31.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Iman dan Ilmu Pengetahuan

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Perdana Menteri Inggris Abad ke-18, Glad Stone berkata: “Saya telah mengenal sembilan puluh lima orang terkenal di masa saya, delapan puluh tujuh orang di antaranya adalah pengikut-pengikut Alkitab.”

Sir Isaac Newton, seorang tokoh ilmuwan berkata : “Di dalam Alkitab terdapat lebih banyak kepastian-kepastian dari pada sejarah apa pun dan di mana pun.”

Alkitab terdiri dari 66 buku, 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Ditulis oleh lebih dari 40 Penulis dengan ilhaman Allah dalam jangka waktu lebih dari 1600 tahun (lebih dari 60 generasi). Walaupun buku-buku ini ditulis oleh penulis yang berlainan dan dalam waktu berbeda, isi Alkitab saling menjelaskan dan tidak bertentangan. Gereja yang hidup di akhir zaman ini sungguh diberkati karena lengkap memiliki 66 buku dalam satu Alkitab.

Berkatalah Daniel: “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.” (Daniel 2: 20, 22).

Daniel seorang yang terkenal kecerdasannya di seluruh kerajaan Babel besar. Itu terbukti dari Daniel 1:20 “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Mimpi Raja Nebukadnezar yang sangat misterius bahkan ia sendiri tidak ingat lagi, mampu diartikan oleh Daniel yang penuh Roh Allah itu.

Kiprah Daniel tidak sampai di situ, tetapi selama enam puluh enam tahun ia tetap dipakai sebagai staf ahli kerajaan. Dalam kurun waktu itu, raja silih berganti; mulai Nebukadnezar, Belsyazar, Koresy dan Darius. Pada zaman raja Darius, Daniel merupakan pejabat tinggi beserta dua orang lainnya membawahi seratus dua puluh wakil-wakil raja.
Kita akan melihat lebih jauh di dalam Alkitab, bahwa orang-orang yang berhikmat itu adalah orang-orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan, yang melakukan kehendak Tuhan, dan orang-orang yang dikaruniai hikmat, kebijaksanaan dan keahlian.

Bezaliel dan Aholiab adalah dua tokoh yang diberi roh kebijaksanaan dan keahlian untuk mendirikan kemah Tabernakel yang sangat rumit pembuatannya. (Keluaran 35:30-31).

Nuh yang tidak pernah pernah mengenyam ilmu khusus perkapalan dan pelayaran tetapi mampu mengerjakan pembuatan bahtera raksasa yang akan menyelamatkan satu generasi mahluk hidup dari berbagai jenis.
Orang-orang bijaksana dan berpengetahuan adalah orang-orang yang memiliki integritas dan orang-orang yang beriman kepada Tuhan. Saya percaya Thomas Alfa Edison si penemu listrik mendapat karunia dan keahlian yang dari Tuhan juga. Teknologi yang menjadi kebutuhan seluruh dunia sekarang ini sudah ada dalam pikiran Allah dan diwujudkan-Nya itu melalui orang-orang beriman kepada-Nya. Ia berikan itu kepada orang-orang yang berkenan di hati-Nya.

Dengan demikian, kalau kita mau dipakai oleh Tuhan atau dikaruniakan hal-hal kebijakan dan pengetahuan, hiduplah berkenan kepada-Nya.

Jadilah orang-orang yang beribadah dan menghormati-Nya. Sekarang ini, teknologi telah menjadi kebutuhan primer manusia. Sarana informasi (televise, radio, internet, percetakan), transportasi (pesawat udara) dan telekomunikasi (serat optic, telepon, satelit, handphone) adalah perwujudan teknologi yang menjadi kebutuhan dasar manusia zaman ini. Firman Tuhan kepada Daniel bahwa di zaman akhir pengetahuan akan bertambah, kini digenapi sudah. Melalui sarana teknologi ini jugalah maksud-maksud dan segala rencana Tuhan akan digenapi di bumi ini. Sekarang ada stasiun televise rohani yang disiarkan secara live selama 24 jam berisi khotbah-khotbah, kesaksian-kesaksian, puji-pujian kepada Tuhan. Janji bahwa berita Injil harus sampai ke seluruh dunia sebelum tiba kesudahan dunia akan terealisasi oleh media ini.

