Perayaan Paskah Oikumene Kabupaten Pakpak Bharat yang digelar di Gedung Serbaguna, Salak, Rabu (11/4) berjalan dengan hikmad. Ratusan masyarakat dan hampir seluruh PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab setempat turut hadir mengikuti acara yang dimaksud.
Perayaan Paskah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, karena perayaan tahun ini diwarnai dengan pragmen yang menceritakan wafatnya Yesus Kristus di Kayu Salib untuk menebus dosa manusia. Pragmen Viadolorosa tersebut disambut hangat dan mendapat aplus dari para hadirin.
Bupati Remigo Yolando Berutu pada sambutannya mengatakan, kehidupan masyarakat Pakpak Bharat dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini tentunya telah semakin dinamis seiring meningkatnya aktivitas sosial, ekonomi dan pemerintahan di daerah ini. Beberapa kemajuan yang kita capai patut kita syukuri walaupun dalam kenyataannya seiring dinamika yang ada belum sepenuhnya.
Lebih jauh Remigo menyatakan, bahwau untuk mewujudkan kesejahteraan maayarakat, dalam kaitan itu, pola pikir tradisional, yang saat ini masih mendominasi ethos kerja kita dalam membangun Kabupaten Pakpak Bharat perlu kita ubah sedemikian rupa agar selaras dengan visi pembangunan itu sendiri, mari kita berpikir lebih rasional, bekerja keras, ikhlas dan berprestasi untuk mengelola peluang-peluang yang sudah ada dihadapan kita supaya Kebangkitan Kristus Membawa Kehidupan Baru, seperti tertulis dalam Surat Rasul Paulus yang kedua kepada Jemaat di Korintus 5 : 17 : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Juga sesuai dengan thema Paskah Oikumene Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun ini, yakni “Kasih Paling Besar Adalah Pengorbanan Yesus Kristus” perlu kita jadikan sebagai tuntunan untuk mewujudkan motivasi dan komitmen yang lebih baik lagi dalam melayani masyarakat Pakpak Bharat. (tamba)