Gereja Sedunia Keluarkan ‘Fatwa’
Dewan Gereja Sedunia, Vatikan dan Aliansi Injil Sedunia mengeluarkan lima buku halaman pedoman penginjilan. Dalam hasil pertemuan itu terjadi kesepakatan untuk meninggalkan cara-cara penginjilan terselubung, seperti misalnya lewat sembako. Kode etik itu disusun melalui perundingan rumit sejak tahun 2005, demikian menurut Radio Netherlands Worldwide.
Ketiga organisasi Kristen terbesar di dunia itu berharap dapat mengurangi rasa permusuhan dengan Islam maupun agama lain akibat kegiatan penginjilan tersebut. “Metode tidak pantas dalam mengerjakan tugas-tugas misionari lewat cara-cara terselubung dan pemaksaan harus ditinggalkan,” bunyi salah satu butir yang terdapat dalam buku-buku tersebut. “Pola-pola tersebut mengkhianati Injil dan bisa menyebabkan pihak lain menderita.”
Di beberapa negara seperti Pakistan, India, termasuk Indonesia, kegiatan penginjilan sering menyebabkan kekerasan. Sejak tahun 2006, sedikitnya sudah 200 gereja di Indonesia yang dirusak atau dibakar akibat ketegangan antar umat beragama. World Council of Churches, Roman Catholik dan World Evangelical Alliance merasa konflik dapat dikurangi jika mereka yang ingin menyebarkan kabar baik itu menempuh cara bersahabat. “Mengedepankan upayan membangun hubungan saling menghormati dan saling percaya dengan semua pihak beragama,” katanya.
Namun, panduan bertitel “Saksi Kristen dalam Dunia Multi Agama : Rekomendasi Kode Etik” yang diluncurkan di kota Jenewa, Swiss itu dirasa sulit dilaksanakan di negara miskin dan berkembang. “Untuk wilayah tertentu di daerah-daerah miskin, kadang kala kita memberitakan kasih Kristus dengan cara konstektual.
Misalnya mereka kekurangan gizi, maka gereja atau pelayanan-pelayanan misi turun ke sana,” kata Andriyan Makawimbang, penginjil muda di Jakarta. “Mereka ingin membagi nilai-nilai kemanusiaan. Tapi, ini sering dicap sebagai misi dari Kristen itu sendiri. Padahal ini hanya untuk membantu kemanusiaan.
Panggilan utama umat Kristen adalah mengabarkan kasih Yesus kepada semua orang. Setiap orang perlu mendengar Injil. Sebenarnya ada banyak cara bagi kita untuk melakukannya. Bukan hanya melalui perkataan, lebih nyata lagi kalau dilakukan dengan tindakan.
Contohnya, menjadi pribadi yang sesuai dengan Kristus agar semua orang dapat melihat kasih Yesus dalam hidup kita. Kita bisa memberikan sumbangsih dan perhatian kepada tetangga yang sedang bersedih, mendengarkan curhatan teman-teman kantor, penuh perhatian kepada sesama kita yang ada di sekitar kita.(bbs/net)