Namun ada fenomena yang terjadi, bagi sebagian orang menganggap bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berada di atas segala-galanya bahkan di atas dari keimanan. Mereka menganggap peran Tuhan bagi manusia tidak lagi terlalu penting, karena hasil ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu menjawab segala kebutuhan manusia. Ini keliru besar.

Tadinya manusia menganggap bahwa bumi ini datar dinaungi sebuah kubah raksasa (langit), sampai akhirnya Colombus (30 Oktober 1451-20 Mei 1506) membuktikan melalui pelayarannya dari Eropa ke Amerika bahwa ternyata bumi ini bulat. Tetapi tahukah saudara bahwa jauh sebelum Colombus, Firman Tuhan sudah memberitahukan bahwa bumi ini bulat.

Yesaya 40:22. Surat Yesaya ditulis sekitar tahun 700 SM. Artinya 2700 tahun lampau. Bagi orang sebelum Colombus yang benar-benar membaca Alkitab dengan baik sudah mengetahui bahwa bumi ini bulat.
Yesaya juga menubuatkan bahwa satu kali kelak, padang gurun akan berubah menjadi kebun buah-buahan (Yesaya 32:15). Sekarang itu sudah terjadi, Firman Tuhan digenapi melalui teknologi pertanian yang luar biasa dari orang-orang Israel.

Saya sendiri menyaksikannya ketika saya mengikuti perjalanan wisata rohani ke Israel pada tahun 2008 yang lalu. Sekarang, Israel menjadi eksportir buah terbesar ke Negara-negara Eropa. Negara Thailand menjalin kerjasama dengan Israel dalam bidang pertanian. Tuhanlah sumber pengetahuan (Mazmur 94:10). Segala ciptaan-Nya termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi harus mempermuliakan nama Tuhan, harus semakin menyatakan keagungan dan kebesaran nama-Nya bukannya semakin meniadakan Tuhan seperti kelompok Ateis. Ada orang-orang yang oleh karena kecanggihan teknologi dan tingginya pengetahuannya, malah merasa tidak lagi butuh Tuhan. Seharusnyalah dia semakin meninggikan Allah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan iman. Semakin tinggi ilmu pengetahuan yang dimiliki dan semakin hebat teknologi yang digunakan, maka semakin besarlah iman seseorang kepada Tuhan. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Segalanya dari Dia. Perhatikan Mazmur 139:1-12.

Tanpa iman yang teguh, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat mengarah kepada penyalahgunaan ilmu itu sendiri. Masih ingat peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki Jepang? Bukankah itu salah satu contoh dari penyalahgunaan iptek? Virus komputer, kejahatan perbankan, aborsi, kerusakan ozon dan alam lainnya merupakan akibat penyalah gunaan iptek.

Memang iptek telah berperan memberi kemudahan dan kepuasan kepada kebutuhan jasmaniah manusia. Iptek telah membuat manusia serba mudah dan praktis. Tetapi justru semakin meningkatnya iptek, gerakan jaman baru (New Age Movement) seperti mistik, yoga, sihir, ramal-meramal semakin diminati banyak orang. Ini menunjukkan adanya kebutuhan mendasar yang tidak dapat dipenuhi oleh iptek, yaitu kebutuhan rohani.

Kebenaran, yaitu Tuhan sendirilah yang mampu mengisi kekosongan itu. Mari kita tanggalkan superioritas kita di hadapan Allah yang besar. Di hadapan-Nya kita harus merendahkan hati dan penuh hormat. Kepada Dialah kita berikan segala pujian seperti yang dinyatakan oleh Daniel.(*)

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Perdana Menteri Inggris Abad ke-18, Glad Stone berkata: “Saya telah mengenal sembilan puluh lima orang terkenal di masa saya, delapan puluh tujuh orang di antaranya adalah pengikut-pengikut Alkitab.”

