mengalami kebutaaan parsial dan permanen. Kami amat bersyukur operasi ini bisa berjalan cepat untuk mengurangi risiko kebutaan yang akan dialami penderita katarak,” katanya. Aksi operasi gratis itu turut pula dihadiri Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars. Tim operasi berintikan pengurus YSKI drg Annita, relawan YSKI Jadi Pane dan Jansen Lase, dr. Hj. Ariani Atiatul Amra, SpM dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Sumut, Ratna Widiyawati selaku General Operation PT Sidomuncul, Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip, Wakil Dirut RS Patar Asih dr Horas Rajaguguk, dan anggota DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit.

Apa yang dilakukan YSKI, menurut RE, adalah rangkaian misi kemanusiaan di bidang kesehatan yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu. YSKI sudah melakukan bakti sosial secara maraton di Medan, Binjai, Langkat, Karo, Tapanuli, Simalungin, Siantar, Sergai, dan kabupaten/kota lainnya, “Bukan saja operasi katarak tapi juga operasi bibir sumbing dan langit-langit, hernia, operasi pembuatan anus bayi, pengukuran dan pemasangan kaki/tangan pengganti (palsu), pembagian kacamata baca gratis, dan lain-lain,’’ ungkapnya.

Data YSKI mencatat sedikitnya 28.000 warga kurang mampu sudah terlayani oleh misi kesehatan gratis tersebut. RE menyatakan kegembiraannya kepada Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars yang konsisten mengawal kesehatan masyarakat di wilayah Deliserdang. “Dimana ada kegiatan pengobatan gratis di Deliserdang Bapak Bupati Amri Tambunan selalu hadir. Kalaupun berhalangan Bapak Wakil Bupati pasti menggantikannya,” tukas RE.
Dia juga memuji Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip yang selalau membuka pintu bagi aksi-aksi sosial YSKI. Pengurus Perdami Sumut dr. Hj. Ariani Atiatul Amra, SpM menyambut gembira inisiatif pihak YSKI mereduksi jumlah kebutaan akibat penyakit katarak. Dia menyadari pemerintah masih terbentur anggaran kesehatan untuk mengurangi jumlah penderita katarak di berbagai daerah. ‘’Perdami siap menyokong program YSKI di mana saja,’’ katanya. (val)

Misi Kemanusiaan Yayasan Surya Kebenaran Internasional di Deliserdang     

Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) seakan tak kenal lelah menolong mereka yang terpinggirkan. Di saat pemerintah kehilangan kendali lantaran ketidakseimbangan beban pekerjaan dan anggaran yang ada, YSKI datang mengulurkan tangan. Tak cuma bakti sosial kesehatan atau operasi katarak gratis, YSKI juga membantu warga secara perseorangan. Aksi mulia ini dilakukan tanpa mengenal suku, agama, ras, dan budaya. YSKI adalah payung bagi kaum papa. Komitmen ini yang terus dijaga YSKI di tangan pembinanya DR RE Nainggolan, MM.

RODIAH beru Ginting, penghuni RS Kusta Lawe Simomo sudah tujuh tahun menderita penyakit kusta. Belum lama ini perempuan berusia 20-an tahun ini harus menjalani operasi amputasi kaki dan pengobatan. Tentu berat baginya menannggung seluruh biaya itu. Belum lagi dia terbeban secara mental akibat kehilangan salah satu organ tubuhnya. Untunglah beban penderitaan Rodiah ini dapat berkurang. Dengan hati tulus menolong YSKI mengulurkan bantuan operasi bagi perempuan asal Tanah Karo ini. Seluruh biaya perawatan pasca-operasi juga ikut menjadi tanggungjawab YSKI bekerjasama dengan RS Patar Asih Lubuk Pakam, Deliserdang, dinama dirinya saat ini menjalani pemulihan.