Sir Isaac Newton, seorang tokoh ilmuwan berkata : “Di dalam Alkitab terdapat lebih banyak kepastian-kepastian dari pada sejarah apa pun dan di mana pun.”

Alkitab terdiri dari 66 buku, 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Ditulis oleh lebih dari 40 Penulis dengan ilhaman Allah dalam jangka waktu lebih dari 1600 tahun (lebih dari 60 generasi). Walaupun buku-buku ini ditulis oleh penulis yang berlainan dan dalam waktu berbeda, isi Alkitab saling menjelaskan dan tidak bertentangan. Gereja yang hidup di akhir zaman ini sungguh diberkati karena lengkap memiliki 66 buku dalam satu Alkitab.

Berkatalah Daniel: “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.” (Daniel 2: 20, 22).

Daniel seorang yang terkenal kecerdasannya di seluruh kerajaan Babel besar. Itu terbukti dari Daniel 1:20 “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Mimpi Raja Nebukadnezar yang sangat misterius bahkan ia sendiri tidak ingat lagi, mampu diartikan oleh Daniel yang penuh Roh Allah itu.

Kiprah Daniel tidak sampai di situ, tetapi selama enam puluh enam tahun ia tetap dipakai sebagai staf ahli kerajaan. Dalam kurun waktu itu, raja silih berganti; mulai Nebukadnezar, Belsyazar, Koresy dan Darius. Pada zaman raja Darius, Daniel merupakan pejabat tinggi beserta dua orang lainnya membawahi seratus dua puluh wakil-wakil raja.
Kita akan melihat lebih jauh di dalam Alkitab, bahwa orang-orang yang berhikmat itu adalah orang-orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan, yang melakukan kehendak Tuhan, dan orang-orang yang dikaruniai hikmat, kebijaksanaan dan keahlian.

Bezaliel dan Aholiab adalah dua tokoh yang diberi roh kebijaksanaan dan keahlian untuk mendirikan kemah Tabernakel yang sangat rumit pembuatannya. (Keluaran 35:30-31).

Nuh yang tidak pernah pernah mengenyam ilmu khusus perkapalan dan pelayaran tetapi mampu mengerjakan pembuatan bahtera raksasa yang akan menyelamatkan satu generasi mahluk hidup dari berbagai jenis.
Orang-orang bijaksana dan berpengetahuan adalah orang-orang yang memiliki integritas dan orang-orang yang beriman kepada Tuhan. Saya percaya Thomas Alfa Edison si penemu listrik mendapat karunia dan keahlian yang dari Tuhan juga. Teknologi yang menjadi kebutuhan seluruh dunia sekarang ini sudah ada dalam pikiran Allah dan diwujudkan-Nya itu melalui orang-orang beriman kepada-Nya. Ia berikan itu kepada orang-orang yang berkenan di hati-Nya.

Dengan demikian, kalau kita mau dipakai oleh Tuhan atau dikaruniakan hal-hal kebijakan dan pengetahuan, hiduplah berkenan kepada-Nya.

Jadilah orang-orang yang beribadah dan menghormati-Nya. Sekarang ini, teknologi telah menjadi kebutuhan primer manusia. Sarana informasi (televise, radio, internet, percetakan), transportasi (pesawat udara) dan telekomunikasi (serat optic, telepon, satelit, handphone) adalah perwujudan teknologi yang menjadi kebutuhan dasar manusia zaman ini. Firman Tuhan kepada Daniel bahwa di zaman akhir pengetahuan akan bertambah, kini digenapi sudah. Melalui sarana teknologi ini jugalah maksud-maksud dan segala rencana Tuhan akan digenapi di bumi ini. Sekarang ada stasiun televise rohani yang disiarkan secara live selama 24 jam berisi khotbah-khotbah, kesaksian-kesaksian, puji-pujian kepada Tuhan. Janji bahwa berita Injil harus sampai ke seluruh dunia sebelum tiba kesudahan dunia akan terealisasi oleh media ini.