Pembina YSKI, Dr RE Nainggolan MM bersama pengurus YSKI drg Anita, relawan YSKI Jadi Pane SPd, Direktur Utama RS Patar Asih Prof dr Rudolf S Parhusip SP(K), dan Wakil Direktur RS Patar Asih dr Horas Rajagukguk SpB FInaCS, menjenguk dan memotivasi Rodiah yang terus mendapatkan perawatan intensif dari pihak RS. RE Nainggolan mencoba menghibur hari Rodiah dengan mengajaknya ngobrol, menanyakan keluhan, dan memberinya ucapan-ucapan yang menguatkan hati. Mantan Sekdaprovsu yang akrab disapa RE ini meminta Rodiah agar bersabar meskipun kakinya harus diamputasi. RE menguatkan hati Rodiah bila kelak dirinya juga bisa berjalan dengan normal dengan bantuan kaki pengganti.
“Sabar ya. Paling lama enam bulan lagi kamu sudah bisa berjalan seperti semula. Kami (YSKI) sudah siapkan kaki pengganti dan seluruh biaya di RS ini kami tanggung,” kata RE. Siti Aisah beru Tarigan, ibunda Rodiah, mengaku bahagia dan senang atas bantuan yang diberikan pihak YSKI dan RS Patar Asih. Dengan suara terbata-bata, Siti Aisah menyampaikan ungkapan terimakasih dan menyalam erat tangan RE. “Terimakasih pak. Untung ada yang mau membantu pengobatan anak saya. Anak saya ini sudah tujuh tahun menderita sakit karena ketiadaan biaya untuk operasi,” tutur Siti Aisah kepada RE.

Dengan mata berkaca-kaca RE merangkul hangat pundak Siti Aisah. Dia mengatakan apa yang dirasakan oleh sang ibu juga dirasakan oleh ribuan warga lainnya di seantero Sumut. Sebab YSKI membantu orang lemah tanpa memandang latar belakang. Apa yang dilakukan oleh YSKI adalah kasih yang ingin disebarkan kepada sesama manusia lewat misi kesehatan. RE mengatakan bukan hanya Siti Aisah yang beruntung dibantu oleh YSKI melainkan juga para warga kurang mampu yang menderita ragam penyakit. Pada Minggu (1/4) lalu, YSKI yang menggandeng Pemkab Deliserdang menggelar operasi katarak gratis di pelataran RS Patar Asih, Lubuk Pakam. Sedikitnya 500 warga kurang mampu dioperasi oleh tim dokter YSKI.
Kenapa katarak? Pembina YSKI DR RE Nainggolan menekankan jumlah penderita katarak di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN. “Bahkan dari 240 ribu penderita katarak itu mengalami kebutaaan parsial dan permanen. Kami amat bersyukur operasi ini bisa berjalan cepat untuk mengurangi risiko kebutaan yang akan dialami penderita katarak,” katanya. Aksi operasi gratis itu turut pula dihadiri Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars. Tim operasi berintikan pengurus YSKI drg Annita, relawan YSKI Jadi Pane dan Jansen Lase, dr. Hj. Ariani Atiatul Amra, SpM dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Sumut, Ratna Widiyawati selaku General Operation PT Sidomuncul, Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip, Wakil Dirut RS Patar Asih dr Horas Rajaguguk, dan anggota DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit.

Apa yang dilakukan YSKI, menurut RE, adalah rangkaian misi kemanusiaan di bidang kesehatan yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu. YSKI sudah melakukan bakti sosial secara maraton di Medan, Binjai, Langkat, Karo, Tapanuli, Simalungin, Siantar, Sergai, dan kabupaten/kota lainnya, “Bukan saja operasi katarak tapi juga operasi bibir sumbing dan langit-langit, hernia, operasi pembuatan anus bayi, pengukuran dan pemasangan kaki/tangan pengganti (palsu), pembagian kacamata baca gratis, dan lain-lain,’’ ungkapnya.

Data YSKI mencatat sedikitnya 28.000 warga kurang mampu sudah terlayani oleh misi kesehatan gratis tersebut. RE menyatakan kegembiraannya kepada Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars yang konsisten mengawal kesehatan masyarakat di wilayah Deliserdang. “Dimana ada kegiatan pengobatan gratis di Deliserdang Bapak Bupati Amri Tambunan selalu hadir. Kalaupun berhalangan Bapak Wakil Bupati pasti menggantikannya,” tukas RE.
Dia juga memuji Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip yang selalau membuka pintu bagi aksi-aksi sosial YSKI. Pengurus Perdami Sumut dr. Hj. Ariani Atiatul Amra, SpM menyambut gembira inisiatif pihak YSKI mereduksi jumlah kebutaan akibat penyakit katarak. Dia menyadari pemerintah masih terbentur anggaran kesehatan untuk mengurangi jumlah penderita katarak di berbagai daerah. ‘’Perdami siap menyokong program YSKI di mana saja,’’ katanya. (val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/