Namun ada fenomena yang terjadi, bagi sebagian orang menganggap bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berada di atas segala-galanya bahkan di atas dari keimanan. Mereka menganggap peran Tuhan bagi manusia tidak lagi terlalu penting, karena hasil ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu menjawab segala kebutuhan manusia. Ini keliru besar.

Tadinya manusia menganggap bahwa bumi ini datar dinaungi sebuah kubah raksasa (langit), sampai akhirnya Colombus (30 Oktober 1451-20 Mei 1506) membuktikan melalui pelayarannya dari Eropa ke Amerika bahwa ternyata bumi ini bulat. Tetapi tahukah saudara bahwa jauh sebelum Colombus, Firman Tuhan sudah memberitahukan bahwa bumi ini bulat.

Yesaya 40:22. Surat Yesaya ditulis sekitar tahun 700 SM. Artinya 2700 tahun lampau. Bagi orang sebelum Colombus yang benar-benar membaca Alkitab dengan baik sudah mengetahui bahwa bumi ini bulat.
Yesaya juga menubuatkan bahwa satu kali kelak, padang gurun akan berubah menjadi kebun buah-buahan (Yesaya 32:15). Sekarang itu sudah terjadi, Firman Tuhan digenapi melalui teknologi pertanian yang luar biasa dari orang-orang Israel.

Saya sendiri menyaksikannya ketika saya mengikuti perjalanan wisata rohani ke Israel pada tahun 2008 yang lalu. Sekarang, Israel menjadi eksportir buah terbesar ke Negara-negara Eropa. Negara Thailand menjalin kerjasama dengan Israel dalam bidang pertanian. Tuhanlah sumber pengetahuan (Mazmur 94:10). Segala ciptaan-Nya termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi harus mempermuliakan nama Tuhan, harus semakin menyatakan keagungan dan kebesaran nama-Nya bukannya semakin meniadakan Tuhan seperti kelompok Ateis. Ada orang-orang yang oleh karena kecanggihan teknologi dan tingginya pengetahuannya, malah merasa tidak lagi butuh Tuhan. Seharusnyalah dia semakin meninggikan Allah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan iman. Semakin tinggi ilmu pengetahuan yang dimiliki dan semakin hebat teknologi yang digunakan, maka semakin besarlah iman seseorang kepada Tuhan. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Segalanya dari Dia. Perhatikan Mazmur 139:1-12.

Tanpa iman yang teguh, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat mengarah kepada penyalahgunaan ilmu itu sendiri. Masih ingat peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki Jepang? Bukankah itu salah satu contoh dari penyalahgunaan iptek? Virus komputer, kejahatan perbankan, aborsi, kerusakan ozon dan alam lainnya merupakan akibat penyalah gunaan iptek.

Memang iptek telah berperan memberi kemudahan dan kepuasan kepada kebutuhan jasmaniah manusia. Iptek telah membuat manusia serba mudah dan praktis. Tetapi justru semakin meningkatnya iptek, gerakan jaman baru (New Age Movement) seperti mistik, yoga, sihir, ramal-meramal semakin diminati banyak orang. Ini menunjukkan adanya kebutuhan mendasar yang tidak dapat dipenuhi oleh iptek, yaitu kebutuhan rohani.

Kebenaran, yaitu Tuhan sendirilah yang mampu mengisi kekosongan itu. Mari kita tanggalkan superioritas kita di hadapan Allah yang besar. Di hadapan-Nya kita harus merendahkan hati dan penuh hormat. Kepada Dialah kita berikan segala pujian seperti yang dinyatakan oleh Daniel.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/